Dimalam hari reiner datang kerumah seseorang ia mengetok pintu rumah itu.beberapa menit kemudian pintu rumah itu terbuka dan menampilkan sosok yg sedikit lebih tua darinya.
"Astaga rei ngapain lo malem malem datang kesini sih bukannya pulang?" ucap orang itu yang terheran mengapa reiner datang ke rumahnya tapi rasa heran itu kini tergantikan dengan rasa terkejut campur khawatir karena melihat kondisi wajah reiner yang penuh dengan luka lebam.
"Rei wajah lo kenapa lebam begitu siapa yang mukulin lo?" Cerca orang itu sambil memegang wajah reiner yg penuh lebam itu.
"Shhhh bang sean diem dulu nanti aja ngomelnya simpen dulu!" ujar reiner ia meringiskan wajahnya ketika orang didepannya itu memegang wajahnya ia merasakan perih diwajahnya.
"Ayo sini masuk dulu" ujar sean itu sambil menarik tangan Reiner.ia berjalan menuju sofa ruang tamu dan mendudukkan reiner disofa itu.ia pergi meninggalkan reiner untuk mengambil kompresan.
ayah mereka berdua sudah menjalin persahabatan sejak masa SMA hingga kini.papa reiner sudah menganggap sahabatnya itu seperti keluarga sendiri begitupun sebaliknya maka tidak heran lagi mengapa anak anak mereka sudah saling dekat seperti itu.
Beberapa menit kemudian sean kembali dengan membawa kompresan dan kotak obat.Meletakkan kotak obat dan kompresannya itu dimeja.Sean memandang wajah reiner dengan datar ia tak habis pikir mengapa anak itu suka sekali berantem sampai sampai wajahnya babak belur seperti sekarang ini.
ia sungguh marah melihat keadaan reiner saat ini ingin sekali ia menghukumnya namun ia tak tega untuk melakukan itu kepada reiner.
"Bang jangan marah cuman luka kecil ini!" ujar reiner yang melihat raut wajah sean yang tak bersahabat.
"jelasin kenapa bisa sampai begini!" ucap sean yang masih setia dengan raut wajahnya yang datar itu.
"Biasalah anak muda kayak gak pernah jadi anak muda aja lo bang" jawab reiner dengan wajah watadosnya itu.
Sean yang mendengar ucapan reiner itu hanya menghela nafasnya berat.sebenarnya penyebab wajah reiner babak belur adalah berkelahi dengan musuh bebuyutannya didalam pertandingan balap motor.musuhnya itu tidak terima atas kekalahannya ia dengan rasa emosi yang sudah memuncak menghampiri reiner dan memukuli wajahnya berkali kali Reiner tidak mau diam begitu saja ia pun membalas pukulan musuh bebuyutannya itu.
"Lo ya!! bisa gak berhenti tawuran gitu hah?" ucap Sean sambil menyentil kepala Reiner dengan jarinya.
"Arrghh sakit anjing udah sakit malah ditambahin lagi!!" ringis Reiner ketika kepalanya disentil oleh Sean.Sean yang melihat itu hanya memutar bola matanya dengan malas.tak ingin memperpanjang perdebatan itu ia pun mengambil kain kompres yang sudah dimasukkan kedalam air dingin dan kain itu pun ia peras lalu menempelkan kain itu ke luka lebam diwajah reiner.
Reiner hanya meringiskan wajahnya ketika wajahnya sedang diobati oleh Sean.beberepa menit kemudian Sean sudah selesai mengobati luka lebam Reiner dan meletakkan obat²annya dimeja.Reiner menoleh kekanan dan ke kiri ia terlihat sedang mencari seseorang.
"nyari siapa lo celingak celinguk gitu?" ujar Sean melihat reiner
"Ayah kemana kok gak ada dirumah?" tanya Reiner
yap Reiner memanggil ayah sean dengan sebutan ayah juga karena itu permintaan Damien ayah sean sendiri.
"ngapain lo nyari bokap gue?" ucap Sean dengan memicingkan matanya
"Apaan sih emang gak boleh apa?" sewot reiner
"what's wrong my son why are you looking for me?" ucap Damien ayah Sean secara tiba tiba sudah berada didepan mereka berdua.