bagian 5. aku penting?

7 0 0
                                    

Sesampainya mereka dikota tak lupa deva mampir ketoko biru untuk membeli susu ibu hamil untuk istrinya deva melirik harga susu itu yang memang tidak murah apalagi untuk karyawan yang masih berstatus dw. Yang bergaji umk.

Setelah sampainya mereka dikamar kost kedua pasangan itu merebahkan diri dan mulai mencoba menata kehidupan pasca pernikahan.

"Kamu mau tetep kerja?"  Tanya deva

Tata tersenyum dan mengangguk. "Aku pasti tetep kerja,bahkan kalau bisa sampek 9 bulan nanti" ucap tata. Tata mengenggam tangan suaminya "aku gak mau kamu menanggung beban sendiri"

"Maaf ya.." ucap deva merasa bersalah.

"Maaf untuk apa?"

"Gue gak bisa ngajak lo hidup enak,kalau misalnya lo gak sama gue mungkin sekarang lo udah bahagia"

Tata tersenyum dengan penuh rasa tulus menatap mata deva dengan mata berbinar. "Dev..gue selama ini bahagia banget sama lo,kalau gue gak bahagia gak mungkin kita ada di titik ini"

Deva memeluk istrinya. "gue janji ta,gue akan berusaha yang terbaik buat lo"

...

Keesokan paginya tata bekerja sebagaimana biasa. Outfitnya masih sama seperti sebelumnya celana legging hitam serta seragam restaurantnya yang berwarna biru muda.

Tata melirik deva yang masih tertidur pulas. Ia bergegas membuat sarapan untuk deva dan menghidangkannya dimeja.

Tak lupa ia menulis note untuk suaminya itu. Selain sarapan tak lupa tata menyelipkan uang tunai sebesar 100.000 dibawah piring karena ia tau suaminya pasti memerlukan sarapan.

Tata menghampiri deva yang sedang tertidur dan mengelus lembut rambutnya. "Aku berangkat kerja dulu beib,jangan lupa sarapan"

"Hmmm" jawaban dari pemuda itu.

Dengan sedikit tergesa-gesa tata berlari menuju parkir kostnya dan berangkat bekerja.

10 menit kemudian gadis itu sampai di restaurant tepatnya dibagian kitchen. "Pagiiiiiii" ucap gadis itu dengan semangat.

Tata memang tipikal orang yang sangat ceria bahkan saat ia terlukapun gadis itu masih bisa tertawa.

"Wihh penganten baru nih bosss" ujar aditya rekan kerja gadis itu.

"Diem lo" ujar tata.

"Ko bisa sih lo gak ngabarin gue curut" tanya aditya sambil asik memotong sayuran yang akan ia gunakan untuk salad.

"Huhhh asal sah aja gue" jawab tata sambil mengecek sectionnya.

...

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Deva mencoba membuka matanya alarmnya sedari tadi siang memang tak hentinya berdering.

Pemuda itu melirik sekeliling. Pemuda itu bangkit dari tidurnya berjalan kecil menuju kamar mandi dan sekilas melirik kertas yang tata tulis di atas meja.

"Nanti sarapannya dimakan ya..
Ini uang rokok hari ini,sisanya pakek beli bensin. Baju,celana kerja semua udah aku siapin. Semangat ya kerjanya."

Hati deva menghangat saat membaca tulisan itu.

...

Huekkkk....huekkkkkk.....

"Lo gapapa???" Tanya dika seorang bartender yang sudah tata anggap kakaknya sendiri.

"Gue mual banget nyium bau kopi" jawab tata melirik rita yang sedang membuat latte.

"Udah-udah lo istirahat aja" ucap aditya menarik tangan tata untuk duduk. "Sekarang untuk lagi low season jadi lo bisa santai"

Tata tersenyum. "Makasi ya dit"

Everything for kiaraWhere stories live. Discover now