Tahun 2023 - tengah pertemuan

28 15 4
                                    

Mei, 2023

Tak terasa tahun sudah berganti, itu artinya hampir setahun sudah Arumi mengenal sesosok pria yang ia temui tahun lalu. Pria yang membuat Arumi penasaran setengah mati dengan sikapnya yang misterius. Kehadirannya yang selalu di cari oleh Arumi , di manapun Arumi berada pria itu lah yang akan di cari oleh Arumi. Takdir tidak ada yang tau, kapan pun Arumi bisa bertemu dengan Farel kebetulan maupun tidak kebetulan.

Hari ini adalah hari Rabu, hari dimana Arumi harus pulang lebih lama dari biasanya karena jadwal ekstrakulikuler yang Arumi lakukan tepat di hari Rabu. Entah sebuah kebetulan atau tidak namun hari ini Farel pun ikut pulang terlambat pula. Arumi melihat Farel yang sedang mengikuti ekstrakurikuler volly. Apakah Farel sekarang mengikuti ekstrakurikuler volly dan tidak lagi mengikuti ekstrakurikuler basket? namun Arumi tidak peduli mengenai itu, Arumi hanya fokus pada Farel yang terlihat lebih menarik ketika sedang bermain volly. Tapi apapun yang dilakukan oleh Farel akan selalu menarik di mata Arumi.

Jam sudah menunjukan pukul 3 artinya Arumi harus segera meninggalkan tempat itu dan pergi menuju ruangan kelas ekstrakurikuler yang sudah di tentukan oleh sang pemimpin. Arumi dengan segera mengambil tas dan buku miliknya itu, lalu berlari menuju ruangan perpustakaan. Tanpa Arumi sadari buku yang berada di dalam tas Arumi terjatuh, karena Arumi lupa bahwa tas yang ia gendong itu belum tertutup rapat alhasil buku milik Arumi pun terjatuh tepat di lapangan yang sedang Farel gunakan untuk bermain volly.

Foto by pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto by pinterest

Farel yang melihat buku itu terjatuh dari tas milik Arumi. Segera Farel mengambil buku yang terjatuh tadi dan memanggil nama Arumi.
"hey, eee kamu Arumi" Arumi yang merasa terpanggil menghentikan langkahnya dan berbalik untuk melihat siapakah yang memanggilnya. Arumi terkejut ia tidak menyangka bahwa yang memanggilnya adalah Farel, pria yang Arumi kagumi saat bertemu di dalam bus. Apakah ini mimpi? atau memang takdir? lalu bagaimana Farel bisa mengetahui namanya?

"eh, iya ka? kenapa ya?" tanya Arumi pada Farel, Arumi melihat ke arah tangan Farel yang sedang menggenggam sebuah buku dan buku itu nampak familiar bagi Arumi, seperti miliknya. Farel memberikan buku itu pada Arumi.

"punyamu? tadi sepertinya jatuh, soalnya tas kamu belum tertutup rapat" ucap Farel sambil menunjuk tas yang sedang di gendong Arumi, dan benar saja ketika Arumi berbalik untuk melihat tas miliknya itu belum tertutup rapat. Cerobohnya Arumi, hal begini saja ia bisa terlupakan.

"astaga, makasih ka. kaka tau nama aku dari mana ya?" Arumi cukup penasaran darimana Farel mengetahui namanya? karena Arumi merupakan seseorang yang cukup tertutup sehingga tidak banyak orang yang mengenal Arumi.

Farel menunjuk ke arah buku yang di berikan oleh nya tadi kepada Arumi.
"ada di cover buku" jawab Farel secara singkat. Arumi cukup kecewa, ia fikir Farel sendari dulu memang sudah mengenal Arumi nyatanya Farel mengenal Arumi baru hari ini itu pun karena buku milik Arumi yang terjatuh dan tertera nama Arumi di cover buku itu sehingga Farel dapat mengenalinya. Memang seharusnya manusia tidak usah terlalu banyak berharap dengan manusia lainnya, karena jika jatuh akan terlalu sakit nantinya.

"oh ah iya astaga, makasih ya ka aku duluan" ucap Arumi sebagai tanda akhir pembicaraan mereka hari ini.
___________________________________________

Jam sudah menunjukan waktu selesai ekstrakurikuler. Arumi segera membereskan buku-buku dan alat-alat lainnya yang berserakan di mejanya itu. Lalu memasukkannya ke dalam tas miliknya, kali ini Arumi tidak lupa untuk benar benar menutup rapat tas nya itu agar kejadian seperti siang tadi tidak lagi terulang.

Arumi segera keluar dari ruangan perpustakaan dan berjalan menuju luar gerbang sekolah. Arumi berdiri di depan gerbang itu, menunggu sang ayah menjemputnya. Arumi hanya memfokuskan diri pada handphone miliknya itu, membuka sosial media dan berita-berita yang sedang viral akhir-akhir ini. Tak lama datang seseorang yang cukup Arumi kenal wanginya, itu seperti FAREL! benar saja Farel kini sedang berdiri tepat di samping Arumi. Farel melihat ke arah Arumi lalu tersenyum kecil.

"kamu Arumi ya? yang tadi bukunya jatuh? di jemput siapa?" Farel membuka obrolan itu dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu Arumi ya? yang tadi bukunya jatuh? di jemput siapa?" Farel membuka obrolan itu dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Arumi benar-benar gugup, karena kejadian tadi siang membuat Arumi malu untuk bertemu apalagi berbicara dengan Farel.

"iya ka, aku di jemput ayah. Eh kayanya beliau udah datang deh. Aku duluan ya ka" lagi dan lagi Arumi mengakhiri obrolan itu, Arumi benar-benar tidak sanggup rasanya jika harus terlalu lama di samping Farel karena itu akan bahaya untuk kesehatan mental dan hatinya. Sebenarnya ayah Arumi belum benar-benar sampai untuk menjemput Arumi. Itu hanyalah sebuah tipuan muslihat yang di pakai Arumi untuk bisa menghindari Farel.

Arumi benar-benar menyesal dengan tindakannya barusan, sikapnya yang aneh itu membuatnya menyia-nyiakan kesempatan berharga. Namun walau begitu hari ini adalah hari yang bahagia baginya, seperti mimpi yang ingin terus Arumi ulangi terus menerus. Arumi berharap hal seperti ini akan terus terulang dalam hidupnya, sehingga ada kesempatan Arumi untuk bisa dekat dengan Farel.

Kamu yang kutemui 2022 | 𝙀𝙣𝙙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang