03

172 34 0
                                    

I just wanna love ya
I just wanna love ya
You already know oh baby

.

.

.

Sudah sebulan berlalu sejak Seokjin menginap dirumah Suzy, membuat kedua nya sempat disalahpahami oleh para adik.

Dan sejak hari itu Suzy tak melihat Seokjin, karena ia digantikan oleh Sullyoon, untuk menjadi tutor Gyuvin dan tempat belajar pun diganti ditempat tinggal nya bukan dirumah Gyuvin lagi.

Sebenernya Suzy ingin bertanya mengenai Seokjin dan keberadaan nya, namun ia merasa tak memiliki hak untuk sekedar penasaran dan memilih untuk melanjutkan hidup seperti yang sudah sudah.

"Untuk apa pula memikirkan dia." Ucap Suzy, mencoba memejamkan mata, namun terbuka segera karena mendengar suara pintu utama dibuka.

Dengan sigap ia langsung berdiri, sembari mengambil pukulan baseball yang memang sengaja ia beli untuk perlindungan diri.

Karena hari ini kedua adiknya tak kembali, mereka sedang menghabiskan waktu liburan bersama teman mereka diluar kota, sungguh indah memang masa muda.

"Aku pulang." Sambut si tamu tak diundang, sembari merentangkan tangan.

"Astaga Kim Seokjin!." Pekik Suzy, menurunkan tongkat baseball nya.

"Untuk apa tongkat baseball itu? Apa kau mengira kalau aku ini pencuri."

"Ya tentu saja, kau masuk ke rumahku menggunakan sandi yang aku sendiri tak merasa pernah memberitahukan nya padamu." Omel Suzy, yang merasa lega.

"Soobin dan Gyuvin yang memberitahu, apakah begini sambutan yang baik pada calon suami mu?."

Suzy mendelik, bisa bisa nya Seokjin mengucapkan kata kata aneh sesaat setelah ia muncul tanpa kabar.

"Tolong tak usah mengatakan hal yang aneh."

"Apa maksud mu dengan hal yang aneh? Apa kau tak mau menikah dengan ku?."

"Astaga, sudah menghilang tiba tiba lalu datang dan langsung menanyakan perkataan aneh pula lagi. Sudahlah oppa, jika kau mau menginap, istirahat lah di kamar Soobin." Ucap Suzy, sembari membuka pintu kamar Soobin.

Setelah itu masuk, diikuti oleh Seokjin. Yang tanpa ada izin memeluk pinggang nya, meletakkan kepala di pundak Suzy.

"Oppa."

"Aku merindukan mu, tapi aku berjanji pada diri sendiri untuk tak menganggu mu dulu sebelum segala urusan selesai. Sebelum aku mendapat restu dari orang tua kita dan akhirnya aku mendapatkan nya kemarin, tak sia sia terbang dari New Zealand ke Korea, lalu langsung pergi ke Gwangju." Jelas Seokjin, masih memeluk Suzy.

"Kau kerumah orang tua ku?."

"Tentu saja, jika aku ingin melamar mu, bukankah memang harus meminta izin orang tua mu dulu."

"Apa kau gila?."

"Aku lebih gila, jika tak bisa memiliki dan kehilangan dirimu seperti waktu itu."

Suzy tak mengatakan apapun, membiarkan posisi mereka. Ia masih belum bisa mencerna segala penjelasan Seokjin dengan baik.

.

Suzy tak pernah tau, kalau Seokjin teramat sangat manja. Yang mana semalam ia merenggek dan memaksa Suzy untuk menemani nya tidur. Menjebak Suzy untuk ikut serta tidur dikamar Soobin.

Tentu saja Suzy hanya menurut, membiarkan Seokjin menyalurkan kerinduan nya melalui pelukan dan ciuman, ya ciuman.

Serta saling berbagi cerita tentang bagaimana perasaan keduanya, kali ini Suzy pun menyatakan bahwa ia masih memiliki perasaan pada pria berbahu lebar itu.

"Mau kemana?." Tanya Seokjin, merasakan Suzy melepas pelukannya.

"Kau sudah bangun oppa?."

"Tetap disini, aku masih merindukan mu."

"Kita sudah semalaman bersama oppa dan ini sudah pagi."

"Tapi sudah sebulan kita tak bertemu, meski ya nanti kita akan setiap hari bertemu." Ucap Seokjin dengan nada manja.

"Aku bahkan belum mengiyakan ajakan mu untuk menikah."

"Aku tak meminta izin mu kok, toh aku sudah punya izin orang tua kita."

"Tapi kan aku yang menjalani."

"Kita yang menjalani." Ucap Seokjin, mengecup setiap inci tubuh Suzy yang ia temui.

Bolehkah mereka menikah hari ini saja?

Past {BSZ X KSJ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang