4. Menjalankan Rencana

1.5K 24 0
                                    

Aletta berbohong bahwa dirinya ke Ibiza, padahal dia ke tempat praktek terapi. Awal ya semua berjalan lancar sesuai rencana Aletta, hingga suatu malam tiba tiba Aletta mendapatkan panggilan dari Aksa yang mengatakan bahwa pria itu ke Ibiza, dan mengajak untuk pulang bersama.

Sebenarnya Aletta sudah di izinkan puang, karena memang perawatannya sudah selesai. Tapi yang membuat Aletta panik adalah permintaan Aksa yang mengajak pulang bersama dari Ibza ke Sevilla.

Dia harus tiba lebih dahulu dari Aksa. Beruntungnya ia mendapat kan penerbangan paling lagi dari Valladolid, dan berhasil tiba ke Ibiza lebih awal. Aletta pun segera menuju hotel yang telah dipesan.

Aletta memberikan alamat lengkap dirinya menginap kepada Aksa, sehingga ia tidak perlu menjemput ke bandara atau ke lantai bawah, Aletta ingin beristirahat karena dia kelelahan, Aletta juga baru tiba beberapa waktu yang lalu.

Dirinya hanya perlu menunggu Aksa datang dan menyambut dengan hangat seolah semuanya baik baik saja.

Setelah istirahat beberapa saat, Aletta memutuskan untuk mandi. Aksa akan segera tiba dalam kurun waktu kurang dari 1 jam.

Aletta menggulir layar ponselnya, mencari nama seseorang pada layar ponselnya kemudian menelpon orang tersebut.

"Jalankan misinya, tapi jangan membunuhnya,"

Setelah itu panggilan pun berakhir.

Aletta meletakkan ponselnya pada jendela, kemudian dirinya bersandar pada badan bathtub, menikmati sensasi dingin dari air yang menyerap ke dalam kulitnya, dan wangi sabun yang menyeruak. Ini yang paling dia suka ketika berlibur ke pantai.

Terlalu asik menikmati suasana, tanpa sadar Aletta tertidur. Lalu terbangun karena mimpi erotis yang terjadi selama ia tidur beberapa menit yang lalu.

Ia pun meraih ponsel, saat matanya tertuju pada icon jam pada layar utama, sontak saja ia langsung terbelalak. Ternyata ia tertidur selama 1 jam Dan ada 3 panggilan tak terjawab dari Aksa.

Bergegas ia keluar dari dalam bathtub, membilas semua buih yang menempel, kemudian bergegas melilitkan handuk ke tubuhnya dari batas dada hingga menutupi bokongnya.

Aletta mengambil handuk kecil, menggosokkan handuk itu pada kepalanya, untuk mengurangi kadar air yang menetes sambil melangkah ke arah pintu. Aletta menggulir layar ponsel di tangan kirinya. Dia mencari nomor Aksa, kemudian menekan icon telepon di sudut nama.

"Halo Daddy... " ucap Aletta sambil membuka pintu kamar mandi.

Di waktu yang bersamaan, mata Aletta menangkap seorang lelaki tampan yang berdiri di ambang pintu dengan ponsel di telinganya.

"Daddy!!" teriak Aletta

Secara spontan, Aletta melompat ke arah Aksa kemudian memeluk Aksa dengan erat.

"Letta kangen banget sama daddy," adu Aletta menelusupkan kepala nya pada leher Aksa, tanpa memperdulikan apakah handuknya akan lepas atau tidak.

"Daddy juga kangen sama putri daddy yang cantik ini," kata Aksa mengecup pundak Aletta yang terbuka.

Aksa menutup pintu kamar, tidak nyaman jika dilihat orang yang berlalu lalang.

"Sudah, cepat gunakan pakaian kamu, nanti kamu terkena flu," kata Aksa meletakkan Aletta ke atas ranjang.

"Daddy nanti kita beli baju ya, baju letta semuanya kotor, besok mau pulang masa telanjang," kata Aletta mengadu dengan wajah tidak berdosa.

"Iya iya, tapi untuk sekarang ada kan?" tanya Aksa

"Ada, sekalian buat tidur nanti malam, soalnya baju kaos," jawab Aletta.

"Ya Sudah nanti cari baju tidur," kata Aksa.

"Gausah, nanti berat bawaan Letta,"

"Daddy yang bawakan,"

"Gak mau...." tolak Aletta melipat tanganya di dada.

'Gimana mau goda daddy kalo beli baju tidur' batin Aletta kesal.

"Oke oke, sekarang kenakan pakaian kamu, setelah itu daddy bantu kamu keringkan rambut," kata Aksa menurunkan Aletta dari gendongannya.

"Daddy gak kerja?" tanya Aletta bingung, bukankah seharusnya ayahnya itu pergi setelah meletakkan tas.

"Sudah, begitu sampai di bandara, daddy langsung bertemu client, dan tak sampai setengah jam kami selesai karena hanya sekedar tanda tangan berkas dan beberapa hal kecil lainya," kata Aksa saat di ambang pintu.

"Sebentar ya daddy mau mandi dulu," kata Aksa meninggalkan Aletta sendirian di ruangan itu.

Aletta bergegas mengenakan pakaiannya, kemudian ia berjalan mengendap endap pada pintu kamar mandi, dia ingin mengintip Aksa yang sedang mandi.

Beruntung, ada lubang kecil pada pintu kamar mandi tersebut, sehingga ada celah untuk ia mengintip.

Saat mengintip, betapa terkejutnya ia saat ia melihat Aksa sedang memegangi penis nya sendiri.

Kepala Aksa mendongak ke atas, dengan shower yang mengguyur tubuh Aksa, tanpa mengenai batang penis Aksa. Tangan Aksa bergerak mengocok dengan cepat.

Berkat bantuan sabun yang berkali kali dia tambah, membuat tempo gerakan tangan Aksa semakin cepat.

Beberapa saat kemudian, bisa Aletta liat cairan sperma Aksa menyembur mengenai dinding di depannya. Dan samar samar, Aletta bisa melihat gerakan bibir Aksa yang mengucapkan kata Aletta saat klimas.

bahkan selama kegiatan itu, Aletta bisa melihat Aksa berkali kali mengucapkan kata "Babby dan Aletta," dimana itu adalah panggilan sayang Aksa kepada dirinya.

"Sepertinya ini tidak akan sesulit yang aku bayangkan."

***

"Sudah pukul 11 malam daddy, ayo kita pulang," kata Aletta mengajak Aksa untuk kembali ke hotel.

Saat ini mereka ada di kafe yang tak jauh dari hotel, namun karena hujan mereka terpaksa tetap di sana sejak sejam yang lalu.

Sesuai harapan Aletta, rencananya hanya bisa berjalan jika ramalan cuaca hari ini benar , dan sepertinya ia beruntung.

Pulang dari mall, mereka memilih makan di sebuah kafe, kemudian hujan turun sejak pukul 21.45.

"Tapi hujannya masih deras, tidak ada taksi lewat pula," kata Aksa kesal, pasalnya tak satupun dari mereka yang membawa ponsel untuk memesan secara online.

"Tidak apa apa, sesekali mandi hujan dengan daddy. nanti begitu sampai ke hotel Aletta janji langsung mandi, kemudian tidur," kata Aletta berusaha meyakinkan Aksa.

"Tapi... "

Belum sempat Aksa menjawab Aletta telah berlari meninggalkan Aksa. Beruntung baju yang baru di beli bisa terlindungi karena bahan pembungkusnya tahan air.

"Kalau daddy tidak mau Aletta sendiri aja," kata Aletta berlari menembus hujan, terpaksa Aksa menyusul Aletta menembus hujan agar mereka bisa kembali ke hotel secepatnya.

***

"Eh? Aletta kan udah gak punya baju kaos lagi!!" kata Aletta saat ia usai mandi air hangat.

"kamu sih bandel," kata Aksa mencari sesuatu dari dalam koper.

"Tapi di cafe tadi dingin dad, kalau di hotel kan hangat" seru Aletta tak terima di salah kan.

"Iya iya, ini pake. daddy rasa ini bisa menutupi hingga ke paha kamu," kata Aksa menyerahkan baju kaos lengan pendek kepada Aletta.

"Wahh daddy memang yang terbaik," kata Aletta bersemangat mengambil baju dari tangan Aksa.

"Dalaman kamu masih ada yang bersih kan?"

"Tadi Aletta cuci cd, mungkin besok kering, kalo bra keknya gak bakalan kering jadi gak dicuci "

"Lalu kamu nanti gak pake dalaman?"

Aletta's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang