𓆝𓆟𓆞𓆝𓆟
☆NAMUN ...
Apa boleh buat...? Kakinya tidak dapat meraih sela - sela dinding. Dirinya kehilangan keseimbangan, Marel jatuh dari lantai dua musium itu, tubuhnya tertancap pada ranting pohon. Perlahan darah mulai mengacur pada tubuhnya.
Nadya hampir terjatuh tapi Cipa menahan tangannya. Cipa perlahan menarik tubuhnya kembali ke atas.
"Nadya! Apa kau tidak apa?" Cipa menatap tubuh Nadya yang gemetar. Nadya mengangguk dengan cepat.
"i'm fine...."
Jefa berlari mendekat batas pagar rooftop, di tundukkanlah kepalanya ke bawah guna melihat tubuh Marel. Matanya menutup saat dirinya melihat tubuhnya penuh darah.
"Itu mengerikan," Naura memalingkan wajahnya.
"Dia ... dia sudah m4t1?"
Ucapan Jefa membuat mereka menengok, melihat tubuh Marel yang bersimbuh dengan darah membuat bulu kuduk mereka berdiri.
"Kau tau jawabannya." Tangan Xavier terkepal kuat.
"Teman - teman," tubuhnya mendadak lemas, perlahan air matanya menetes. Kiara menatap tubuh Marel dengan sendu. Ia tidak menyangka Marel akan meninggalkan mereka.
"Siapa yang akan di salahkan, ketua kelas?" Xavier maju selangkah menghampiri Juna dengan menekan kata 'ketua kelas'.
"Tidak ada yang akan di salahkan, Xavier. ini semua kecelakaan." Revan menahan bahu Xavier guna untuk menahan amarahnya.
"Menurutmu begitu?" Matanya melirik Revan, ia segera menyingkirkan tangan Revan darinya.
"Maaf," seluruh pandangan mata tertuju pada Juna, "Aku tidak bermaksud ... huh, ini semua salahku." Juna menghela nafas panjang.
"Kenapa kau meminta maaf sialan? it's not your fault, Juna. it's my fault." Xavier menolehkan atensinya pada Alaska.
"Seharusnya aku tidak menyarankan kalian untuk turun dengan cara seperti ini-" Sebuah tangan menghamtam keras wajah Alaska.
Mereka semua segera mundur ketika Xavier memukul wajah Alaska.
tubuhnya oleng kebelakang. Alaska mengusap wajah-bibirnya yang mengerluarkan darah.
"Jadi itu saranmu, huh?" Kilatan marah terpampang pada mata Xavier, buku - buku jarinya menekan erat daging telapak tangannya.
"Coba saja kita tidak mengikuti saranmu, Marel tidak akan seperti ini s1al4n." Alaska terdiam tak bergeming.
"Kau pikir kejadian ini sepenuhnya salahku? S1al4n. Aku juga tidak tau kejadian ini akan terjadi." Alaska mulai menerjang Xavier dengan pukulan.
punggung Xavier terhempas kuat menyentuh dinginnya tembok karena terjangan Alaska yang tiba - tiba.
"Damn it." Tubuhnya terasa remuk. Xavier menatap Alaska dengan sorot mata tajam.
"Hei! Cegah mereka berdua bodoh!"
"Kenapa tidak kau saja yang mencegahnya?"
"Ya karna ... aku tidak bisa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐈𝐍 𝐌𝐔𝐒𝐄𝐔𝐌 <SLOW UP>
Mystery / Thriller╭₊˚๑ "𝐊𝐚𝐮 𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧...?" .................................................. 𝗡𝗜𝗚𝗛𝗧 𝗜𝗡 𝗠𝗨𝗦𝗘𝗨𝗠 Tentang anak sekolah semester akhir yang study tour di Museum Antik. Tidak ada yang aneh dari museum itu...