Bab 4 🍂

117 30 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Komennya jangan lupaaaaa


***


Suara tv yang dinyalakan di kedai Dahyun nampak menjadi pusat perhatian, Dahyun sendiri menyeder di tembok dengan mata yang tidak terlepas dari layar tv, menampilkan atlet ice skating kebanggaan Korea, yang sekali lagi memenangkan peringkat pertama. Hati Dahyun berdesir melihatnya, mengingat bahwa itu mimpinya yang terpaksa dihentikan.

Menghela nafas, ia melangkah menuju kasir. Berdiri di sana saat ada yang hendak membayar, begitu terus, yang terkadang membuat Dahyun menghela nafas beberapa kali. Wanita itu menoleh saat ibunya menyenggol, Tersenyum paksa seolah ia bahagia dengan kegiatan nya sekarang.


***



Sementara itu, Yoongi keluar dari mobil saat melihat Mina keluar dari rumah sakit. Ia menyambut wanita itu, dan membukakannya pintu mobil, menghasilkan kekehan kecil dari Mina, dan segera mendaratkan pantat di dalam mobil lelaki itu. Yoongi juga langsung masuk, senyumannya merekah sedari ia sampai di rumah sakit.

"Jadi, kita akan ke mana?"

Menginjak pedal gas. Mobil Yoongi mulai melaju meninggalkan kawasan rumah sakit, ia sesekali melirik Mina, terlihat antusias karena wanita itu tiba-tiba mengajaknya untuk makan malam bersama.

"Kita makan malam di kedai Dahyun saja, aku sudah berjanji padanya untuk mampir."

Yoongi terdiam sejenak, "Ahh, Dahyun, ya?"

Pikirannya membawa Satoru mengingat kejadian dua hari yang lalu, ia juga mendadak canggung tapi tidak berani meminta maaf. Mungkin, wanita itu kesal padanya.

"Baiklah."

***

Dahyun terkekeh kecil saat ibunya memberikan semangat, ia mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke atas, sebagai bentuk balasan. Setelahnya ia berganti posisi, ibunya yang kini menjaga kasir, sementara ia membantu membawakan makanan di beberapa meja.

Hingga pintu kedai itu terbuka, menampilkan Yoongi dan Mina yang datang, senyuman Dahyun langsung merekah. Ia menyambut Mina dengan pelukan hangat seperti biasa, lalu melirik Yoongi, memberikan senyuman nya juga yang dibalas kikuk oleh lelaki berambut hitam itu.

"Kalian baru datang, aku sudah menyiapkan meja di belakang."

Ujar Dahyun, Yoongi memerhatikan gerakan tangannya dengan seksama, ia mungkin tidak mengerti tapi memerhatikan wanita itu salah satu bentuk menghargai nya.

Setelah pembicaraan singkat itu, Dahyun mengarahkan Yoongi dan Mina ke belakang, di ruangan kusus yang biasanya dipakai Mina, nampak tenang, di sepanjang jendelannya yang panjang ada bunga yang ditanam di dalam pot, Yoongi memerhatikan bunga anyelir yang nampak menyendiri di pojok ruangan, entah kenapa merasa itu bunga yang diberikannya pada Dahyun waktu itu. Walau ia sendiri tidak yakin.

Sia (Dahyun Ver) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang