Setelah menjadi anggota keluarga Uzumaki, Sakura memang belum sempat berkumpul dengan teman-temannya, dan sore ini Sakura beserta kedua temannya memutuskan untuk bertemu di sebuah rumah makan modern yang jaraknya kebetulan tak jauh dari tempat tinggal Sakura.
Perempuan tersebut melambaikan tangan dan langsung mendekati pada meja yang telah ditempati oleh Ino dan Hinata, mereka adalah teman sekolah Sakura yang mana sudah cukup lama tidak berjumpa.
Padahal selama menikah, Sakura hanya disibukkan oleh kegiatan di rumah, lebih tepatnya menyibukkan diri, tapi entah mengapa cukup sulit bertemu dengan mereka, terlebih kini Ino yang sudah sibuk mengurus anak dan Hinata yang tengah mengandung.
Setelah bercakap-cakap ringan menanyakan kabar sebagai salam pertemuan, mereka pun mulai membahas hal-hal yang lebih sensitif.
"Hinata, berapa usia kandunganmu?" Sakura menatap perut Hinata yang membuncit.
Gadis yang kini menyandang marga Inuzuka itu tersenyum malu-malu. "Sudah menginjak lima bulan, Sakura-san,"
"Woahhh! Padahal kalian menikah enam bulan yang lalu, kan? Ternyata Kiba gerak cepat ya, hihi," Ino terkikik mengucapkannya.
Mendengar itu berhasil membuat kedua pipi Hinata semakin merah.
Sakura menggelengkan kepalanya, sudah tidak heran dengan sikap jahil Ino.
"Lantas, kemana kedua putramu, Ino?" Sakura beralih pada Ino.
Wanita berambut blonde itu nyengir. "Aku menitipkan Inojin dan adiknya pada ayah, hehe. Sai-kun juga sibuk dan aku ingin benar-benar menghabiskan waktu bersama kalian, jadi aku memutuskan untuk menitipkan mereka,"
"Oh ya! Sakura, kau dan Naruto sudah satu tahun menikah, kan?" Ino berucap diakhiri dengan menyeruput minuman pesanannya.
Sakura mengangguk tanpa bicara.
"Kau tidak berniat memiliki anak?"
Pertanyaan Ino kali ini tak langsung direspon oleh Sakura, perempuan itu tampak berpikir sejenak, lalu menggedikkan bahu. "Entahlah, aku belum memikirkannya,"
"Jangan bilang kalian juga belum melakukan malam pertama?" Walaupun ragu, tapi mengetahui alasan Sakura dan Naruto menikah sepertinya tidak ada salahnya menanyakan hal tersebut.
Namun diluar dugaan, Ino melotot ketika melihat anggukan kepala diberikan oleh Sakura, pertanda tebakannya bernilai kebenaran.
Ino langsung menepuk jidat. "Aish! Kau ini! Jangan menyiksa suamimu!"
Kening Sakura mengernyit mendengar hal tersebut. "Apa maksudnya?"
Helaan napas dilakukan oleh Ino. "Kau ini! Laki-laki normal pasti ingin berhubungan intim dengan istri mereka, kau tega sekali tidak memenuhi kewajiban penting seperti itu. Sakura, jangan sampai Naruto justru melampiaskan hasratnya pada wanita lain,"
Hinata sedikit menepuk paha Ino, menegur temannya itu supaya tidak bicara terlalu jauh. "Sakura-san, jangan terlalu dipikirkan apa yang dikatakan oleh Ino-san. Tetapi, ucapannya tidak sepenuhnya salah, sebagai seorang istri, kita memang sudah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan suami, terutama masalah seperti itu," kedua pipi Hinata kembali merona saat tidak sanggup mengatakannya dengan gamblang.
Sakura kembali bungkam. Sejak pernikahan mereka, Sakura tidak pernah memikirkan hal seperti ini dan Naruto juga tidak pernah menyinggungnya, Sakura pikir yang terpenting mereka hanya menjadi suami istri sesuai dengan keinginan kedua orang tua mereka.
Kedua orang tua Sakura dan Naruto memang sering sekali menyinggung perihal cucu, tapi Naruto selalu menjawab jika mereka berdua sudah berusaha, padahal faktanya mereka sama sekali belum saling menyentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐌𝐲 𝐁𝐞𝐬𝐭𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 ✓
Fanfiction🌸𝐍𝐚𝐫𝐮𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Uzumaki Naruto dan Haruno Sakura terpaksa menikah karena suatu alasan, mereka yang memang telah bersahabat sejak kecil membuat hubungan pernikahan keduanya terlihat tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Tidak ada cinta yang m...