Part 5

497 13 0
                                    

Aku terbangun dengan keadaan yang masih sedikit kelelahan akibat permainan semalam. Aku menengok ke arah Oniel yang masih terbaring cantik yang hanya berbalut selimut menutupi setengah tubuhnya. Aku beranjak mencium kening Oniel dan membenarkan selimut hingga seluruh tubuhnya kini tertutup oleh kain selimut tersebut.

Aku bangkit dan berpakaian, ingin meninggalkan Oniel untuk beristirahat. Aku yang baru saja keluar dari kamar Oniel dikejutkan oleh keberadaan Shani yang sedang menyapu di pelataran. Ia menghentikan kegiatannya dan menatapku curiga melihat kearahku yang baru saja keluar dari kamar Oniel.

Saat ingin bergegas ke kamarku Shani tiba-tiba saja memanggilku,

"Gani!"

Aku ragu untuk merespon nya hingga akhirnya ia kembali memanggil ku dengan nada sedikit membentak

"Gani!!!"

Yang tidak aku sadari ternyata Shani sudah mulai beranjak mendekati ku. Aku berbalik badan kearah suara Shani 

"Kamu ini dipanggilin dari tadi kok nggak nyaut!"

"Maaf Shan masih ngantuk" aku berkelit

"Kamu tidur di kamar Oniel?" tanya nya penuh curiga

"Hehehe iya tadi malam nonton film bareng terus ketiduran"

"Yang bener?"

"Iya seriusan"

Shani yang masih belum yakin dengan jawaban ku masih terus berusaha mendapatkan jawaban yang bisa meyakinkannya. Aku juga berusaha untuk menyudahi interaksi curiga Shani.

"Shan nanti lagi ya, aku mau lanjut tidur lagi masih ngantuk banget"

"Yaudah deh sana selamat istirahat, soalnya kan pasti masih capek ya semaleman...."

Shani tidak melanjutkan kalimatnya yang sedikit membuatku panik dan berpikir apakah ia mengetahui permainan kami semalam.

Kini aku tengah bersantai di kasur memainkan gawai pintar berselancar pada tiap aplikasi sosial yang ada, entah sudah berapa lama aku memainkan gawai ku hingga kini aku mulai bosan.

Baru saja ingin ku letakan gawai ku kemudian berdering panggilan masuk, di layar tertera bahwa panggilan yang masuk itu berasal dari Eli yang merupakan teman dekat Gita semasa SMA.

"Halo.." ucapku menjawab panggilan tersebut

"Kamu mau tau nggak?"

"Basa-basi dulu kek atau apalah bukannya malah langsung ngajak ghibah" canda Gani

"Ini info penting tau"

"Ada info apaan emangnya?"

"Ini tentang Gita, aku kemaren ketemu sama sepupunya Gita"

"Terus gimana?" Aku mulai menyimak dengan serius 

"Tapi ini masih belum pasti sih soalnya waktu aku tanya kemaren sepupunya juga nggak tau kabar Gita gimana dan dimana"

"Gitu ya...."

"Tapi katanya dia cuman tau kalo Gita ada di Jakarta"

Mendengar bahwa Gita ada di Jakarta Gani terdiam. Ia teringat wajah perempuan yang ditabraknya ketika ia tiba di Jakarta.

"Apa itu Gita ya..." Gumamku pelan

"Hah... lu ada ketemu Gita?" Eli merespon penasaran

"Nggak kok" Aku mencoba berkelit

Obrolan selanjutnya pun hanya berisikan obrolan basa-basi antara dua orang teman lama yang tidak terlalu dekat. Obrolan kami ditutup dengan beberapa petuah kecil dari Eli yang menyarankan ku untuk bisa mulai menerima kehadiran orang baru.

Aku merenungi kabar kalau Gita sepertinya berada di Jakarta. Kembali aku memikirkan kemungkinan-kemungkinan jikalau perempuan pada hari itu adalah Gita, kalaupun itu Gita kenapa ia tidak mengenaliku hari itu.

Terlalu banyak What if? yang berkecamuk di kepalaku malam ini, nampaknya aku akan terjaga lebih lama malam ini. 


ORIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang