"ayo buat perjanjian. kamu engga akan pernah ninggalin aku" feiliyas_
"jangan menatapku seperti itu, kamu yang meminta ku untuk tidak meninggalkanmu, kan" pitterjix_
"apa kau bahagia dengan hidup seperti itu?" christopher_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✺÷✺
"kamu darimana, aku tadi ke kantin nyariin kamu, tapi kamunya enggak ada"
"buat apa, gausa nyari-nyari gue"
iliyas menunduk, menggeser-geser sepatunya, bermain dengan kerikil di bawah sepatunya itu seraya mengingat perkataan seungmin padanya setelah jam istirahat selesai siang tadi.
"Kenapa ya, seungmin engga mau berteman sama aku" lagi-lagi, iliyas bertanya dengan pertanyaan yang sama pada dirinya sendiri untuk kesekian kalinya.
Wajahnya sedikit tertekuk, cemberut dengan kaki yang masih bermain dengan batu-batu kecil di bawah kakinya.
sesekali menoleh ke belakang, ke arah pintu gerbang sekolahnya. Mengintip beberapa anak yang masih berada di dalam.
BRUMM
BRRUUUMMM
iliyas memang sudah berada di luar area sekolah, menunggu paman kim menjemput dirinya.
sekilas, iliyas melihat sebuah motor sport berdesain aerodinamis yang berhenti di depan dirinya.
tapi karena iliyas tak merasa bahwa itu adalah paman kim-nya, maka iliyas terlihat abai.
Apalagi seseorang yang mengendarai motor itu mengenakan helm fullface yang tentunya tidak menampakkan wajah sang pengendara.
"Hei"
pipi iliyas sedikit menggembung dengan mimik bingung. kelereng kecoklatannya yang bulat bergerak ke kanan dan kiri, Mencoba memastikan jika ada orang lain lagi di sekitar sana.
karena tak ada siapapun, jari telunjuk iliyas bergerak sendiri menunjuk dirinya sendiri dengan mimik bertanya, memastikan bahwa seseorang diatas motor itu bersuara padanya.
Jujur mimik polos iliyas yang bingung itu terlihat begitu lucu di dalam tangkapan mata sang pengendara motor. bahkan dibalik helmnya itu, senyumnya mengembang tampan.
"A-aku??" cicitan iliyas pun mengalun karena tak kunjung ada kepastian.
pemuda diatas motor itupun meninggalkan motornya seraya melepas helm.
"eogk?!"
tidak, jantung iliyas tidak berhenti. malah berdegub kencang tak mengerti. apalagi mata cantiknya yang terbelalak, sedetikpun kelopak lentiknya tak berkedip.
berbeda dengan si pemotor yang ternyata itu chris. dianya senyum sok ganteng. bukan sok sih, emang ganteng.
Terus iliyas terpesona gitu?? bisa jadi, tapi... "Aaaa?!!!" seakan nyawa baru saja kembali. tidak, tidak... iliyas baru mengingat sesuatu.
"Kamu yang waktu itu di mall, kan??"
jika kalian masih ingat "cantik" ya, yang memuji iliyas kala itu adalah chris dimana setelahnya mereka bertemu pandang cukup lama sebelum akhirnya piter membawa iliyas pergi.