1 : Ngangon kambing

5 0 0
                                    

"Awali pagi dengan sarapan, kemarin Gue coba dengan senyuman jam 10 udah laper."
_Anas.

•••

"ANAS JANGAN LARI KAMU ANAK SETAN!!"

Suara riwuh rusuh terdengar bersahutan di koridor kelas, semua murid yang melihat adegan kejar-kejaran itu sontak berhamburan minggir agar tidak tertabrak.

Anas, perempuan Badung yang selalu membuat kegaduhan, perempuan yang berpenampilan urakan dan seragam yang tak lengkap.

"ANAS, ANGGA BERHENTI!!"

"AWAS ANJENG!!"

"MINGGIR JANCOK!"

keduanya sama sama panik tak mau tertangkap oleh guru BK yang terkenal dengan hukumannya yang tidak pandang bulu.

"PAK ERWAN HADANG MEREKA PAK!!"

"HUAAAAA!!!"

BRAK!!

Kedua manusia itu terjatuh, dan terpentok dingin nya ubin. Saat dengan santainya Pak Erwan selaku guru matik menghadang dengan membuka pintu teralis yang kalau di buka pintu itu mengarah keluar.

Bu Alin, guru BK itu langsung menyeret kedua murid badungnya untuk di beri hukuman yang luar biasa pagi ini.

"Makasih ya pak, saya pamit mau ngangon ini dulu." Ujar Bu Alin sambil menjewer telinga Anas dan Angga.

"Anjir, di kira kambing apa di angon!" Grutu Anas pelan.

***

"Tu tu, sampah yang itu belum!!"

"Yang ini belum! Lelet banget sih!!"

"Angga, itu kelewat sampah nya!!"

"Anas!! Itu di kaki kamu bukan sampah?!"

Semenjak tertangkap tadi, Anas dan Angga langsung di hukum membersihkan taman kreasi anak SMA SAROS.

Keduanya menahan kesal karena ketua Osis yang selalu memerintah ini itu, dasar babu Bu Alin!

Panas pagi hari memang sehat, tapi ini sudah pukul sembilan lewat, memang sih masih sehat tapi mendekati wafat. Bjir lah, fak kata gue teh!!

Sejam berlalu, akhirnya hukuman keduanya selesai, dan setelah selesai keduanya tidak menemukan ketua Osis jahanam itu lagi.

"Yuk Nas, ke kantin ajalah.." kata Angga.

Anas mempunyai dua sahabat, yaitu Angga dan Bella. Kalau Angga sudah sedari kecil tapi kalau Bella, mereka bertemu saat kelas lima SD.

"Yuk, gue juga belum sarapan." Jawab Anas setelah selesai mencuci tangannya.

***

"Kalian tuh ya, bisa gak sih sehari aja jangan bikin ulah, emang kenapa sih pagi pagi harus lewat tembok samping? Kan gerbang depan belum di tutup."

Tamat sudah pendengaran Anas dan Angga, selesai hukuman di lanjut mendengarkan ceramahan Bella yang suaranya 'Naudzubillah!'.

"DENGER GAK SIH!!" bentak Bella berkacak pinggang di depan Anas dan Angga yang asik memakan mie ayam.

"Denger!" Jawab keduanya berbarengan.

🔊 Pengumuman pengumuman.. di harap untuk para kelas sebelas berkumpul di aula. Sekarang jangan pake lama!!

Suara menggema berasal dari toa sudut sekolah, membuat Bella memberhentikan omelannya.

"Udah sayang, jangan marah marah Mulu Napa sih!" Ujar Angga.

Angga dan Bella merupakan kekasih yang hubungannya kini sudah berjalan hampir tiga tahun.

"Yuk Ngga, kita ke Aula." Ajak Anas dengan mulut yang penuh Mie dan mangkok di tangannya.

"Teh Lilis, mangkoknya di bawa dulu yah belum abis soalnya!!" Kata Anas dan berjalan menuju ruang Aula.

***

"Buset Nas! Kira kira, sampe mangkoknya di bawa." Ujar Ilham saat melihat Anas yang melanjutkan makannya sambil duduk di bawah.

Selain Angga dan Bella, Anas juga mempunyai teman seperkumpulan saat di warung mbok ijem.

"Assalamu'alaikum selamat siang untuk semua.."

Terdengar suara sang ketua Osis sudah memulai pembahasan.
Angga dan Bella yang baru sampai langsung menghampiri Anas yang baru saja selesai dengan mie ayam nya.

"Udah mulai?" Tanya Angga duduk di samping Anas.

"Dari tadi." Jawab Anas meletakan mangkok kosong di dekat kaki nya.

"Tujuan saya mengumpulkan kalian di sini adalah.."


✧✧✧

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnaseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang