🍭 A N O Z 7 🍭

44 4 1
                                    

AMON END POV

Amon berjalan keluar dari istana yang sudah hancur lebur. Dia melihat mayat-mayat yang berserakan di mana-mana, termasuk mayat Zxyvan dan wanitanya. Dia merasakan rasa sakit yang mendalam di hatinya, karena dia masih ingat betapa dia pernah mencintai Zxyvan. Tapi dia juga merasa lega, karena dia sudah membalaskan dendamnya. Dia sudah menghancurkan kerajaan yang menyebabkan penderitaannya.

Amon menatap bulan yang begitu indah, yang bersinar di langit malam. Dia merasakan sesuatu yang aneh, yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Dia merasakan kebebasan, yang tidak terikat oleh apapun. Dia merasakan kekuatan, yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Dia merasakan kehidupan, yang tidak akan berakhir oleh apapun.

Amon tersenyum, lalu berteriak, "Aku hidup! Aku hidup!"

Dia mendengar suara langkah kaki dari belakang, yang semakin mendekat. Dia menoleh, dan melihat Robheiin, saudaranya, yang juga vampir. Robheiin memakai jubah hitam, yang berlumuran darah. Matanya berwarna merah, dan giginya tajam. Dia tersenyum, lalu berkata, "Selamat, adik kecil. Kau sudah berhasil."

Amon merasa senang, lalu berlari ke arah Robheiin. Dia memeluknya erat, "Terima kasih, kakak. Kau sudah membantuku."

Robheiin membalas pelukan itu, lalu berkata, "Sama-sama, adik kecil. Aku senang kau bahagia."

Amon menatap wajah Robheiin, ia bertanya dengan nada pelan, "Apa yang akan kita lakukan sekarang?"

Robheiin menatap wajah Amon dengan lekat, lantas tersenyum manis, "Apa yang kau mau lakukan?"

Amon berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku mau menjelajahi dunia! Mau melihat bintang-bintang! Jika bisa aku mau melihat hal-hal baru bersamamu. Aku mau hidup (?) bersamamu."

Robheiin tersenyum, lalu ia berucap, "Baiklah, adik kecil. Aku akan mengabulkan keinginanmu. Aku akan pergi ke mana pun kau mau. Aku akan melihat apa pun yang kau mau. Aku akan hidup bersamamu. Aku tidak peduli apa kata orang, aku tidak peduli dengan kita menjadi homo yang begitu para manusia kutuk untuk segera mati. Bagi ku, kamu adalah pertolongan yang tuhan kirim. Mungkin dirimu adalah cinta yang sudah sepatutnya aku abdi seumur hidup."

Amon terenyuh, ia tidak berpikir jika Robheiin akan sesuka ini dengannya, "Aku senang, tapi kupikir aku tidak akan memiliki saudara lagi."

Robheiin mendekat, "Aku sangat mencintaimu adik kecil. Ketika kau datang padaku, menjadi penolong bagiku." Amon taklah faham apa yang dimaksud Robheiin, penolong? Pertolongan? "Aku tak faham."

Robheiin tidak menjawab, ia hanya memandangi wajah agung nan dayu sang adik, Amon. Lantas wajahnya mendekat ...

Mereka berdua berciuman, lalu berpegangan tangan. Mereka berjalan menuju kereta kuda yang sudah disiapkan, tengah menunggu di depan dengannya. Mereka naik ke kereta kuda, lalu berangkat meninggalkan istana yang hancur. Mereka menuju ke dunia baru, yang penuh dengan petualangan (?) Mereka menuju ke barat, tempat matahari terbenam.

Mereka berdua menikmati perjalanan mereka, sambil melihat pemandangan yang berbeda dari yang mereka kenal. Mereka melihat gunung-gunung yang menjulang, sungai-sungai yang mengalir, hutan-hutan yang rimbun, dan padang-padang yang luas. Mereka melihat binatang-binatang yang aneh, tanaman-tanaman yang indah, manusia-manusia yang beragam, dan vampir-vampir yang lain. Mereka melihat bintang-bintang yang berkelip, bulan yang berubah-ubah, matahari yang terbit dan terbenam, dan langit yang berwarna-warni.

Mereka berdua belajar banyak hal, sambil berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka. Mereka belajar tentang seks, sejarah, budaya, bahasa, dan adat istiadat dari tempat-tempat yang mereka kunjungi. Mereka belajar tentang kekuatan, kelemahan, kebiasaan, dan rahasia dari makhluk-makhluk yang mereka temui. Mereka belajar tentang diri mereka sendiri, sambil menemukan perasaan dan keinginan mereka.

Mereka berdua bersenang-senang, sambil mencari tantangan dan petualangan mereka. Mereka berkelahi dengan musuh-musuh yang kuat, dan membunuh 'Hama' Setelah menghancurkan kerajaan yang dulu menyakiti Amon, dia dan Robheiin memutuskan untuk berpisah setelah hidup bersama selama 120 tahun. Robheiin pergi ke kastil raja iblis, yang merupakan tuannya. Dia adalah jendral raja iblis, yang bertugas untuk memimpin pasukan iblis dalam peperangan melawan manusia. Dia berjanji akan kembali lagi ke Amon, jika ada kesempatan.

Amon memilih untuk tinggal di desa, yang terletak di pinggiran bukit. Dia membangun sebuah rumah sederhana, yang dikelilingi oleh bunga-bunga. Dia hidup dengan ketiga anjingnya, yang sebenarnya adalah manusia yang dia jadikan hewan peliharaannya. Dia meminum darah mereka setiap malam pada tanggal ganjil di bulan juni, untuk mempertahankan kekuatan vampirnya.

Amon hidup selama ribuan tahun, tanpa menua sedikit pun. Dia melihat banyak perubahan di dunia, baik yang baik maupun yang buruk. Dia melihat banyak perang, bencana, kemajuan, dan keajaiban. Dia melihat banyak manusia, yang datang dan pergi. Tapi dia tidak pernah merasa tertarik dengan mereka.

Hingga suatu hari, dia bertemu dengan mbuh shama, seorang wanita tua yang baru pindah ke desa bersama suami dan adiknya. Dia ... Mbuh Shama, memilki adik yaitu Lingga yang seorang seniman, yang suka melukis pemandangan alam. Dia juga seorang penyair, yang suka menulis puisi tentang cinta. Dia adalah seorang yang ceria, ramah, dan baik hati ... Hingga kedewasaan Lingga dimana ia pergi ke kota dan kembali sebagai ksatria.

Amon merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Lingga. Dia merasa ada sesuatu yang menarik dengan Lingga. Dia merasa ada sesuatu yang menggetarkan hatinya dengan Lingga. Dia merasa ingin mengenal Lingga lebih dekat.

Amon mulai mendekati Lingga, dengan berbagai cara. Dia memberikan bunga-bunga, yang dia tanam di halaman rumahnya. Dia memberikan lukisan-lukisan, yang dia buat dengan bakatnya. Dia memberikan puisi-puisi, yang dia tulis dengan perasaannya. Amon mulai memasak untuk Lingga. Se-cinta ini Amon dengan Lingga, hanya saja karena masih ada perasaan pada Robheiin membuat Amon bingung tentang apa yang ia rasakan.

Ia naif, bodoh, dan tolol soal cinta.

Sedangkan Lingga merasa senang dengan perhatian Amon. Dia merasa senang dengan kebaikan Amon. Dia merasa senang dengan kreativitas Amon. Dia merasa ingin membalas kasih Amon.

Lingga mulai menerima Amon, dengan sepenuh hati. Dia menerima bunga-bunga, yang Amon berikan dengan tulus. Dia menerima lukisan-lukisan, yang Amon buat dengan indah. Dia menerima puisi-puisi, yang Amon tulis dengan romantis. Setiap kali pulang desa, Lingga akan pergi ke rumah Amon, entah itu dengan menyelinap kamarnya ataupun datang dengan karangan bunga.

Dan kini ... Amon dan Lingga mulai menjalin hubungan, yang penuh dengan cinta. Mereka sering berjalan-jalan bersama, di bawah sinar matahari. Mereka sering bercanda-bersenda bersama, di tepi sungai. Mereka sering berciuman-bersayang bersama, di kamar tidur.

Amon merasa bahagia, seperti yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia merasa hidup, meskipun dia sebenarnya mati. Dia merasa cinta, meskipun dia sebenarnya iblis.

Amon tidak pernah memberitahu Lingga, tentang dirinya yang sebenarnya. Dia tidak pernah memberitahu Lingga, bahwa vampir membela iblis untuk menaklukkan manusia dan membuat manusia menjadi budak. Dia tidak pernah memberitahu Lingga, bahwa dia adalah adik laki-laki Robheiin, jendral raja iblis.

Amon takut, jika Lingga mengetahui kebenarannya. Dia takut, jika Lingga membencinya. Dia takut, jika Lingga meninggalkannya. Karena Lingga adalah cahaya dalam gelap malam. Lingga adalah ksatria veteran tingkat 3 ... Di istana.

Amon berharap, agar Lingga tidak pernah mengetahui kebenarannya. Dia berharap, agar Lingga selalu mencintainya. Dia berharap, agar Lingga selalu bersamanya.

Amon berharap ... Amon berharap ... Amon berharap ... Dan terus berharap.

Amon, ia akan kembali memulai hidup baru. Dia akan berpura menjadi wanita, biru sebagai anaknya, dan pastinya ... Lingga sebagai suaminya. Dan anjingnya sebagai pelayan. Ia memiliki banyak uang, jadi ia akan tinggal di rumah besar yang akan menghilangkan kecurigaan rakyat lain terhadap anjing-anjingnya.

Orang miskin mana yang memiliki 3 pelayan? Karena itu ia memilih hidup dengan mewah, walau bukan seperti bangsawan.

[BL] Bjirlah || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang