𝑺𝒆𝒂𝒐𝒄𝒆𝒂𝒏𝒊𝒄 - ¹³

13.5K 1.4K 76
                                    

Pagi ini Anna terlihat sangat cantik dan rapih seperti hendak pergi ke suatu tempat. Dan ternyata dugaan itu memang benar, Anna ingin pergi ke sebuah mall untuk menghabiskan uang yang baru saja ia dapatkan dari Matteo kemarin.

Ketika melewati ruang tamu, Anna mengurungkan niatnya untuk pergi saat melihat Ace yang sedang tidur dengan posisi menyamping di atas sofa sembari memeluk boneka hiunya.

Anna menatap sekeliling terlebih dahulu, untuk memastikan tak ada keluarga Rockefelle di sana dan kebetulan di jam segini hanya ada beberapa bodyguard yang berjaga —karena yang lain sedang sarapan— kemudian dia duduk lesehan tepat di bawah sofa.

Anna memandangi wajah terlelap Ace dengan lamat, dia menyunggingkan senyuman manisnya saat melihat pemuda itu nampak tersenyum dalam tidurnya. Anna menempelkan hidung mancungnya di rambut lebat milik Ace untuk mencium aroma manis yang menjadi candunya.

Ah, semua yang bersangkutan dengan Ace adalah hal yang paling ia sukai di dunia ini.

Tangannya terulur untuk mengusap surai hitam legam milik sang pujaan hati. Gadis itu terkekeh ketika si empu nampak tak terganggu sama sekali. Perlahan dia mulai menurunkan tangannya membelai lembut seluruh wajah manis itu. Ia terus mengulangi kegiatannya, hingga fokusnya mulai teralihkan.

Anna menjauhkan tangannya dan fokus menatap bibir merah muda yang nampak sangat menggoda baginya, gadis itu bahkan menelan saliva-nya dengan kasar.

Dengan perlahan Anna mulai mengikis jarak di antara mereka, hingga dia bisa merasakan hembusan nafas hangatnya. Bahkan hanya butuh beberapa centi lagi untuk kedua bibir itu saling bersentuhan.

Namun di detik selanjutnya Anna mulai menggelengkan kepalanya.

Tidak ... ini bukan waktu yang tepat.

Anna tak ingin menyentuh remaja itu lebih jauh lagi. Ia boleh melakukan hal itu ketika Ace juga membalas perasaannya atau jika opsi pertama tidak berhasil, maka Anna akan menunggu hari dimana Ace menjadi miliknya seutuhnya dan hanya untuk dirinya.

Tapi sebagai gantinya dia mencium dahi itu dengan singkat dan menerbitkan senyuman bahagia.

"Kamu akan segera menjadi milikku..." dia menjeda kalimatnya untuk mengelus lembut pipi berisi itu, "... Dan hal itu pasti akan terjadi," lanjutnya dengan percaya diri.

"Adek?"

Mendengar suara Leo membuat Anna dengan spontan langsung berdiri dan mengulas senyuman polosnya.

"Kak Leo habis darimana?" tanyanya sembari mendekati Leo.

Leo menatap Anna dengan raut datarnya, "Dari luar." Ia beralih menatap Ace yang masih tertidur. "Barusan, apa yang kamu lakukan?"

Anna memiringkan kepalanya, "Anna tadi nggak ngapa-ngapain," sahutnya.

Leo mengernyit, apa tadi dia salah lihat?

Karena tidak ingin menerka-nerka sendiri, Leo pun langsung bertanya secara to the point. "Apa kalian punya hubungan lain tanpa sepengetahuan kami?" pertanyaan itu membuat Anna terkejut, namun dia tetap harus mempertahankan raut polosnya.

"Maksud Kakak?"

"Kamu dan dia." Leo menunjuk Ace dengan dagunya. "Apa kalian sedang menjalin hubungan asmara tanpa sepengetahuan kami?" tanyanya dengan menuntut.

"Kenapa Kakak bisa berasumsi seperti itu? kami tidak memiliki hubungan asmara seperti yang Kakak pikirkan, kami hanya saudara satu keluarga." Anna membalas dengan raut yang ia buat semeyakinkan mungkin.

[H] Seaoceanic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang