kesembilan

1.7K 163 2
                                    

Jennie baru saja kelar makan dengan disuapi oleh sang mommy sedangkan jisoo sedang di kantor untuk bekerja sebentar, para sahabat Jennie sudah mengatakan akan datang nanti malam untuk menjenguk Jennie kembali, tatapan mata wanita kucing ini pun perlahan berubah tidak sekosong kemarin

Dokter dena sudah memberitahukan Semuanya pada jisoo dan begitupun sang mommy agar mereka tau dan bisa mengatasi resiko kedepannya yang akan terjadi pada Jennie.

" Mommy". Wanita cantik ini bersuara memangil sang mommy yang masih membereskan bekas makanannya

" Iya sayang". Senyuman Jennie benar-benar merekah mendengar itu

" Mommy kesini bukan untuk maksa j lagi kan?". Dara menoleh dengan tatapan penuh sedihnya dan langsung memeluk sang anak yang hanya diam " mommy sayang sama j maaf kalo mommy pernah maksain j dan marahin j ya, sekarang gak usah mikirin itu lagi karena mommy lebih butuh kehadiran kamu sama unnie kamu, mommy butuh anak anak mommy yang kuat-kuat ini". Ucapan dara membuat Jennie tersenyum kembali

" Makasih ya mom". Ujar Jennie penuh haru

Mereka berdua berpelukan kembali dengan saling memberikan elusan halus pada masing-masing mereka, " maafin mommy ya nak". Jennie mengangguk dengan senyuman penuh dia begitu senang hari ini

" Yaudah mommy mau beresin ini dulu ya". Jennie hanya mengangguk dan melihat aktivitas yang sang mommy lakukan

Kata orang penyesalan akan berada di akhir bukan? Dan yah Jennie menyadari perkataan pepatah itu benar nyatanya.
Dia menyesali perbuatannya yang telah mengugurkan calon bayinya tapi, apa semua orang hanya memandang sebelah mata saja?

Tidak ada orang yang ingin berakhir seperti ini semua wanita ingin menikah dengan terhormat, tanpa harus merusak apapun. Tapi takdir begitu buruk pada Jennie, dia selalu membayangkan pernikahan yang sudah dia rancang dengan di bantu oleh sang ayah yang sudah berapa tahun meninggal dunia, bayangan pernikahan itu hancur ketika pada akhirnya dia beruntung dan berterimakasih atas pernikahan dadakan yang terjadi. Walaupun Harus melawan rasa benci dan tidak suka

Sejujurnya Jennie malu dan tidak bisa bertahan lama hidup dengan Lisa yang begitu baik dan menerima kekurangannya, Ketika dia hamil tapi anak yang dia kandung bukanlah dari pria yang menikahi nya wajar bukan jika Jennie merasa tidak pantas dan itu yang membuat dirinya terus berusaha untuk mengugurkan kandungan itu.

Kembali terdiam hening seperti biasanya hingga tanpa sadar pintu ruangan terbuka dan menampakkan beberapa perempuan yang datang bersamaan Menenteng banyak bungkusan

" YUHUUUU!". Pekikan perempuan itu langsung di bekap oleh perempuan berambut Hitam

" Diam sanaaa". Kesal Irene menatap sang sahabat yang sudah menutup mulutnya sambil terkekeh kecil

" Halo Jennie". Sapa rose dengan menghampiri sang sahabat yang tersenyum kecil menyambut Mereka " Jisoo mana?". Tanya Billie sambil celingak-celinguk mencari keberadaan jisoo " eh udah Sampe semua". Dara keluar dari kamar mandi dan mereka semua berbondong menyalami dara sambil berpelukan

" Jisoo dimana mom?". Tanya Billie lagi dan akhirnya sana melempari sang sahabat mengunakan jeruk yang mereka bawa Untung saja Billie sigap menangkap

" Lagi kerja dia emang kenapa bil?".

" Yeuuuuu gatal banget ". Ujar sana dan menjambak rambut sang sahabat sedangkan Irene dan rose hanya memilih duduk di dekat Jennie

" Kabar kamu gimana Jen". Irene bertanya sambil mengelus rambut sang sahabat

" Joy sama sih yeri masuk gak sih? Lama banget". Ujar sana sambil mengigit apel yang sudah terkupas

" Billie cuman nanya aja sih tan mewakili rose". Billie tersenyum setelah berucap demikian sedangkan rose membulat kan matanya kaget sambil melihat Billie dan dara terkekeh saja

Hates pregnancy and the marriage that occurs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang