Rommy & Jullie Part 2

348 14 9
                                    

Kamis, 4 Desember 2011

23.00 am…

Hai diary kesayanganku… maaf udah berbulan-bulan aku gak meninggalkan jejak disini… hmmm sejak awal aku memang tidak terlalu rajin untuk menulis keseharianku sebagaimana mestinya kebanyakan para cewek, ya sekali lagi, aku memang agak berbeda… hmmm ya susah sih dijelasinnya hhehehe, oh ya kurasa aku tertarik memberikanmu nama ‘romeo’ wahai buku diary ku hehehe,…

Romeo… gak terasa udah 2 tahun aku bersahabat dengan rommy… ya… hanya bersahabat… gak terasa besok udah libur dan akan masuk lagi di bulan januari, hmm aku dan rommy sudah menuju kelas 3 smp… hmmm itu tandanya kami akan segera lulus, haaah, bagiku itu masalah besar… bagaimana kalau kami tidak bisa di SMA yang sama kelak? Liburan 3 minggu saja rasanya gak sanggup… gak papa deh kalau dia selalu dideketin sama cewek-cewek lain, asalkan setidaknya aku bisa terus bersamanya, melihatnya setiap hari… argh… ini memalukan sebenernya tapi… mau gimana lagi? Romeo kamu bisa kok ketawain aku sepuasnya…

Hari ini sepulang sekolah rommmy mengajakku ke pameran lukisan… dia memang suka dengan karya seni seperti itu, dan terbukti dengan karya-karyanya yang memang sangat bagus di tiap pelajaran seni disekolahku… dari gambaran, lukisan, guci dari tanah liat, dan music dia juga menyukainya, dan bukan hanya itu dia juga sangat ahli dibidang mata pelajaran yang lain, bahkan dia juga sangat jago olah raga, ya contohnya judo, tapi tentu aku juga tak kalah jauh darinya hehehe… well well well… itu sudah cukup menjadi alasan kenapa setiap harinya aku semakin menyukainya… tapi…. ckckck… selalu ada tapinya… dia itu… haaaah susah rasanya mau diungkapkan… dia itu sayangnya malas, dan suka mencari masalah dengan guru… rommy… rommy…. Aku selalu gemes kalau dia selalu membuat masalah… bayangin ya… tiap hari kerjanya cuman debat sama guru, senang sekali membuat guru pusing menghadapi semua tingkah dan maunya yang kadang-kadang tak sesuai dengan anak seumuran kami… dan semua hal dehadapi dengan emosi…

Contohnya saja waktu dia dengan terpaksa menjadi satu-satunya kandidat yang terpaksa guru-guru ku ambil untuk debat mengenai masalah sosial, hmm bagaimana tidak, karna keahliannya berdebat dan meiliki pengetahuan yang luas dibanding anak lain, guruku awalnya ragu karna sikapnya yang susah diatur, tapi mau bagaimana lagi… bahkan kepala sekolah sudah mengutusnya mewakili sekolah… aku dari awal sudah merasakan firasat buruk sejak awal dia di tunjuk, bahkan guru-guru juga khawatirnya minta ampun, sampai-sampai nih ya… sebelum keputusan akhir penentuan peserta, guru-guruku sengaja melatih 10 orang anak-anak berbakat yang lain termasuk aku, untuk bisa mengalahkan poin rommy… setiap hari kami bimbingan… setiap hari dipaksa membaca materi-materi pemberian guru yang banyaknya minta ampun… aku sampai tiap hari juga memarahinya karna semua ini karna ulahnya, ku ulang sekali lagi ini semua karna ULAHNYAAA! haaah….

“Romm… kamu keterlaluan ya! Kalau tiap hari begini sel-sel otakku akan mengerucut! Ini semua karnamu! Nih ambil!!!!” ucapku padanya sambil memberikan bahan materi yang banyaknya minta ampun itu ketangannya dengan paksa…

Dia pun menerima buku itu sambil memasang wajah sok kaget…“wah wah banyak sekali bahan yang harus kau baca… hahahahahaha” ucapnya terbahak… huft menyebalkan…

“aku tidak mau membacanya…!!! Capek tau!! Belum lagi sebentar lagi lomba judo tingkat SMP akan segera dimulai… pasti pelatih akan semakin berat memberikan latihan kan…”

“hmmm… jangan lesu kayak gitu donk… aku tak mau berpasangan dengan yang lain, makanya kau harus bisa… setidaknya mendekati poinku… hehehe” pintanya sombong…

“apa!!! aku tak mau ikut-ikutan bermasalah nanti, kau pasti akan membuat masalah pada saat lomba debat tiba… dan lagi pula masih banyak anak yang lain Dimas dan Mila misalnya… kurasa mereka yang akan menjadi 2 temanmu di lomba nanti… akhir-akhir ini mereka sangat berambisi mengalahkanmu…”

Short Story Collection By Rhara Ramy (SSCRR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang