Meet and Miss ✓

41 - THE NIGHT

Kia terharu.

Setelah niup lilin ulangtahunnya cewek itu ngusap air matanya. Disaksiin sama semua orang di depannya yang senyum bahagia.

Momen apalagi yang lebih membahagiakan dari ini?

"Oke, sekarang pemotongan kuenya!" Instruksi Hanif selaku MC. Kia nurut, ngambil pisau kue dan potong kue jadi beberapa bagian.

"Nah nice! Sekarang saatnya ngasih suapan nih. Siapa yang pede bakalan disuapin Kia, hayo???"

Orang-orang di sana ribut, saling sebut nama masing-masing.

"Wah jadi semuanya berharap disuapin nih? Tapi keputusannya ada di tangan Kia dong!"

"Kenapa harus Hanif dah yang jadi MC?" Bisik Nadi ke Teo. Teo ketawa pelan, bales ngebisik.

"Dia yang maksa, udah biarin aja."

"Yaudah Ki silahkan mulai suapin seseorang yang paling berarti di hidup lo! Inget! Kalian jangan pada geer!"

Kia ketawa pelan, mulai nyendok kue dan suapin orang yang Hanif maksud. Suapan pertama buat Mama, terus Papa, Gio, Nadi, Yera, dan terakhir Yumi.

"Orang yang berarti buat Kia banyak banget ya! Tapi kok berasa ada yang kurang? Apa nih? Kasih tau dong!"

"Ayang kok gak disuapin sih, Ki??" Seru Nancy. Kia ngelebarin matanya dan tersipu. Malu lahh.

"Nahhh betul itu! Jadennya kok gak disuapin sih? Ayo semuanya say suapin! Suapin! Suapin!"

"Suapin!"

"Suapin!"

"Iya-iya, ini disuapin," kata Kia malu. Ngambil sepotong kue besar buat Jaden. Jaden ngebelalakin matanya.

"Gede banget, yang?"

"Mau disuapin gak?"

Jaden ketawa pelan dan terima suapan besar dari Kia. Suara tawa kembali kedengeran menggema.

"Hahahaha. Gede banget ya? Tapi itu tuh artinya rasa sayangnya Kia buat Jaden juga sama besarnya gak sih?" tanya Hanif tengil.

"Betoll!"

Jaden asik ngunyah sambil ketawa sampe matanya sipit. Sementara Kia malu-malu ibab.

"Hahaha, lanjut sama penyerahan kado sekalian saliman nih guys. Ayo dimulai dari sebelah sana ya, dari Teo!"

"Hah? Ini nikahan apa acara ulangtahun dah aneh amat?" Seru Ajun heran.

"Lah serah MC-nya! lakuin aja kali! bentar-bentar deng gue dulu." Hanif jalan lebih dulu, ngedeket ke Kia yang masih ada di balik meja.

"Happy birthday ya sist, udah 17 aja nih, kadonya nanti nyusul—"

"HUUUU!"

"HUUUU KOK NYUSUL SIH KATANYA ORANG KAYA!!!"

"Dih dih kado gua di mobil ye, gede ukurannya, nanti aja gua kirim langsung ke rumah. Gapapa kan??"

Kia ngangguk sambil ketawa, masih dengan tangan yang jabat tangan Hanif. "Iya Kak, sanss."

"Tuh! Lanjut ayok dari Teo."

Teo ngacungin jempol, "walaupun gue bingung sama konsepnya tapi yaudah lah!"

Teo maju, ngasih kadonya ke Kia. Dilanjut Nadi, Yumi, Jeka, Yera, Gio, Ajun, Nancy, dan Sena.

"Eh eh, Kak, hati-hati," kata Kia panik ngeliat Sena oleng.

"Kalem-kalem." Sena nyengir, angkat kruknya sebentar. Nancy di sampingnya geleng-geleng.

Setelah mereka berdua udah, giliran Jaden.