Komennya jangan lupa, biar makin semangat
*****
Pesta ulang tahun malam ini entah kenapa penuh antisipasi, saat Yoongi dengan sebuket bunga berada di tangannya, dengan gugup melangkah mendekat saat ayahnya memperkenalkan nya sebagai sosok anak yang membanggakan.
Mata Yoongi tertuju pada Mina, wanita itu cantik dengan gaun birunya yang kontras dengan kulitnya, ia nampak anggun, saat Yoongi berjalan mendekat dengan mata hitamnya yang tidak lepas dari wanita itu.
"Kita bertemu lagi, nona Mina." Sapannya ramah, Mina menoleh, senyumannya melebar.
"Senang bertemu lagi denganmu."
Buket bunga yang sengaja ia beli ia serahkan untuk Mina, yang diterima wanita itu dengan senang hati. Membuat jantung Yoongi sedikit berdebar, ia mengantisipasi bagaimana percakapan mereka akan berjalan selanjutnya, saat ia melihat Taehyung, sahabatnya yang ia ajak juga berjalan keluar dari pesta dengan membawa segelas jus. Sudah pasti menghindari keramaian.
"Aku tidak tahu keluarga kita saling mengenal."
Ucapan Mina membuat pandangan Yoongi teralihkan ke wanita itu, ia tersenyum kecil dan mengangguk.
"Aku juga tidak tahu keluarga besarmu dokter pribadi keluargaku, haruskah aku menjadikanmu dokter pribadi ku juga?"
Mina terkekeh kecil mendengarnya, membuat telinga Yoongi memerah. Percakapan keduanya berjalan lancar, mereka terlalu asik dengan dunia mereka. Sampai tidak menyadari jika Dahyun berdiri di samping Yoongi dengan membawa hadiah juga buket bunga, keduanya baru menyadari saat Mina melepaskan pandangannya dari Yoongi.
"Dahyun."
Dahyun tersenyum lebar, melambai pelan, Yoongi yang juga baru menyadari keberadaan wanita itu mendadak menoleh.
Mendekat, Dahyun memberikan kadonya untuk Mina, baru Setelahnya ia melambai lagi, melongos pergi dari sana membuat kening Yoongi berkerut bingung. Ia ingin bertanya pada Mina tapi takut akan menyinggung jadi, ia hanya menatap punggung Dahyun yang menjauh, meraih segelas jus, dan berjalan keluar di tempat yang sama di mana Taehyung keluar tadi.
***
Kepungan asap rokok terlihat di udara yang dingin, Taehyung menikmati nya, bagaimana asap-asap itu keluar dari mulutnya lalu terbang menjauh, satu tangannya bertumpu di besi pembatas, ini tempat kecil, lebih seperti balkon di mana ia bisa melihat ke bawah, melihat berbagai jenis mobil yang terparkir. Termasuk mobil Yoongi.
Begitu langkah kaki mendekat dan jelas itu perempuan, Taehyung langsung mematikan rokoknya, satu tangannya terangkat, menyapu-nyapu kepungan asap rokok yang kini tidak lagi terlihat, baru setelahnya ia melihat ke belakang. Melihat Dahyun yang tersenyum sopan padanya sambil membawa jus dan paperbag yang ia sendiri tidak tahu isinya apa, wanita itu duduk di pojok di bawah kursi kayu yang nampak mengkilat, mengeluarkan sisi paperbag tadi yang ternyata buku agak tebal, lebih tepatnya novel.