-5.

1.3K 108 10
                                    

"Hukumannya...."

Adel sudah berkeringat sebelum mendengarkan hukumannya.

"jalan bersama ku." Sambung Azizi. Adel hanya bisa melongo tak percaya, 'hukuman apa ini?'

"kenapa? gak percaya?" Tanya Azizi.

"p–percaya kok, tapi kok tumben baik?"

"oh, jadi pengen dimarahin ya?" Mata Azizi memelototi mata Adel, Adel langsung menggelengkan kepalanya.

"a–aku..,"

"udah, terima aja oke?"

Belum sempat Adel menjawab, Azizi merangkul Adel. Azizi tersenyum kepada Adel, Adel juga membalas senyuman Azizi.

...
Sesuai dengan janji Azizi, sore ini Azizi mengajak Adel berjalan-jalan bersamanya.

"Del, udah belomm?" Tanya Azizi, karena Adel belum keluar dari kamarnya.

"bentarr lahh" jawab Adel sedikit teriak. Azizi menghembuskan nafas,

Azizi kembali duduk menunggu Adel, "perasaan lama banget, ngapain sih si Adel?" Gumamnya.

Sementara Adel sedang bermain game, dia memakai earphone ke telinganya agar suara gamenya tidak terdengar.

Namun, Adel tidak sengaja berteriak kata kasar sehingga Azizi mendengarnya, "WAA KON–.." ya kira-kira seperti itu, Azizi langsung masuk ke kamar Adel, Azizi panik.

Ketika Azizi sudah masuk, Azizi kebingungan tapi sesudahnya melihat Adel memegang hpnya, Azizi mengerti "oh, ditungguin lama-lama ternyata main game?" Ujar Azizi. Adel menyengir tidak merasa bersalah.

"Hehe, anu.. aku..–" belum sempat Adel melanjutkan perkataannya, Azizi memotongnya.

"Haha, bercanda. Jangan takut gitu dong" Azizi menghampirinya lalu menyentil dahi Adel.

"kita jadi gak?" Tanya Azizi, namun tiba-tiba ada suara notif hp milik Azizi, Azizi melihat nya dahulu. Ternyata itu chat dari teman osisnya.

Marsha

Kak?

Sibuk ga?

Ngga, kenapa sha?

Itu, disuruh ngumpul kesekolah.

Gue doang?

Enggak, semua osis

ok, otw

...

Azizi menutup hpnya dan kembali duduk disamping Adel. Dia mengusap pipi Adel., setelah itu Azizi menundukkan kepalanya dengan lesu.

"Maaf, aku gak bisa.."

Adel tersenyum, "nggak apa-apa, kan bisa lain kali aja."

Azizi menaikkan kepalanya, lalu memeluk Adel,. Dia melepaskan pelukannya terhadap Adel, Azizi mengangkat dagu Adel. Azizi mengecup sebentar bibir Adel.

"Nanti lagi, sayang" Setelah itu, Azizi bangkit dari duduknya dan berjalan pergi keluar.

"..." Adel menatap pintu kamarnya yang masih terbuka,.

"sorry Zee..."

Adel tersenyum kecut, "gue gak tau gue suka lo apa enggak Zee, pokoknya gue nyaman Ama elo...." Gumamnya tanpa sadar.

∆∆∆

"Eh, gimana ini caranya Zee?"

"tunggu, kita harus nya gak gini!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Osɪs? (Zeedel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang