Keesokan harinya
"Aww!" rintih Mala kesakitan saat bangun.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya Rakha dengan khawatir.
"Sakit nih, gara-gara kamu semalem," jawab Mala sambil mengerutkan dahi.
"Lagi dong, sayang," ucap Rakha dengan nada menggoda.
"Enak banget kamu ngomongnya, aku yang sakit, loh!" balas Mala, kesal.
"Kan baru sekali, sayang. Nanti seterusnya nggak kok," jawab Rakha sambil tersenyum.
"Tetep aja, sayang," jawab Mala sambil berusaha berdiri.
Namun, baru saja ia berdiri, Mala terjatuh. "Aduh, sakit di paha!" serunya.
Rakha langsung berlari menghampiri. "Kenapa, sayang?"
"Aku nggak bisa jalan, gimana mau masak?" jawab Mala dengan nada putus asa.
"Yaudah, sini aku gendong," ucap Rakha.
Dengan sigap, Rakha menggendong Mala menuju dapur. Sesampainya di sana, ia menurunkan Mala dengan lembut.
"Sayang, mau dimasakin apa?" tanya Mala.
"Terserah kamu, apa aja aku makan. Masakan kamu pasti enak," jawab Rakha.
Mala pun langsung beraksi di dapur. Setelah selesai, mereka duduk untuk makan. Begitu selesai, Mala mau mencuci piring, tapi Rakha menahannya.
"Aku aja yang cuci piring, ya sayang," ucap Rakha.
"Loh, tumben banget!" ucap Mala, terkejut.
"Ga papa, bantuin kamu sekali-sekali," jawab Rakha sambil tersenyum.
Rakha mencuci piring sementara Mala menonton TV di ruang tamu.
"Sayang, kamu udah selesai cuci piringnya?" tanya Mala.
"Udah," jawab Rakha singkat.
"Keluar yuk, bosen di rumah," ajak Mala.
"Yuk, ke mall aja," ucap Rakha.
"Boleh tuh, yaudah aku mau siap-siap dulu yah," jawab Mala.
Mereka pun bersiap-siap dan Rakha menyiapkan mobil untuk pergi ke mall.
"Sayang! Udah siap belum?" teriak Rakha.
"Udah, yuk!" jawab Mala ceria.
Di dalam mobil Alphard hitam, mereka meluncur ke mall. Setibanya di sana, Mala langsung meluncur ke toko baju.
"Sayang, kesitu yuk!" ucap Mala sambil menunjuk.
"Yuk," jawab Rakha.
"Aku mau beli baju couple buat kita," ucap Mala dengan nada manis.
"Iya, terserah kamu. Ambil yang kamu mau, aku yang bayar karena aku suami kamu," ucap Rakha.
"Okee!" jawab Mala penuh semangat.
Setelah memilih baju, mereka menuju kasir. "Totalnya 1.399 ribu," ucap kasir.
Rakha langsung mengeluarkan black card-nya dan membayar.
Setelah keluar dari toko, perut Mala berbunyi. "Errtt!"
"Sayang, kamu lapar? Yuk cari makan," ucap Rakha.
"Iya, hehehe, yuk!" jawab Mala.
Mereka pun mencari tempat makan dan akhirnya memilih restoran Jepang. Mala memesan sushi, sedangkan Rakha memilih ramen.
Sambil menunggu makanan, mereka mengobrol. "Sayang, kapan kita punya anak?" tanya Rakha.
"Sabar, sayang. Kan belum dikasih sama Allah, kamu doa aja," jawab Mala.
"Makanya, ntar malam kita bikin lagi," ucap Rakha.
"Kamu enak bikinnya, sakit tau!" balas Mala.
Tiba-tiba, makanan mereka pun datang. Mereka segera memakan dengan lahap. Setelah kenyang, mereka memutuskan untuk pulang.
Di mobil, Rakha menyetir pulang. "Hoahhh," Mala menguap.
"Sayang, kamu ngantuk? Tidur aja, ga papa," ucap Rakha.
"Nggak, loh. Ntar kamu sendirian," jawab Mala.
"Ga papa, lagian aku lagi nyetir," ucap Rakha.
Mala akhirnya tertidur. Sesampainya di rumah, Rakha tak tega membangunkan Mala, jadi ia menggendongnya ke kamar.
Setelah menaruh Mala di tempat tidur, Rakha turun untuk nongkrong sebentar dengan teman-temannya. Ia berangkat dengan motor Ninja kesayangannya.
Sore Tiba
Rakha yang asyik ngobrol dengan teman-temannya baru sadar sudah sore. Jam di ponselnya menunjukkan pukul empat. Ia pun pamit dan segera pulang.
Sementara itu, Mala baru bangun dari tidurnya dan melihat jam di dinding. Panik, ia segera mandi dan mencari Rakha, tapi ponselnya kehabisan baterai.
"Duh, Rakha kemana sih? Udah jam empat kok belum pulang?" pikir Mala.
Tiba-tiba, suara motor Rakha terdengar di halaman. Mala langsung berlari keluar dan memeluk Rakha.
"Sayang, kamu habis kemana? Aku khawatir!" ucap Mala lega.
"Aku habis nongkrong, maaf ya bikin kamu khawatir," jawab Rakha.
"Iya, lain kali kalo mau keluar izin dulu, ya," ucap Mala.
"Iya, sayang. Yuk masuk," ajak Rakha.
Mereka masuk ke rumah. Rakha mandi, sementara Mala memasak untuk makan malam.
Setelah Rakha selesai mandi, ia menghampiri Mala dan memeluknya dari belakang. "Sayang, kamu masak apa?"
"Aku masak ayam rica-rica," jawab Mala.
Mereka pun menikmati makan malam bersama sampai habis.
"Sayang, kita bikin anak lagi yuk," ucap Rakha.
"Enak aja, kalo ngomong. Nggak lah," jawab Mala.
"Lah, sayang, pliss," ucap Rakha membujuk, tapi tetap ditolak.
Malam pun tiba, mereka bersiap-siap untuk tidur, mengganti pakaian menjadi piyama, dan akhirnya tertidur dengan nyaman.
Revisi: 31 oktober 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi Oleh Seorang Lelaki Yang Tulus {Revisi}
Fantasylansung baca aja kalo penasaran