Dokter Lee menatap ku menyuruh untuk segera duduk dan mendengarkan nya " ada hal serius yang ingin aku tanyakan". Ku angguki dengan cepat sambil berjalan duduk menghadap kearahnya yang mengeluarkan berkas tapi lebih terlihat seperti tumpukan kertas putih dengan gambar hitam putih
" Jawab serius".
" Apa istrimu mengonsumsi obat yang bisa membahayakan kandungan?".
Deg
Jantungku berdetak dengan kuat sehingga aku pun bingung Harus menjawab seperti apa,
Pertanyaannya benar-benar diluar kepala ku saat ini jika aku mengatakan iya maka dia akan berfikiran jika Jennie sangat gila akan itu tapi jika aku berbohong pun pasti dia tau bukanTidak ada pilihan lain selain mengangguk Lisa, fikir ku saat ini.
" Apa kau tau jika kandungan istri mu sedang tidak baik-baik saja Lisa? Dalam fase kehamilan yg hampir sempurna ini tubuh istrimu tidak mendapatkan vitamin yang sesuai apa kau tidak memperhatikan nya?".
" Nee dokter mungkin karena aku terlalu Sibuk jadi aku melupakan tugasku mianhe". Pinta ku menyesal seolah-olah memang benar seperti ini jalan ceritanya
" Kandungan itu bisa saja mati jika kejadian seperti ini terulang, istrimu terlalu sering meminum obat-obatan yang seharusnya tidak di minum oleh ibu hamil karena hanya akan membuat kandungan melemah". Jelas dokter Lee panjang lebar yang ku angguki penuh faham
" Dia juga terlalu banyak fikiran jadi kandungan itu benar-benar bermasalah Lisa". Jawab dokter Lee lagi masih dengan nada seriusnya
Hanbin datang dan perbincangan kamipun berakhir begitu saja, aku menatap pintu kamar dengan nanar membayangkan bagaimana keadaan kedepan nya bagi bayi kami yang sekarang malah melemah. Dokter Lee menghabiskan minumannya dengan cepat lalu bergerak pamit padahal ini terlalu cepat " apa cuman mengecek keadaannya saja ?". Bingung hanbin mewakilkan ku yang bertanya juga dalam hati
" Kau harus membeli obat ini Lisa, sudah aku tuliskan jadi tolong bujuk istri mu agar meminum obat ini secara rutin apa kau mengerti? Dan untuk tahap lainnya tidak perlu di lakukan karena seperti yang aku katakan tadi Lisa, jadi tugas mu hanyalah menjaga kesehatan istri dan juga anakmu ku harap kau mengerti". Jelasnya yang ku angguki dengan semangat dan faham sambil mengambil kertas yang berisi list obat
" Ok baiklah Lisa aku Juga pamit nee". Hanbin berujar dengan lekas kuangguki dan mengantar mereka berdua menuju pintu keluar
" Dokter, aku akan mentransfer mu setelah ini nee". Ujar ku yang membuat dokter Lee terkekeh " tidak usah Lisa kan aku sudah pernah katakan jika semua sahabat hanbin maka mereka juga sahabat ku, dan wajar bukan sesama sahabat saling membantu? Haha istirahat lah". Ucap nya membuat ku tidak enak sebenarnya tapi dokter Lee sudah berlalu dengan menyeret hanbin yang Masih melambai pada ku Dengan tersenyum anehnya
Prang....
Lagi lagi suara lemparan yang ku dengar, ku kunci pintu lalu berlari menuju kamar dan menemukan Jennie yang melempar piring berisikan buah-buahan begitu saja hingga berserakan di dekat pintu, ku tatap Lamat wajah Jennie yang masih berair karena tangisan langkah ku mendekat tapi masih berjarak " ada apa jennie? Bicaralah". Bujuk ku sebenarnya aku lelah tapi mau bagaimanapun ini sudah tanggung jawabku " bercerai dengan mu!". Serkas nya menatap ku tidak senang lalu melempar gelas yang berisi susu hamil sehingga mengenai perut ku yang masih tertutup kemeja " sst" keluh ku karena merasa sedikit panas
" Pergilah aku membenci hidup kuu!!". Pekik nya keras tidak memperdulikan jika mungkin ada tetangga yang mendengar pekikan nya untuk ku
Dengan menghela nafas panjang aku memilih keluar kamar dan menutup sedikit pintunya agar bisa dengan jelas mendengar suaranya dari dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Hates pregnancy and the marriage that occurs
Fantasytentang kisah jennie yang terpaksa menikah dengan seorang barista sederhana hanya karena terjebak dalam situasi rumit yang telah dia perbuat Tanpa sengaja. tak ada keluarga yang ingin menerimanya hanya karena kesalahan fatal yang Sudah dia lakukan