6.eksekusi rencana

2.4K 23 0
                                    

Aletta merengut sebal sepanjang perjalanan kembali dari Ibiza. Gadis itu terus saja menggerutu sepanjang jalan.

Bagaimana tidak kesal, semua rencana yang telah dia buat, hancur seketika hanya karena haid dadakan. Dia juga mengutuk dirinya sendiri karena lupa jadwal haidnya sendiri. Harusnya ia langsung saja menerkam saat pertama kali Aksa datang.

Baru turun dari bandara, Aksa mendapat telepon dari manager Miranda, dia menginformasikan bahwa istri Aksa baru saja mengalami musibah properyi syuting jatuh menimpanya.

Aksa tentu saja cemas, sehingga mereka kini sudah berada di rumah sakit tempat sang ibu dirawat.

"Kau datang?" tanya Miranda seolah tak menginginkan kehadiran Aletta di ruangan itu.

"Bersyukurlah bahwa kau tidak di jemput Tuhan langsung, seharusnya kamu bertaubat bukan memusuhi anak mu sendiri," kata Aletta memutar matanya malas, kali ini ia tidak akan menahan diri lagi, karena ia sudah selangkah lebih maju.

Aletta sudah tidak sabar untuk menonton aktivitas yang dilakukan oleh daddynya tadi malam lewat ponsel sambil berendam di bathtub.

"Sayang lihat anak kurang ajar itu, dia bahkan menyumpahi aku mati," rengek Miranda kepada Aksa yang masih terkejut melihat Aletta yang merespon sapaan skeptis dari Miranda.

"Menyumpahi? Mommy mau aku nyumpahin Mommy? Yaudah mati aja deh sekalian, nyusahin daddy saja bisanya," cerca Aletta memutar matanya sekali lagi kemudian berbalik meninggalkan ruangan itu dengan geram.

"Aku rasa karena siklus haidnya," kata Aksa membela Aletta saat ia melihat gadis itu keluar.

"Bagaimana kau tahu? Apa kalian_"

"Jangan bodoh Miranda, darah itu menembus di pakaian dan sprei, lagipula kamu tidak bisa menjadi lebih hangat pada Aletta?" tanya Aksa melipat tangannya di dada.

Aletta yang masih ada di luar mendengar bahwa Aksa membela dirinya. Selain karena perkataan Aksa benar, pria itu memang sealu berpihak pada Aletta sejak dulu.

Aletta pulang lebih dahulu menggunakan taksi, awalnya Aksa hendak mengantarkan Aletta, namun gadis itu menolak karena dia ingin memberikan waktu sebanyak mungkin untuk daddynya bersama Miranda.

Saat rencananya dijalankan, maka Aksa akan merasakan kekecewaan yang mendalam terhadap Miranda dan di sana lah perannya di butuhkan. Selain itu Aletta sedang ingin bermalas-malasan seorang diri, menikmati tontonan yang semalam di rekam oleh kamera kecilnya.

Sesampainya di rumah Aletta segera menuju kamar mandi dan langsung berendam sambil menonton aksi gila Aksa semalam.

***

[Ini adegan yang ditonton oleh Aletta, flashback sewaktu kejadian Aletta tidur pake kaos milik Aksa tanpa dalaman]

"Gadis ini!" Aksa mengusap wajahnya, dirinya merasa frustasi dengan situasinya.

Saat ini, Aletta seolah sengaja memanggil Aksa untuk menjamah tubuh yang sedang terlelap itu. Meskipun faktanya itu benar, Aletta memang sengaja, namun berbeda dengan apa yang ada di dalam pikiran Aksa.

Karena merasa frustasi, akhirnya Aksa meletakkan ipadnya ke atas meja, lalu dirinya berbaring menunggu Aletta dengan niat dirinya tidak tergoda oleh tubuh molek Aletta. Namun itu sia sia, Aksa bisa mendengar deru nafas Aletta dengan jelas, dan Aksa tidak bisa menghilangkan gambaran di kepalanya mengenai betapa indahnya tubuh yang kini tidur di sebelahnya.

Aksa menyerah, dia kembali bangun, kemudian secara perlahan dia menyingkap sedikit baku kaos Aletta.

Sedikit saja, dan Aksa bisa melihat dengan jelas Vagina Aletta yang terpampang jelas di depan matanya. Itu mulus dan bersih, nampaknya Aletta merawat tubuhnya dengan baik bahkan di area kewanitaan.

Aletta's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang