e m p a t

9.2K 33 0
                                    

Sepasang ibu dan anak sedang mengobrol ringan di halaman belakang rumahnya.

"Seminggu lagi ayah kamu pulang" ucap si ibu.

"Tahu darimana?" tanya si anak.

"Ayah kamu sendiri yang bilang" balas ibu.

"Terus nanti kita gimana?"

"Ya gak gimana gimana, kayak biasanya aja biar ayah kamu gak curiga".

"Aku masih dapat jatahnya kan?" tanya anak.

"Masih sayang"

"Tiga hari sekali?" tanya anak.

"Ya mau gimana lagi daripada nanti ayah kamu curiga"

"Kurang lah, biasanya aja sehari tiga kali" balas si anak tak terima.

"Emang kamu mau nanggung resikonya?" tanya ibu.

"Ya gak mau sih" balas anak.

"Ya udah"

"Aku minta jatah dong sayang, puas puasin aja kita sekarang sebelum ada yang ganggu" ucap anak.

"Ini masih sore!" tegur ibu.

"Justru itu!!, karena masih sore jadi kita main jungkat jungkit. biar sehat"

—————

Malam harinya Langit dan teman temannya sedang menongkrong di kafe, mereka baru saja selesai kelas kuliah dan memutuskan untuk istirahat di kafe sebentar.

"Lusa nanti lo pada main ke rumah gw, makan makan" ucap Langit memulai obrolan.

"Tumben banget lo ngundang kita kita makan" sahut Petir.

"Ayah gw pulang"

"Bokap lo pulang dari Singapore setelah sebelas bulan lamanya?" tanya Topan.

"Hm"

"Jadi bakal ada om Bintang nih?" tanya Petir.

"Hm"

"Berapa hari bokap lo di rumah?" tanya Ari.

"Gak tahu gw" balas Langit.

"Hm menarik" batin seseorang.

—————

Seminggu kemudian di kediaman keluarga Bintang sangat ramai oleh teman teman dari anaknya yang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Betah banget ya om di Singapore sampai sebelas bulan di sana" gurau Petir.

"Biasalah Tir, masalah kerjaan. kalo gak ada kerjaan om juga gak mau tinggalin keluarga om di sini" ucap Bintang.

"Jadi ini kerjaan om udah selesai?" tanya Ari.

"Alhamdulillah udah Ar" balas Bintang.

"Kok Topan lihat lihat tante Rembulan gak pernah ikut om kerja?" tanya Topan.

"Kalo Bulan ikut nanti siapa yang ngurus Langit?, iya om tahu sih bisa sewa ART tapi om gak nyaman" balas Bintang.

"Makanya om bikin adek buat Langit, biar ada temannya si Langit" ucap Topan.

"Kamu kira bikin adek buat Langit pakai tepung?" cibir Bintang.

"Lagian Bulan juga gak mau hamil lagi, om maunya juga punya anak satu" sambung Bintang.

"Heh, gak mau hamil ya?"  batin seseorang.

"Eh tadi om panggil tante Rembulan, Bulan?. kok kayak nama pacarnya Langit ya?" tanya Petir.

Ibuku Adalah Pacarku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang