3

2 0 0
                                    

Mobil mewah terparkir di halaman sekolah. terlihat asing dan seperti menunggu sesuatu. di dalamnya terlihat jaehyuk sedang melihat jam di tangannya sambil bergumam, "dia seharusnya telah selesai bekerja sekarang."

Lalu dia berkata pada manajernya yang mengantarnya, "kau akan mengembalikan mobilku kan? "

"ya" jawabnya singkat sambil memandang ke arah luar.

jaehyuk masih bertanya-tanya apa dia telat hari ini? jangan bilang dia sudah pergi? pikirnya, sambil mengamati orang yang berlalu Lalang.

di depan terlihat Zila sedang berjalan sambil memainkan handphonenya. jaehyuk langsung mengenakan topi dan berpamitan.

"aku pergi dulu. "

"kau tidak lupa maskermu kan? berhati-hatilah agar tidak ketahuan. " ujar manajer yang duduk di kursi sopir.

"cobalah untuk menghindar Jika ada yang ingin mengambil fotomu. jika terjadi sesuatu seperti yang terakhir kali... "ucapnya menggantung.

sedangkan jaehyuk sudah pergi meninggalkannya.

"benar-benar. dia tidak pernah mendengarkan siapapun. Dasar anak ini."

Jaehyuk berjalan sambil mengenakan masker hitamnya.

Kenapa dia pergi ke gerbang belakang?

di sana terlihat Zila sedang berbicara di telepon dengan raut yang ceria.

Apa dia sedang menelpon seseorang? Dia terlihat senang.

Jae berfikir di belakang Zila.

dengan siapa dia Bicara begitu lama?

"dia tidak akan pernah tahu! "

"tahu apa? " jaehyuk langsung menjawab dan mengikuti obrolan yang sedang zila lakukan di telepon.

Zila yang menyadari ada orang yang ikut menyambung obrolannya pun terkejut dan menoleh ke belakang.

Ia terkejut karena di situ ada jaehyuk.

jaehyuk?

...

Entah bagaimana segala hal itu terjadi. Zila kini duduk berdua dengan jaehyuk di rumah makan yang lumayan megah dengan banyak hidangan mewah.

aku begitu terkejut hingga akhirnya aku berada di sini.

berfikir bahwa aku benar-benar makan malam bersama biasku ini terasa begitu sangat nyata!

Zila berkeringat duduk di depan jaehyuk yang tengah menikmati makanannya. Ia gugup sampai bingung harus melakukan apa.

apakah Mimpi hari itu adalah pertanda?

Walau mimpi itu agak sedikit tidak sopan.

"Zila Kenapa kamu tidak makan?" Tanya jaehyuk.

Zila terkejut.

"Apa makanannya tidak sesuai dengan seleramu? Saya sering datang ke sini karena mantan manajer sebelumnya menjalankan tempat ini dan juga Makanannya enak." ucap jaehyuk menjelaskan.

"Oh bukan! Ini enak kok!"

Aku hanya gugup untuk makan! Lanjut Zila dalam hati.

"hanya saja..." ucapnya sambil gusar.

"sulit bagi saya untuk makan bersama seseorang yang membuat saya tidak nyaman."

jaehyuk langsung menegakkan punggung.

"Wah kejam. kamu terlalu jujur untuk mengatakannya,"

Zila yang menyadari dia salah Bicara pun langsung tergagap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bias ultimate | JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang