5. pertemuan

2 0 0
                                    

Assalamualaikum...

Hallo guyyss...

Gimana nihh cerita nya menarik gk?..
Kalo menarik harus vote sihh fixx.
.
.
.
.
.
'

Tempat kumpul geng Velocity.'

Tertata rapi motor para pengikut geng Velocity

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tertata rapi motor para pengikut geng Velocity. Kini sudah menjadi kebiasaan para anggota di setiap malam Minggu yaitu berkumpul sampai larut malam bahkan kalaupun nyaman bisa jadi tidur di tempat itu Sampai pagi. Terdengar ramai di dalam karena biasa ada yang uji nyali, menunjukkan kehebatan mereka masing masing, bahkan dengan mengadakan balap liar di jalanan yang sepi.

Tapi bagi para anggota inti dll. Mereka tetap di dalam, ruang tengah tempat perkumpulan mereka. Kafka yang saat ini duduk di sofa dan memantul - mantulkan bola basket sambil senyam senyum gk jelas. Vano yang asiky dengan ponselnya menscrol beranda tiktok miliknya.

"Ngapain tuh Aksa.. ngerendem diri malem malem gini?.." tanya arsen yang baru saja duduk di samping kafka. Aksa yang saat ini merendam diri di tepi kolam renang itu terdiam dan menatap langit langit dengan mata elangnya.

"Entah palingan panas makanya dinginin badan." Sahut kafka seraya berhenti memantulkan bola. Tak bisa di tebak Aksa langsung keluar dari kolam dan memakai handuk untuk mengelap badannya yang basah.

"Siap siap ada yang penting!..." Kata Aksa dengan nada datar sambil berjalan melewati ruang tengah. Tidak ada jawaban, kafka, arsen, dan vano hanya menatap Aksa sampai raga Aksa hilang dari hadapan.

"Kenapa tuh?.. kayaknya serius bet." Kata vano setelah menatap Aksa yang masuk ke dalam satu ruangan. Kafka mengangkat bahu sebagai respon.

"Mending cepet dehh.. bisa bisa ngamuk tuh anak." Sahut arsen beranjak dari tempat duduknya.

"Btw mana si double en ma raga?." Kata arsen menatap kafka. 'Double en' yang di maksud Zen dan Ken, karena cuma huruf depannya yang beda. "Entah." Kafka menggeleng.

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

"Gila!... Serang bre!..." Ucap salah satu anggota lawan, geng havoc. Geng yang terkenal keras dari geng lain. Terlihat pertarungan antara geng Velocity dan geng havoc di tengah jalan yang bisa di bilang sepi akan pengguna jalan. Walaupun geng havoc terdengar keras tapi sudah sering kalah melawan geng Velocity, cuma gara gara ketua Velocity. Tentu saja aksa. Aksa yang baru melawan belasan anggota lawan. Kini memukul tanpa ampun.

Bug! Bug!

Alhasil anggota yang melawan Aksa pun meringis kesakitan yang tergeletak di atas jalan. Mata elang Aksa melirik tajam ketua geng havoc yang saat ini hanya berdiri di tengah pertengkaran. Seperti sengatan listrik mengalir di seluruh tubuh ketua geng havoc, Radit namanya. Dia terdiam seperti patung seakan terhipnotis oleh tatapan Aksa yang saat ini berjalan mendekati Radit si ketua geng motor havoc. Tubuh Radit merinding saat jarak Aksa mulai mendekat. Merasa takut Radit menelan ludah kasar.

FIRST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang