Bab I: Hanyalah Pertemuan Singkat

12 2 0
                                    

Kamu pernah meluangkan waktu untuk melihatku?

Aku diujung barat selalu berharap akan ada seseorang yang menanti kehadiranku, dan kuharap salah satunya adalah kamu!

Walau terkesan begitu ingin dihargai, aku tau. Kamu sering diabaikan kan?

Kamu sering merasa, andaikan ada 1 mahluk yang benar-benar memahami dirimu. Tapi sayangnya mereka hadir masing-masing dalam bentuk kelompok berbeda-beda. Sekalinya ada , mereka pun tidak 24 jam bersama kita. 

Aku juga sama, aku berharap ada 1 mahluk yang melihatku dari jauh. Meneliti keindahanku, dengan suka rela memandang langit barat di ujung hari. Tapi aku lebih sering memandang mereka dari balik bangunan-bangunan besar. Lalu aku juga tidak tahu bagaimana menyampaikan perasaan ku jika aku begitu rindu.

Aku juga melihat beberapa orang lainya, berhenti untuk menatapku. Mereka mengambil gambarku, dan mengakui kecantikan ku. Namun menjelang malam mereka tetap menangis sendiri dibalik kedua tangan nya dan mulut yang berusaha tak bersuara, tertutup rapat-rapat. 

Aku juga melihat mereka para petualang yang berkorban-korban menuju padaku. Menungguku berjam-jam bersama derasnya ombak atau dinginya gunung. Tapi saat kembali pulang mereka terlihat lelah dan lusuh. Senyumnya yang terlihat begitu tulus, menghilang dalam sekejap.

Aku tidak menemukan kesempurnaan dari semua pertmuan. Semua hanya pertemuan singkat. Dan penasaran sesaat.

Apakah dunia juga seperti itu padamu?

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang