Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.
Wajib follow author dulu sebelum membaca, ya! storyzaaa
Selamat membaca semua!!!
•
•
•
•
•Di kamar sempit yang dipenuhi coretan dinding dan poster balapan, Alfaro duduk sambil menggenggam ponselnya erat. Matanya merah, tanda malam-malam tanpa tidur.
"Akira, gue cinta mati sama lo," bisiknya dengan nada penuh emosi.
"Gue gak akan nyerah nyari keberadaan lo, Akira."
Dia memutuskan untuk menghubungi saudara Rafan, Reza, yang kebetulan tinggal di Semarang. Reza, yang paham sifat keras kepala Alfaro, langsung menerima perintah untuk mencari jejak Akira.
Keesokan harinya, Reza sudah berada di area balapan yang disebut Alfaro. Ia langsung mendekati salah satu panitia yang sedang membereskan perlengkapan.
"Permisi, sorry gue mau nanya. Minggu kemarin ada balapan di sini, kan?" tanya Reza dengan nada tegas.
Panitia itu mengangguk sambil menunjuk podium di belakangnya. "Iya, ada. Memang kenapa, Mas?"
"Gue mau tahu nama-nama pesertanya," ujar Reza cepat, tanpa basa-basi.
Panitia menyerahkan daftar peserta yang tercatat. Reza membaca satu per satu, hingga matanya berhenti pada sebuah nama yang tak asing baginya. "Akira."
"Ini dia... Akira," gumam Reza pada dirinya sendiri. Namun, ia menyadari bahwa ada informasi yang kurang.
"Oh iya, mas," Reza kembali bertanya, "Minggu kemarin ada yang kecelakaan, kan?"
Panitia itu mengangguk. "Betul, Mas. Kalau nggak salah, namanya Akira."
"Lo tahu dia dibawa ke rumah sakit mana?"
"Dengar-dengar, ke RS Bhayangkara Semarang," jawab panitia dengan nada ragu.
Reza tersenyum tipis. "Thanks for the info."
*****
Tanpa membuang waktu, Reza segera meninggalkan area balapan itu dan melajukan motornya menuju RS Bhayangkara Semarang. Pikiran Reza terus bergelut. "Akhirnya gue dapet petunjuk. Alfaro pasti senang denger ini."
Sesampainya di rumah sakit, Reza menghentikan motornya dengan tergesa. Ia langsung masuk ke dalam, bersiap untuk mencari lebih banyak informasi tentang Akira.
"Alfaro, gue bakal nemuin dia buat lo."
*****
Reza dengan langkah cepat menuju meja resepsionis di RS Bhayangkara Semarang.
"Maaf, sus. Mau nanya, apakah ada pasien yang bernama Akira?" tanyanya kepada suster jaga di meja tersebut.
Suster itu mengangguk kecil sambil membuka layar komputer di depannya.
"Sebentar ya, Mas. Saya cek dulu." Jari-jarinya mengetik cepat, dan beberapa saat kemudian ia melihat hasilnya.
"Ada, Mas. Tapi pasien atas nama Akira baru saja pulang tadi," jawabnya dengan ramah.
Reza merasa kecewa, tapi ia berusaha untuk tetap tenang.
"Oh, begitu. Ada alamat rumah Akira, Sus?" tanyanya lagi, mencoba mencari jejak lebih jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet heart [revisi]
AcakAkira, seorang gadis pemberani dari geng motor, hidup dalam kebebasan dan gemerlap jalanan. Di balik sikap kerasnya, ia adalah anak bungsu yang sangat disayangi orangtuanya-meski kasih sayang itu justru membuatnya semakin larut dalam pergaulan yang...