Chapter 1 : Akhiri saja

328 38 20
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Jemari lentik dengan cat kuku berwarna mutiara yang berkilau itu terlihat sibuk menekan beberapa tombol pada sebuah alarm berbentuk kotak sebelum kemudian dia letakkan kembali di atas nakas dan berganti dengan meraih selimut tebal yang tersampir hingga menutupi seluruh tubuhnya, terlihat bersiap untuk tidur meski dia tahu jika sebentar lagi matahari pagi akan segera terbit dan sudah harus bangun lagi untuk memulai hari yang melelahkan.

"Seenggaknya, gue bisa dapet tidur yang berkualitas walaupun cuma hanya beberapa jam doang." ucapnya bermonolog, berharap apa yang baru saja dia ucapkan benar-benar terjadi.

Detik berganti detik, gadis cantik ini masih bergumul di bawah selimut putih tebal yang membungkus tubuhnya. Bergerak sesekali dengan suara deru nafas yang berhembus lembut dan teratur, juga mata indah yang terpejam lelap seperti benar-benar memanfaatkan waktu untuk beristirahat yang dia punya. Sampai tak lama berselang, pagi pun menyapa dan matahari bersinar semakin terik hingga membuat pemilik wajah cantik ini menarik selimutnya lebih tinggi lagi untuk menghalau sinar mentari yang sedang menyapanya dengan hangat. Namun tidak hanya sinar mentari yang menyilaukan saja tapi sekarang tidurnya kembali terganggu oleh dering ponsel yang terus menjerit seolah menolak untuk diam. Amelia tahu siapa yang meneleponnya tanpa jeda dan tanpa perasaan itu jadi dia memilih untuk mengabaikan dan kembali larut dalam tidurnya.

"Ashley!" geramnya sebal kemudian meraih benda pipih itu dan membuka sebelah matanya untuk membaca pesan beruntun yang dikirimkan oleh manajernya itu, dengan mata yang kembali terpejam Amelia membalas pesan Ashley dan berharap bisa mendapatkan sedikit waktu lagi untuk tidur tapi ponselnya kembali berdering saat tiga notifikasi pesan dari Ashley masuk lagi memaksanya mau tidak mau, suka tidak suka, harus segera membuka matanya sekarang juga.

"Perasaan baru merem, kok udah pagi aja, sih?" sambil menguap lebar gadis ini perlahan bangkit dari ranjang dan duduk di tepian untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku lalu menatap lurus ke arah jendela besar itu dengan tatap kosong karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

Suara denting ponsel membuatnya menoleh dan meraih benda pipih itu. "Tadi Ashley, ini Brian.Udah bangun aku tuh! Ish!" keluh gadis ini seraya membalas pesan dari stylishnya dengan satu stiker yang pasti tidak akan mendapatkan balasan lagi dari pria gondrong yang jarang tersenyum itu.

Are You Mine? Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang