Sore hari setelah pulang dari rumah ibunya, mereka langsung menuju rumah.
"Sayang, kamu dengar nggak yang tadi bunda bilang?" tanya Rakha.
"Hah, emang bunda ngomong apa?" jawab Mala, sedikit bingung.
"Ih, kan gitu," ucap Rakha dengan nada sedikit ngambek.
"Emang bunda ngomong apa sih, sayang?" tanya Mala lagi.
"Gak tahu," jawab Rakha singkat.
"Oh, kamu ngambek ya? Lucu banget sih kalau suamiku lagi ngambek," ucap Mala sambil tersenyum.
Rakha pun tidak merespons ucapan Mala dan langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya.
"Lah, malah aku ditinggalin," keluh Mala.
Mala pun menyusul Rakha ke lantai atas. Sesampainya di kamar, ia kaget melihat Rakha yang sedang menangis.
"Loh, sayang, kok kamu nangis?" tanya Mala dengan khawatir.
Rakha tidak menjawab, dan Mala merasa tidak tega melihatnya seperti itu.
"Yaudah deh, nanti malam ya," ucap Mala.
Mendengar perkataan itu, Rakha pun langsung berhenti menangis.
"Beneran, sayang?" tanya Rakha, sedikit berharap.
"Iya, yaudah aku ke bawah dulu. Kamu mau dimasakin apa, sayang?" tanya Mala.
"Gimana kalau masak spaghetti" jawab Rakha.
"Spaghetti? Okelah." jawab Mala dengan semangat.
"Yaudah, aku bantu kamu," tambah Rakha.
Mala pun turun untuk memasak, diikuti oleh Rakha. Mereka berdua sampai di dapur, dan Mala sudah siap dengan peralatan memasaknya, sementara Rakha duduk di meja makan.
Skip, Mala telah selesai memasak.
"Nih, sayang, sudah jadi. Kamu mau aku ambilkan?" tanya Mala.
"Boleh," jawab Rakha singkat.
Mereka berdua pun makan. Setelah selesai, Mala mencuci piring, dan setelah itu, mereka naik ke lantai atas.
Sesampainya di lantai atas, mereka segera menuju kamar. Setelah sampai, mereka berdua merebahkan badan.
"Sayang, pasti lucu kalau kita rebahan gini sambil ada bayi di tengah-tengah," ucap Rakha.
Mala tidak menjawab, ternyata ia sudah tertidur. Rakha pun tidak tega membangunkan istrinya untuk mandi, jadi ia berencana untuk melanjutkan aktivitas mereka.
Setelah beberapa saat, Mala terbangun dan mereka berdua bersiap-siap untuk malam.
Skip, malam pun tiba.
"Sayang, sekarang yuk," ajak Rakha.
"Yaudah, sebentar lagi. Aku lagi pakai skincare," jawab Mala.
Mala pun telah selesai memakai skincare, dan mereka berdua melanjutkan aktivitas mereka.Mereka sedang berhubungan
Rakha memandang Mala dengan lembut. "Sayang, aku sangat mencintaimu. Setiap momen bersamamu terasa berharga."
Mala tersenyum, merasakan kehangatan dalam hatinya. "Aku juga mencintaimu, Rakha. Kamu adalah segalanya bagiku."
Rakha mendekat dan menggenggam tangan Mala. "Aku ingin kita selalu bersama, melewati setiap suka dan duka. Kamu membuatku merasa lengkap."
Mala menatap mata Rakha dengan penuh kasih. "Selama kita bersama, aku yakin kita bisa menghadapi apa pun. Kamu adalah istri terbaikku."
"Dan kamu adalah cinta sejatiku," jawab Rakha, sambil menarik Mala lebih dekat. "Aku ingin kita menciptakan banyak kenangan indah bersama."Segitu dulu ya
Revisi: 31 oktober 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi Oleh Seorang Lelaki Yang Tulus {Revisi}
Fantasylansung baca aja kalo penasaran