•anglocita!

1.8K 230 59
                                    

***

Perjalanan menuju ke laut kali ini terasa berbeda bagi Zee. Bagaimana tidak, kali ini ia akan menghabiskan waktu bersama dengan kembaranya. Jika di ingat, terakhir mereka menghabiskan waktu bersama itu ketika mereka masih kanak-kanak, sewaktu keluarga mereka masih menjaga keluarga yang harmonis.

"Masih jauh kah?" tanya Christy yang sudah tak sabar ingin bermain di laut.

"10 menit lagi" tak mengalihkan pandangannya dari jalan, Zee sangat fokus mengendarai mobil itu.

Benar kata Zee, jika mereka akan tiba 10 menit lagi, dan di sinilah mereka sekarang. Sebenarnya ia ragu untuk mengajak Christy kesini, ia takut jika kakak sulungnya itu akan marah, apa lagi jika mereka tau kalau Christy sudah bersamanya sejak pukul 11 tadi. Dirinya sudah siap jika akan mendapat amukan dari cici-cici nya itu.

"Kamu beneran mau main? Kalau cici marah gimana Njel?" Zee sekali lagi memastikan pada kembarannya.

"Beneran. Hari ini cuma ada aku dan kamu, lagiankan aku ga pergi dengan orang lain, aku pergi bareng kembaran aku loh, dan Kak Chika juga udah izinin" Christy menjawab dengan sangat meyakinkan.

Zee hanya mengangguk dan kemudian terlebih dahulu turun dari mobil dan di ikuti oleh Christy. 

"Ayo" Zee menggenggam tangan adiknya itu dan membawanya ke tepi pantai, tapi tak langsung ke bibir pantai.

"Masih panas, duduk di sini dulu" mereka duduk di bawah salah satu pohon di sana, tenang saja, bukan pohon kelapa.  

Christy tak henti-hentinya tersenyum. Ia benar-benar bahagia hari ini, inilah yang sudah di impikan selama ini. Mereka tak tau jika masalah besar sudah menunggu mereka setelah ini.

Tak ada obrolan di antara mereka, mereka hanya menikmati waktu bersama. Hembusan angin laut itu sangat menyejukkan, walaupun hari masih panas, tetapi tak membuat mereka kepanasan.

"Zeaa......"  panggil Christy pelan.

"Hemmm....." Zee sedang menutup matanya untuk menikmati angin sejuk.

"Ayo kita lebih sering menghabiskan waktu bersama" kali ini Christy mengatakannya dengan sangat serius, itu adalah keinginan yang sudah lama ia pendam di dalam hatinya.

"Tidak semudah itu" bukan jawaban itu yang di harapkan oleh Christy, tapi ia harus memaklumi keadaan kembarannya itu, ia tak bisa memaksa Zee untuk mengikuti keinginannya, ia paham akan hal itu.

Mereka kembali saling berdiam, tak tau apa yang harus di bicarakan sekarang, seperti da rasa canggung di antara mereka, dan itu membutuhkan waktu untuk bisa menghapusnya.

"Ahh udah ga panas, ayo main air" Zee berdiri terlebih dahulu dan di ikuti oleh Christy.

Ketika sudah di air, bukannya bermain, tetapi Zee hanya berdiri diam di dalam air asin itu. Christy bingung melihat kembarannya itu, tapi begitulah nyatanya. Zee selalu seperti itu, berdiam diri di tepian laut, membiarkan dirinya terkena hempasan ombak, atau duduk di pinggir pantai menikmati matahari tenggelam. Dengan begitu saja mampu membuat dirinya merasa jauh lebih baik. 

"ZEAA....JANGAN JAUH-JAUH, OMBAK NYA GEDE BANGET" Christy khawatir melihat Zee yang hanya diam ketika  ombak menghantamnya, tapi hal itu tak di gubris oleh Zee, toh itu sudah biasa bagi dirinya.

Hari mulai gelap, matahari perlahan meninggalkan tugasnya. langit yang tadinya sangat cerah perlahan berubah menjadi orange dan perlahan menggelap. Zee dan Christy duduk di tepian pantai menikmati keindahan yang ada di depannya itu. 

ThallasophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang