"Pa apa sudah ada kabar keberadaan Fairy?" tanya Bintang menuntut.
"Belum, bahkan orang-orang kita tidak bisa menemukan petunjuk apa pun, Fairy menghilang bagai di telan bumi seakan dirinya tak pernah ada di dunia ini" jelas Anderson panjang lebar.
"Langit apa kau pun juga masih belum menemukan petunjuk apa pun?" tanya Leander pada Langit.
"Belum bang, aku sendiri bingung kenapa bisa dia menghilang tanpa jejak seperti itu? Jika itu ulah salah satu musuh kita kenapa sampai sekarang kita belum mendapatkan ancam man atau teror apapun" jelas dan tanya Langit heran.
"Kau selidiki semua orang yang pernah bermasalah sama kita, mungkin saja dari situ kita mendapatkan petunjuk" suruh Lexian pada Langit.
"Ya akan aku selidiki" setuju Langit.
"Aku merasa sepi sekarang, aku merindukan dirinya yang cerewet dan selalu merecoki ku dengan sifat manja nya itu" lirih Bintang sedih.
"Aku juga aku kira aku suka suasana damai yang kita rasakan di awal-awal kepergian nya, ternyata damai yang aku kira ketenangan itu adalah awal sepi yang benar-benar sepi dan aku merasa kehilangan dirinya yang selalu merecoki hari ku" saut Lexian ikut mengutarakan isi hatinya.
"Aku juga setiap memasuki kamar ku selalu suasana rapi dan sunyi yang aku dapatkan, seperti kamar hantu tanpa penghuni tidak seperti biasanya yang selalu berantakan dengan aneka kekacauan yang Fairy lakukan di kamar itu" kali ini Langit yang berbicara. Merindukan kenakalan adik kecilnya itu.
"Papa selalu membawa donat-donat cantik setiap pulang kantor takutnya ada Fairy pulang ke rumah dan menanyakan makanan yang selalu di pesan nya itu, tapi kenyataannya dia tidak pernah ada" lirih Anderson tak kalah sedih. Mengingat putri kecil yang selalu di abaikan oleh nya.
"Aku bahkan sudah membeli kan helem cantik untuk dirinya jika kembali nanti untuk mengajaknya jalan-jalan menaiki motor dan kebut-kebutan ala pembalap seperti yang dia inginkan dulu tetapi aku selalu menolak nya" lirih Leander merasa menyesal dengan sikap nya dulu terhadap Fairy adik perempuan nya.
"Saat dia ku temukan nanti, lihat saja aku akan mengurung nya di sisi ku, dan tak akan pernah melepaskan pengawasan ku dari nya lagi" tekat Lexian yakin, mendapatkan anggukan setuju dari semua Anderson.
___________
"Apa? jadi kau punya adik perempuan dan kau minta kami membantu kau untuk mencari nya karena dia menghilang" tanya Geral teman Langit. Yang sama-sama menguasai bidang perhackeran.
"Ya, gue udah usaha cari selama satu tahun ini dan hasilnya nihil, keberadaan nya masih belum menemukan titik terang" jelas Langit menjelaskan.
"Kau yang terhebat saja mengalami kesulitan apa lagi kita yang kemampuannya di bawah kau" sahut Brayen yang juga salah satu tempat Langit.
"Coba aja, aku pasang hadiah besar bagi siapa saja yang bisa menemukan nya" ucap Langit serius.
"Beneran? wah gak boleh di lewatin ni kesempatan besar, kapan lagi kan dapat hadiah besar" seru kevin yang tadinya fokus bermain game di ponsel nya.
"Dasar mata duitan" julid Geral pada Kevin "tenang aja kita pasti bantu kok, dan untuk hadiah nya gak perlu itu lah gunanya sahabat saling tolong" lanjut Geral menambahkan dan di angguki setuju oleh Brayen.
"Elah cuman bercanda doang, aku bukan teman pamrih kali yang apa-apa mesti ada imbalannya" elak Kevin menjelaskan.
"Gak itu emang udah niat aku bagi siapa saja yang menemukan nya akan mendapatkan hadiah besar" kekeh Langit dengan keputusan nya tentang memberikan hadiah.
"Ya udah sih masalah itu kita bicara kan saat adik mu sudah di temukan, tapi yang perlu di pertanya kan sejak kapan kau punya adik perempuan" Tanya Brayen heran. Setaunya keluarga Anderson hanya mempunyai empat orang putra.
"Ceritanya panjang nanti aku cerita kalau aku ada waktu, yang jelas dia adik kecil aku tersayang" jelas Langit dengan nada sedih. Semakin hari dirinya semakin merasakan rindu yang menyesakan.
________
Di ruang kantor nya Lexian menatap foto Fairy yang dia temukan di kamar Fairy. "Dek kamu gak ada niatan pulang apa? Abang kesepian sekarang gak ada kamu yang recokin abang lagi, pulang ya dek abang kangen" lirih Kavian sedih. Mengingat perlakuan nya dulu pada Fairy adik nya.
"Abang, abang udah gak sibuk kan temanin Fairy main yuk? " ajak Fairy penuh harap dengan nada manja.
"Gak saya sibuk, jangan ganggu" tolak Lexian langsung.
"Tapi bang Fairy bosan pengen main sama abang, ya sebentar aja" bantah Fairy masih kekeh membujuk Lexian.
"Saya gak peduli" ketusnya dan berlalu pergi meninggalkan Fairy dengan tangis nya yang mulai kencang.
"ABANG JAHAT" pekik Fairy keras masih terdengar oleh Lexian.
"Benar dek abang memang jahat, maafin abang ya" gumamnya menatap foto Fairy sendu.
______
"Kau yakin bro gak mau balapan lagi?" tanya Dika teman Leander pada Leander yang berhenti balapan setahun terakhir ini.
"Aku gak bisa konsentrasi dan fokus akhir-akhir ini, kalau pun aku ikut malah percuma yang ada aku bakalan kalah atau terjadi kecelakaan, jadi aku break dulu entah sampai kapan" jawab Leander menjelaskan.
"Sayang banget sang pemenang berhenti beraksi" ucap Dika menyayang kan keputusan Leander.
"Ya kasih dulu lah kesempatan buat yang lain menang, masa aku terus" gurau Leander meninggi kan dirinya.
"Aku rasa tahun ini Miko yang akan menang, dilihat dari hasil pertandingan sebelum belum nya dia yang selalu mendapatkan juara kedua"
"Biarkan saja kasian juga melihat nya yang selama ini selalu gagal mengalahkan ku" ejek Leander pada salah satu saingan nya.
"Dia hanya memenangkan pertandingan bukan menang dari diri ku" sombong Leader membanggakan dirinya.
"Cih kesombongan mu itu membuat ku jengah" cibir Dika pada Leander dengan kesombongan nya.
"Jadi kesibukan apa yang kau lakukan sampai-sampai kau tak bisa konsentrasi?"
"Aku kehilangan warna hidupku" jawab Leander sendu mengingat adik kecilnya yang menghilang dan belum ditemukan juga.
"Maksud mu?" tanya Dika tak paham.
"Cerita nya panjang, pokoknya intinya itu" jawab Leander tak mau menjelaskan.
_________
Seorang pria lansia dan seorang pria paruh baya tampak duduk berhadapan sembari mendebat kan sesuatu.
"Apa yang terjadi Anderson? Kenapa bisa menghilang? Dan dari kalian semua tidak ada yang memberitahukan nya pada ku? Bahkan setelah setahun lebih berlalu andai bukan karena aku tidak sengaja mendengar kemurkaan mu pada orang suruhan mu yang gagal itu aku mungkin tidak akan pernah tau karena dari kalian semua tidak ada niat tan untuk memberitahu kan aku hal ini" cerca tuan Lewis ayah Anderson.
"Bukan salah kami, kami pikir ayah pun sama membenci dan mengabaikan dirinya juga, jadi informasi ini kami rasa tidak lah penting bagi ayah" jawab Anderson datar.
"Apa kau, dasar kurang ajar aku mengabaikan bukan berarti aku benci biar bagaimanapun dia tetap bagian dari kita" cerca tuan Lewis kesal pada jawaban dan pemikiran putranya yang bodoh itu.
"Sudahlah dari pada kau mengomel lebih baik kau kerahkan anak buah mu untuk bantu mencarinya" suruh Anderson tak mau memperpanjang perdebatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy
FantasySetelah menerima banyak luka dikehidupan sebelum nya, Fairy yang meninggal karena kecelakaan, kembali mengulang waktu menjadi Fairy gadis kecil berusia enam tahun, manja dan selalu menggangu dan membuat orang risih akan tingkahnya tiba-tiba berubah...