[ABO]Setelah Cerai, Aku Menikah Kilat Dengan Kaisar 🅴🅽🅳

Bab 63

TANDAI SAYA, YANG MULIA (DITANDAI SEUMUR HIDUP)
*＊✿❀　❀✿＊*

　　"Sakit-Yang Mulia-" Mata Shen Zhinan memucat sejenak.

　　Alpha di belakangnya yang menjepitnya ke tanah berhenti sejenak.

　　Tanpa tirai cahaya, badai memenuhi halaman tanpa terkendali.

　　Tanahnya lembab dan dingin, pipi Shen Zhinan menempel ke tanah, dan dia memiringkan kepalanya dan melihat ke belakang.

　　Hua Qianshuang mengangkat kepalanya dan menatapnya, mata merahnya bersinar karena kegembiraan, seolah-olah dia sedang melihat makanan paling enak di dunia, dan dia menggigit kelenjarnya lagi tanpa upacara.

　　"Ah-" teriak Shen Zhinan, seluruh tubuhnya gemetar.

　　Gigitan sang alpha menjadi semakin keras, seolah dia mencoba menelan kelenjarnya ke dalam perutnya.

　　Tangan Shen Zhinan terkepal erat. Dia menahan gelombang rasa sakit yang hebat dan mencoba yang terbaik untuk menekan erangan di tenggorokannya. Namun, dia masih tidak bisa menahan rasa sakit dan ketakutan yang datang dari anggota tubuhnya. Dia hanya bisa membiarkan air mata mengalir, menyelinap pergi di wajah pucatnya.

　　Dia perlahan terbiasa dengan rasa sakit di bagian belakang lehernya.

　　Feromon kuat Hua Qianshuang disuntikkan ke dalam tubuhnya satu demi satu, seolah-olah dia juga bisa merasakan emosi sang alpha.

　　Kesepian, kehampaan, kepanikan dan kemarahan.

　　Alpha-nya sangat marah karena dia tidak bisa dihibur oleh omega-nya selama masa rentannya, dan dia juga memiliki kepanikan dan kesedihan yang tersembunyi di balik kemarahan tersebut.

　　Sedikit mengernyit untuk menahan rasa pusing dan sakit saat Hua Qianshuang menekannya ke tanah, Shen Zhinan mengulurkan tangan ke belakang untuk menyentuh ekor ular Hua Qianshuang, dan dengan lembut membelai luka di ekor alpha tersebut.

　　"Tidak apa-apa, Yang Mulia, saya di sini." Suara Shen Zhinan serak. Penglihatannya kabur karena hujan, dan dia hanya bisa samar-samar melihat pupil vertikal merah dari orang di belakangnya.

　　Alpha-nya membutuhkannya.

　　Alpha-nya terlalu marah dan sedih karena jaraknya.

　　Ia menggerogoti kelenjar rapuhnya seperti balas dendam, dan menyuntikkan feromon dalam jumlah besar ke dalam tubuhnya seperti katarsis.

　　Shen Zhinan tidak langsung pingsan seperti terakhir kali, mungkin karena terakhir kali tubuhnya mulai beradaptasi dengan feromon Hua Qianshuang.

　　Hal ini membuat Shen Zhinan agak lega, jika dia pingsan lagi sekarang, dia benar-benar tidak dapat menghibur Hua Qianshuang.

　　Alpha di belakangnya yang sedang menggigit kelenjarnya berhenti sejenak.

　　Shen Zhinan menyentuh tangan Hua Qianshuang sambil meraba-raba, dan dia melingkarkan jarinya di tangan orang lain satu per satu.

　　Jari-jarinya terkatup rapat, dia tersenyum lembut di tengah hujan es yang dingin, mata hijau zamrudnya seperti danau lembut yang beriak di musim semi.

　　"Yang Mulia, jangan takut, aku tidak akan meninggalkan mu."

　　Sementara Hua Qianshuang berhenti bergerak, Shen Zhinan perlahan menggerakkan tubuhnya dan berbalik untuk berbaring telentang.

　　Dia mengaitkan jari satu tangannya dengan Hua Qianshuang dan dengan lembut menarik alpha itu ke arahnya.

　　Jejak keraguan melintas di mata merah Hua Qianshuang, tetapi alpha dalam tahap rentan tidak dapat menolak ajakan omega. Dia dengan patuh membungkuk dan menempelkan pipinya ke dada Shen Zhinan.