Andra dan Adran, kakak kembar yang tampan dan cool, turun dari Lift Mewah menuju ruang tamu di mansion keluarga mereka. Namun, ketika mereka tiba di ruang tamu, mereka melihat kekacauan yang menghampirinya. Mereka melihat para pelayan sedang berlarian ke sana ke mari, mencari sesuatu dengan gelisah.
"Ada apa ini? Kenapa suasana di mansion ini begitu kacau?" tanya Andra dengan wajah penasaran.
Adran juga ikut bertanya, "Ya, kalian semua sedang mencari apa? Kalian terlihat sangat gelisah dan kebingungan."
Andra dan Adran tampak jengkel. Mereka menatap tajam para maid perempuan yang berdiri di hadapan mereka, gemetar ketakutan.
"Itu... Tuan Muda, ehm... Ehmm," ucap salah satu maid perempuan yang bernama AMELIE dengan suara gemetar, takut dimarahi.
"Jawab yang jelas!" tegur Andra dan Adran secara kompak, kesal dengan jawaban yang tidak jelas dari para maid.
Di sudut ruangan, seorang maid laki-laki melihat keadaan tersebut. Ia menghela napas, merasa kasihan pada para maid perempuan yang terus dimarahi. Ia pun memutuskan untuk maju dan menjawab pertanyaan Tuan Muda.
"Maaf, Tuan Muda," ucapnya dengan suara tegas. "Saya ingin memberitahu Anda bahwa adik Anda, Nona Muda Rakelia , menghilang di dalam mension ini. Kami telah mencarinya di seluruh penjuru mension, namun belum ditemukan. Hujan masih turun dengan derasnya di luar sana, dan kami sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Nona Muda." Ucap maid laki-laki bernama GIDEON.
Wajah Andra dan Adran berubah, campuran kekhawatiran dan kemarahan memenuhi ekspresi mereka.
"APAAAAAA!!!, Kenapa dari salah satu kalian tidak memberitahu kami kalau Iza menghilang?" ucap Andra dengan kemarahan yang besar dan kesal kepada para maid.
Para maid yang mendengarkan ucapan Tuan Muda Andra merasa takut dan gemetar sambil menunduk, kecuali maid laki-laki bernama Gideon yang hanya diam dan pasrah seolah-olah akan terjadi kali ini.
"Kenapa hanya diam saja kalian? Cepat jawab!" ucap Andra yang semakin marah dan ngamuk. Adran hanya diam saja dan mengamatinya. Jujur saja dalam hati Adran ia merasa takut sekali dengan kakaknya kalo terjadi marah besar seperti ini, dan ia hanya bisa diam saja dan mengamati. Di sisi lain, hati Adran juga kesal dengan para maid ini karena tidak memberitahu mereka.
"Maafkan kami, Tuan Muda. Kami kira Anda sudah tahu tentang menghilangnya Nona Muda Kecil dan kami tidak memberitahu Anda," jawab Gideon dengan sopan sambil menunduk. Jujur saja saat ini Gideon merasa sedikit takut kepada Tuan Muda ini, tapi ia hanya bisa pasrah dan berdiam diri.
"Baiklah, ku maafkan kalian," ucap Andra, menarik napas panjang. "Sekarang kita harus segera menemukan Rakelia. Mari kita bagi tugas mencari. Setiap orang harus bergerak cepat dan teliti."
Mereka pun segera menyusun strategi pencarian, berharap dapat menemukan Nona Muda.
Andra memutuskan untuk membagi tugas pencarian ke beberapa tim. Ia meminta Adran dan Gideon untuk mencari di sekitar mension, sementara ia sendiri akan mencari di taman dan area sekitar. Para maid lainnya akan mencari di tempat-tempat umum seperti taman, kafe, dan pusat perbelanjaan.
Setiap tim diberi tugas untuk mencari dengan teliti dan berkoordinasi dengan baik. Andra memastikan bahwa mereka semua memiliki nomor teleponnya dan harus segera memberitahunya jika menemukan Rakelia.
"Baiklah, kita mulai pencarian Rakelia sekarang juga," ucap Andra dengan tegas, memimpin tim pencarian.
Andra dan Adran segera memulai pencarian untuk menemukan Nona Muda Rakelia . Mereka membagi tugas dengan para maid dan pengurus mension, dan mencari di seluruh sudut mension.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKELIA : REPREATING TIME
FanfictionPada suatu hari yang cerah, seorang gadis remaja berdiri di depan rumah mewah besar . Dia melihat ke atas, menatap bangunan yang tinggi dan megah, lalu menarik napas dalam-dalam. Ini adalah rumahnya, tempat dia dibesarkan bersama kakak laki-laki kem...