Pembagian Raport

2 0 0
                                    

Jakarta, 23 Juni 2022

Hari dimana hasil belajar siswa-siswi dibagikan akhirnya tiba, siswa-siswi SMA Tri Sakti menunggu hasil raport mereka dengan harap-harap cemas di dalam kelas mereka masing-masing.

Saat ini pihak sekolah sedang melakukan pertemuan dengan wali murid di aula tertutup sekolah, dan setiap wali murid akan dibagi berdasarkan class yang telah ditetapkan pihak sekolah.

Class ini adalah sebuah fenomena sosial yang mungkin tidak hanya terjadi di SMA Tri Sakti, pasalnya SMA Tri Sakti memiliki sebuah sistem pembagian golongan murid berdasarkan tingkatan sosial yang membekali setiap murid mereka.

Karena pengelompokan tingkat sosial ini, banyak pihak juga yang menentang sistem tersebut dengan mengatakan bahwa sekolah merupakan tempat menuntut ilmu, bukan tempat dimana tingkat sosial di utamakan.

Namun dengan banyaknya pro dan kontra yang terus menerus bermunculan, tidak membuat SMA Tri Sakti kehilangan elastisitasnya. Bahkan setiap tahunnya SMA Tri Sakti tetap menjadi pilihan pertama bagi keluarga semua kalangan sebagai sekolah yang ingin putra dan putri mereka masuki.

Bersama dengan pendamping wali murid yang disediakan bagi setiap Class, wali murid mulai memasuki ruangan yang telah ditentukan.

Diamond class merupakan kelompok yang memiliki tingkat sosial tertinggi di sekolah ini, mereka terdiri dari anak atau cucu dari pemilik perusahaan besar, dengan garis kehidupan yang telah ditentukan sejak awal yaitu untuk menjadi seorang pewaris.

Tingkat kedua adalah Ruby Class, Ruby Class merupakan tingkat sosial tertinggi kedua setelah Diamond class. Mereka yang merupakan pewaris saham atau pemegang saham tertinggi akan berada di dalam kelompok ini.

Sapphire Class adalah tingkat bagi siswa-siswi dari keluarga yang bergelut di bidang hukum, mereka yang merupakan anak seorang pemilik perusahaan hukum ataupun penegakan hukum akan berada di class ini.

Tingkat sosial terendah pertama adalah Gold Class, mereka merupakan kalangan pekerja dan status mereka tidak sangat berbeda dengan tingkat terendah yang ada di sekolah ini.

Dan tingkat sosial terendah adalah mereka yang berasal dari kalangan Social Assistance (Bantuan Sosial) atau kelas kesetaraan, siswa-siswi ini adalah mereka yang berhasil masuk dan terpilih dalam program beasiswa, yang setiap tahunnya diadakan oleh SMA Tri Sakti guna membantu mereka yang tidak memiliki kesempatan dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

Namun jarak atar class dengan siswa-siswi yang berada di kelas bantuan sosial sangatlah besar, dan bahkan beberapa dari mereka tidak dapat bertahan karena kerasnya persaingan yang ada di sekolah ini.

"Aku tidak ingin sekolah ini menjadi tercemar karena kau memasukkan sembarangan orang di sini!," Randi Kardiana berjalan menuju ruang Naratama yang telah diisi oleh wali murid Diamond class.

"Dan untuk kejadian kemarin. Aku ingin mau meletakkan surat permintaan maaf mu di atas mejaku!," Lanjut Randi yang saat ini sedang berbicara dengan Anton Mahardika yang merupakan kepala sekolah SMA Tri Sakti.

"Ah. Baik, Direktur." Anton sama sekali tidak dapat berkutik di hadapan Randi.

"Bagaimana dengan Tuan Doni?, Apa beliau hadir?." Tanya Randi

"Dari list yang ada Tuan Doni maupun istrinya tidak hadir, begitu juga dengan Tuan Gunawan dan juga istrinya."

"Mereka hanya mengutus sekretaris pribadi untuk mewakili kehadiran merek, Direktur." Jawab Desta setelah melihat list kehadiran wali murid di layar tablet yang dibawanya.

MONARCH : FIND YOU THEN I FOUND MYSELF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang