gara-gara emih

26 5 0
                                    

ARISANDI

Gara-gara emih

Dua mobil box berukuran besar terparkir di halaman kosan gue yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua mobil box berukuran besar terparkir di halaman kosan gue yang baru.

Iya, akhirnya gue dan Manda pindah ke kosan baru milik kakak sepupunya Fina. Sebenarnya nggak hanya gue dan Manda, sih, sama Oki dan Erik juga.

Gue pikir, Oki dan Erik tuh bercanda doang waktu bilang mau pindah juga seandainya gue jadi pindah.Ternyata mereka beneran ikut, dan ikutan sibuk packing-packing barang. Dua mobil box yang gue mention di atas juga berisi barang-barang mereka.

Heran banget, beneran cosplay jadi anak gue sama Manda, kayaknya.

Setelah kejadian kosan Manda yang kemalingan itu, gue nggak langsung ngajakin Manda pindah. Seperti biasa, terlalu banyak pertimbangan. Sampai akhirnya, Uti nyuruh gue dan Manda pulang ke rumah karena Uti lagi (nyuruh orang) masak banyak, Manda cerita sama Uti. Mendengar cerita Manda, jelas saja Uti jadi panik luar biasa.

Nah, di situlah gue menggunakan kesempatan.

"Ya ampun, kosan Manda udah nggak aman banget itu," kata Uti setelah mendengar cerita Manda. "Terus kamu masih mau ngekos di sana? Bahaya, Manda. Uti jadi ikut kepikiran."

"Gini, Uti," gue yang menyahut. "Sebenarnya Sandi udah ada kepikiran buat pindah kos ke kos campur, sih. Mau ngajak Manda juga," gue melirik Manda takut-takut. Ekspresinya masih sama sih, datar, jadi gue melanjutkan. "Beda gedung sih, tapi masih satu halaman gitu. Satu pagar."

Kayaknya Uti langsung ngeuh sama maksud gue. "OH, bagus itu. Biar Sandi bisa sekalian jagain Manda," Uti beralih pada Manda. "Manda keberatan?"

Surprisingly, Manda menggeleng. "Sejujurnya, Manda udah nggak tenang di kosan yang sekarang, Ti. Tiap mau tidur tuh kepikiran takut ada maling tiba-tiba masuk lagi."

Kira-kira begitulah ceritanya gue dan Manda pindah kosan juga menjadi alasan kenapa Uti sekarang ada di kosan gue yang baru, mantau proses pindahannya, bersama nyokap gue juga.

Uti bahkan nge-cekin kamar gue dan Manda satu-satu, memastikan kosan ini benar-benar aman dan nggak sembarang orang bisa masuk.

Gue jadinya ngeri-ngeri sedep ya, soalnya kalo Uti nggak approved, bingung lagi gue nyari kosan!

Tapi ternyata, Uti ngangguk-ngangguk dan bilang kosan ini oke.

Lega.

"Sandi, pokoknya kamu harus jagain Manda. Udah satu halaman begini harusnya nggak bakal ada kejadian aneh-aneh lagi sama Manda. Paham?" tanya Uti sebelum beliau masuk ke mobil. Acara mantaunya udah selesai dan beliau juga Mama sekarang mau pulang. Gue mengangguk sebagai jawaban. Uti kemudian beralih pada Manda. "Manda, kalau ada apa-apa langsung hubungi Sandi. Sekalipun semuanya lagi baik-baik aja, nggak apa-apa kalo kamu mau ngerepotin Sandi. Repotin Sandi sesuka hati kamu. Oke, Cantik?"

ARISANDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang