4

10.6K 29 0
                                    

"Halo bu! Saya Robert" ucap pak Robert menodongkan tangan nya menyalami bu Iren dan disambut dengan tangan bu Iren yang halus sekali. Cukup lama mereka bersalaman.
"Begini, karena saya juga sudah lama bekerjasama dengan pak Amri, saya berniat untuk membantu perusahaan ini, tapi mungkin semua harus saya handle. Tapi jangan takut, Bu Iren tidak perlu takut, profit akan tetap mengalir ke Ibu, tapi semua butuh proses" jelas pak Robert
Mungkin karena ketidaktahuan Bu Iren tentang bisnis, dia hanya bisa setuju dan sepakat saja dengan apa yang dikatakan pak Robert. Padahal ternyata, dibalik kejadian ini semua, ada campur tangan pak Robert penyebab semua kehancuran yang mereka alami.
"T-terimakasih pak Robert. Saya gak tahu harus bilang apa. Saya percayakan sama pak Robert, karena setelah suami saya meninggal, kami juga tidak tahu bagaimana mengurus ini semua" ucap Bu Iren.
...
Sekitar 2 minggu setelah bu Iren mempercayakan urusan perusahaan dengan pak Robert, beliau mulai rajin berkomunikasi dengan nya, bahkan pak Robert mudah sekali membaca situasi. Untuk menambah kepercayaan bu Iren, dia memberikan suntikan dana dengan alasan profit yang mulai kelihatan, dan langsung diberikan ke bu Iren. Padahal sebenarnya tidak ada hubungan nya sama sekali. Tentu saja bu Iren yang tidak mengetahui bagaimana jalannya perusahaan hanya bisa senang karena ada aliran dana masuk yang terbilang sangat besar, padahal sebelumnya yang hanya dipegang nya hanya sebatas uang yang diberikan mendiang suami nya.
"Bu Iren, terkait perkembangan perusahaan sekarang, saya mau kasih laporan 2 minggu ini setelah saya handle. Ibu ada waktu ?" Pak Robert bertanya melalu telepon
"Ada pak. Ketemuan di kantor pak?"
"Diluar saja bu. Nanti saya kirimkan alamat nya ya" ucap nnya
Lantas Bu Iren pun mendapat alamat tersebut dan akhir nya pergi kesana. Sebuah restoran mewah yang sudah di reservasi.
Didalam hati, pak Robert benar benar akan melancarkan aksi nya. Dia cukup banyak mempelajari bagaimana kehidupan Bu Iren selama ini yang sebenarnya sudah di incar nya. Lagi lagi, orang paling jahat disini adalah pak Robert.
"Jangan panggil Ibu lah pak. Saya juga jauh lebih muda dari bapak" ucap Bu Iren saat mereka menyantap hidangan yang disajikan. Laporan yang sebenarnya tidak banyak itu sudah di jelaskan oleh pak Robert, dan sangat ditanggapi positif oleh bu Iren.
"Haha jadi saya boleh panggil nama ?" Ucap pak Robert
"Iya, panggil nama saja ih pak. Saya malu dipanggil ibu"
"Kalau begitu, oke lah Iren. Sebagai bentuk kerjasama kita, kita bersulang dulu, ayo" ucap pak Robert yang menuangkan sebuah whisky ke gelas mereka berdua. Dia sudah merencanakan sebuah cara kotor disini. Sebuah obat perangsang khusus untuk wanita sudah dimasukkan kedalam botol whisky tersebut. Tentu saja akan berdampak untuk pak Robert, tapi untuk Bu Iren?
Didalam hati bu Iren sedikit kaget pak Robert menawarkan bersulang dengan minuman beralkohol. Ini adalah salah satu kelemahan nya. Dia tidak terlalu kuat meminum minuman beralkohol. Bu Iren akan cepat merasakan mabuk. Terakhir dia mengonsumsi itu adalah saat pesta anniversary nya dengan pak Amri yang ke 3. Setelah itu dia benar benar tidak mau mengonsumsi lagi. Tapi karena suasana dan cara pembawaan pak Robert yang sangat membuat Bu Iren bisa bangkit dari keterpurukannya setelah ditinggal pak Amri, membuat dirinya terbuka dengan pak Robert.
*Ting*

JANGAN LUPA VOTE YA!!!

BOOK 41 - MEMBANGUN KELUARGA BINAL [SET ISTRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang