•zoi

1.8K 193 46
                                    

***


Seorang gadis remaja sedang menyisir rambutnya sambil menatap pantulan diri nya di kaca rias yang berada di dalam kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 pagi, tetapi tak ada satu suara pun yang memanggilnya untuk sarapan.

Setelah memastikan diri nya sudah rapi, ia melirik jam di ponselnya yang berada di meja riasnya.

"Setengah 9" gumamnya.

Gadis itu beranjak keluar dari kamar nya dengan menenteng tas yang berisi beberapa keperluan kuliahnya. Dengan cepat ia menuruni tangga dan melewati meja makan yang disana berada tiga orang gadis lainnya.

"Non Zee sarapan dulu non" sapa bibi yang melihat Zee berlalu begitu saja.

Zee yang mendengar bibi nya mengajak nya bicara akhirnya memberhentikan langkah nya.

"Emm engga deh bi, aku buru-buru. Nanti aku sarapan di kampus aja" setelah mengatakan itu, ia dengan cepat pergi dari tempat itu.

Kini gadis itu sudah berada di dalam mobilnya, tak ada sedikit pun semangat yang terukir di wajahnya. Entahlah kemana semangat itu pergi, yang pasti anak itu terlihat tak berdaya.

Tak membutuhkan waktu yang lama baginya untuk tiba di kampusnya, benar saja kini ia sudah berada di parkiran kampus ini, dan tentu dengan sambutan teman laki-laki satu-satu nya yang dimiliki Zee, "Jaime Nelson".

"Pagi caa" sapa Jaime yang membuka kan pintu untuk Zee.

Jangan bingung mengapa Jaime memanggil Zee dengan sebutan "ca", kalian ingat jika nama Zee itu Azzea Angelica? Nah jika berdua, Jaime lebih sering memanggilnya Angelica di banding Zee.

"Pagi" jawab nya dengan tak semangat.

"Kenapa nih pagi-pagi udah murung gini?" Jaime menggenggam tangan Zee sembari berjalan ke kelas mereka.

Yah Zee, Jaime, Adel dan Marsha berada di jurusan yang sama. Mereka menyukai dan mencintai hal yang sama, yaitu "seni".

"Seperti biasa, hal yang sama akan berulang sampai gue mati" ujar Zee.

Tak ada jawaban dari Jaime, jujur saja jawaban seperti itu sudah biasa mereka dengar dari mulut sahabatnya itu.

"Selesai kelas kita ke laut, gue temenin oke?" setelah beberapa saat diam, akhirnya Jaime menggeluarkan suara lagi dan langsung di angguk setuju oleh Zee.

Zee tak akan pernah menolak jika itu tentang laut, sesibuk ataupun selelah sekalipun, ia tak akan menolak jika ke laut. Karena laut adalah rumah dan hidupnya.

*****
Christy yang melihat Zee pergi begitu saja merasa tak tega. Sebenarnya ia sudah muak dengan keadaan keluarganya selama ini. Mereka kehilangan arah, dan saling membenci.

"Ci Galea, aku hari ini ke kampus bareng Kak Chika aja ya" Christy membuka suara ketika sudah melihat Zee hilang dari pandangannya.

"Gracia, not Galea" koreksi Gracia yang tak terima dengan panggilan itu.

"Itu nama kamu Ci, kamu lupa dengan nama sendiri kah?" bela Chika.

"Gue ga pernah lupa dengan nama gue Yessica, Christy jangan pernah panggil cici seperti itu lagi!" setelah mengatakan itu, Gracia langsung pergi meninggalkan kedua adik nya itu.

Jika kalian bertanya dimana Shani? Ia sudah berangkat ke kantor dari sangat pagi. Sudah biasa seperti itu, ia akan pergi yang paling pertama dan pulang yang paling akhir.

"Yaudah ayo dek kita berangkat, kelas kamu tinggal 30 menit lagi, nanti telat" dengan patuh Christy mengikuti kakak nya yang sudah berjalan terlebih dahulu.

ThallasophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang