Prolog

3 2 1
                                    

Happy reading all

..
.
.
.

🐣🐣🐣

1 Januari 2035
00.05 AM- Kaeo's house

Angin menyeruak menepis rambut-rambut tergerai itu. Bergerak bebas menari-nari dengan indah. Ditemani secangkir coklat hangat, perempuan itu menatap pemandangan kota yang tampak meriah merayakan tahun baru. Dengan gaun rumahan dan kardigan yang begitu pas di badan kecantikannya bagaikan dewi bulan yang singgah ke bumi.

Mael menatap wanitanya penuh kasih dari tempat ia membereskan panggangan. Mereka baru saja menyelesaikan acara barbeque kecil-kecilan di rumah.

Karina terjengit kaget kala tangan kekar itu menyusup di sela-sela pinggangnya. Bahunya menjadi tempat bersandar. Mendusel hidung itu di lehernya. Mencium harum memabukkan dari wanitanya.

Karina tersenyum penuh arti. Ia usap pula tangan yang bertengger di pinggangnya.

"Mikirin apa?" tanyanya tak jelas.

"Mikirin kamu." kepalanya dengan cepat mendongak.

"Mikirin aku?" alisnya terangkat dengan tangan yang membawa Karina menghadapnya.

"Iya, mikir aja kalau seandainya dulu aku bisa mencintai kamu lebih cepat mungkin momen kita yang seperti ini akan lebih banyak." Maleo tersenyum mendengarkannya.

"Nggak dipungkiri juga rintangannya pasti banyak," Maleo menjelaskan.

"Tapi 'kan seenggaknya sama kamu." Karina berdecak dengan bola mata berputar.

Tangan Maleo terangkat untuk mencubit hidungnya. Dengan jarak sedekat ini ia dapat melihat binaran mata indah itu. Hidungnya yang mancung serta bibir yang selalu menjadi candunya.

"Dipikir-pikir lagi dulu aku jahat banget ya, sama kamu ." Kepalanya ia sandarkan di dada bidang itu.

"Hm?"

"Iya, aku nyakitin kamu segitunya cuman buat balik lagi ke cowok yang bahkan bisanya cuman buat aku hancur."

Maleo terkekeh lalu menjajarkan kepalanya hingga hidung mereka bersentuhan. "I'm worth it right?" ujarnya dengan senyuman miring.

"If you know babe, I'm hotter than your ex and better than your next."

"Nggak juga, sih, kalau dilihat-lihat lagi lebih hot Sakala," ujar Karina bercanda.

"Oh, really?" alisnya mengkerut tanda tak terima.

"Yap," jawabnya dengn anggukan tanda menegaskan.

"Emang minta dihukum ya kamu?" tangan Maleo menggelitiki perut Karina.

"Ahahaha ampun, tolong, ampun." Karina tertawa kegelian sambil mencoba menepis tangan Maleo.

Maleo lalu berhenti dan merengkuh lebih erat pinggang perempuan itu. Ia tatap mata wanitanya.

"I love you." Karina mengerjap lalu tersenyum.

"I love you more, more, more than you know." lalu ia kalungkan tangannya ke leher Maleo.

Maleo balas senyuman itu. Matanya turun tertuju pada bibir merah muda alami itu.

"Can I?" dengan mata sayu dan tangan yang membingkai pipi Karina. Ia usap bibir itu.

"Yeah," jawab Karina.

Tanpa aba-aba lagi Maleo mencium bibir manis itu dengan lembut. Tanpa paksaan, yang ada hanya rasa yang tumpah ruah. Penuh cinta ia buai kasihnya.

Tahun baru, awal baru pula bagi mereka. Setelah melewati segala badai, akhirnya mereka dapat merasakan indahnya pelangi.

***

Halo!
Ini cerita pertamaku
Semoga kalian menikmatinya, ya?
Don't forget to correct me🙌🏻
Jangan lupa untuk dipencet bintangnya yaa~
Love you all💕

CAST :

Mark Lee as Mael Kaeo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Lee as Mael Kaeo

Yu Jimin (Karina) as Karina Yousha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yu Jimin (Karina) as Karina Yousha


Ditulis : 1/6/2024

A Piece Of Your Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang