d u a

14K 48 0
                                    

19.30
Disebuah meja makan yang biasanya terisi dengan 2 orang saja kini ramai dipenuhi dengan canda tawa yang di ciptakan oleh teman teman Langit.

"Masakan tante enak banget, ngalahin restoran bintang lima deh" ucap Topan.

"Haha Topan bisa aja deh mujinya, masakan tante gak seenak itu Topan" balas Rembulan.

"Topan benar loh tante, masakan tante ini enak banget" puji Petir.

"Iya tante, masakan tante enak" sahut Ari.

"Aduh haha kalian ada ada aja deh"

"Oh iya tante, Petir mau tanya dong tante boleh gak?" ucap Petir meminta izin untuk bertanya.

"Boleh, kamu mau tanya apa?"

"Langit pernah cerita ke kita kalo katanya Langit itu udah punya pacar terus tante udah tau, emang benar tan?" tanya Langit.

Rembulan terlihat termenung, entah apa yang sedang di pikirkan olehnya.

"Oh iya Langit emang udah punya cewek, nanti juga udah pernah liat pacarnya Langit" balas Rembulan.

"Berarti udah pernah kenalan dong tan?" sahut Topan bertanya.

"I-iya udah"

"Siapa nama pacar Langit tante?" tanya Ari.

Rembulan terdiam lagi, hal ini membuat ketiga teman Langit semakin penasaran dan tentunya heran. Rembulan melirik ke arah Langit yang sedang memakan makanannya seolah olah meminta izin untuk menjawab, dan di balas dengan gelengan kepala Langit. tanpa mereka sadari sedari tadi ada seseorang yang sedang menangkap basah pergerakan antara keduanya.

"Emm namanya Bulan" Langit yang mendengar balasan dari sang ibunya langsung tersedak makanan yang sedang ia makan.

"Kenapa lo?" tanya Petir.

"Langit, hati hati kalo makan!" tegur Rembulan.

"Hah?, oh enggak gak papa gw" balas Langit.

"Cantik gak tan?" tanya Topan.

"Cantik, namanya juga cewek pasti cantik lah. iya gak Lang?" gurau Rembulan.

"Iya bu"

"Tapi tan, kata Langit om Bintang gak tahu kalo Langit udah punya pacar?" ucap Ari.

"Lah iya, kok bisa cuman tante doang yang tahu?. secara kan Langit sama pacarnya pacaran udah ada 6 tahun, tante" Petir merasa sedikit heran.

"I-itu karena Langit belum berani bilang ke suami tante, Langit pasti takut di marahin. iya kan Langit?" tanya Rembulan ke Langit.

"Iya benar kata ibu gw, gw takut gak di bolehin pacaran. waktu itu kan umur gw masih 17 tahun" jelas Langit.

"Terus sekarang kan umur lo udah 23 tahun, masih belum berani bilang ke bokap lo?" tanya Ari.

"Nanti, nunggu waktu yang tepat" balas Langit.

"Jadi gak main basketnya?" tanya Langit mengalihkan topik pembicaraan.

"Ya jadi lah!" balas Petir.

"Ya udah lo semua ke lapangan dulu, gw mau ambil bolanya di gudang"

"Tante kita permisi ke lapangan dulu ya" pamit mereka bertiga.

"Kalian mau main basket?" tanya Rembulan.

"Iya bu/tan" balas mereka.

"Istirahat dulu kan kalian baru aja makan, nanti baru lanjut main"

"Iya tante/bu".

—————

Kini Topan, Ari, dan Petir sedang menunggu Langit mengambil bola basket di gudang rumahnya, sembari menunggu Langit mereka memulai obrolan santai di tengah lapangan.

Ibuku Adalah Pacarku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang