5. Menggoda Daddy

2.4K 23 0
                                    

"Dalaman kamu masih ada yang bersih kan?" tanya Aksa setelah memberikan pakaiannya kepada Aletta.

"tadi Aletta cuci cd, mungkin besok kering, kalo bra keknya gak bakalan kering jadi gak dicuci "

"Lalu kamu nanti gak pake dalaman?"

"Tadi kan kita beli daleman sepasang pasang doang, jadi nanti Letta pake CD aja, kan baju daddy panjang sampe nutupin paha, bra nya buat besok," kata Aletta mengambil kain segitiga dari dalam kantong kresek.

"Trus besok kamu gak pake CD?" tanya Aksa pula frustasi.

"kan udah dicuci, besok kalo kering pake yang itu, udah deh Letta mau ganti baju, dingin" kata Aletta meninggalkan Aksa.

Sebelum memasuki kamar mandi, celana dalam Aletta terjatuh, Aletta spontan menunduk untuk memungut celana dalamnya.

Aksa yang berada di belakang Aletta seharusnya bisa melihat celah di balik handuk tersebut, namun Aletta tidak sampai 0,5 detik menunduk, sehingga Aksa belum sempat merespon Aletta telah berdiri.

Aksa bisa melihat samar dan sangat tidak jelas, tapi Aksa tahu betul apa yang sama samar dia lihat itu. Sedangkan Aletta, dia melakukan itu tanpa sadar, dia tidak ada niat memerkan seperti itu, semuanya murni tidak sengaja saat celana dalamnya jatuh dan dia harus memungutnya.

Mungkin jika Aletta sadar akan hal itu, dia tidak akan menunduk sepersekian detik, tapi akan berubah menjadi sepersekian menit, agar Aksa bisa melihat dengan mudah.

Beberapa saat kemudian Aletta keluar dari kamar mandi mengunakan baju kaos pemberian Aksa. Kaos itu berwarna putih dan tidak transparan. kaos itu menutupi hingga ke hampir mencapai lutut gadis itu.

Awalnya Aksa merasa Aletta terlihat menggemaskan mengunakan pakaiannya yang kebesaran, secara tiba tiba pikiran Aska yang menganggap Aletta menggemaskan, berubah.

Pandangan Aksa tiba tiba berhenti pada dada Aletta yang terlihat menantang di balik baju kos putih yang di kenapa gadis itu. Terlebih Aksa tahu tidak ada bra di balik kaos putih itu.

Kata menggemaskan yang tadi dia pikirkan sudah tidak bisa lagi ia bayangkan, satu satunya yang terpikirkan oleh Aksa adalah betapa seksinya Aletta saat ini, seolah mengundang untuk di jamah. Meskipun faktanya memang itu tujuan Aletta.

'Kalau seperti ini terus mana bisa aku menahannya' batin Aksa frustasi saat melihat Aletta yang sangat seksi keluar dari kamar mandi.

Mata Aksa tidak bisa lepas dari Aletta, terlebih pada dada dan bokong Aletta yang seolah menantang dan memohon untuk di remas.

Aletta yang menyadari tatapan Aksa yang memperhatikan dada dan bokongnya, gadis itu tersenyum senang di dalam hatinya, dengan sengaja dia mengangkat tangan agar bentuk payudaranya lebih terlihat dan seolah bagian bawah tubuh Aletta akan terlihat.

Aksa yang melihat hal itu membelalakkan matanya. Aksa menganggap Aletta polos dan melakukan itu tanpa sadar, dan dengan berat hati Aksa memalingkan wajahnya, karena merasa bersalah, meskipun itu sebenarnya bukan salah Aksa.

Aletta sebal dengan Aksa yang memalingkan wajahnya secara tiba-tiba.

"Aletta mengantuk dad, mau bobo dulu," kata Aletta merebahkan dirinya pada sisi kanan Aksa.

Aletta mengambil bantal, lalu memeluknya mengunakan kaki dan tangan kemudian membelakangi Aksa. Pemandangan Aletta berbaring memunggungi benar benar terlihat sangat seksi dan menggoda di mata Aksa.

Bagai mana tidak, baju kaos yang harusnya menutupi seluruh paha Aletta, seketika bergeser naik ketika Aletta memeluk bantal guling, sehingga baju kaos itu bergerak naik mengikuti gerakan Aletta hingga akhirnya baju kaos itu hanya menutupi beberapa cm saja dari bokong Aletta.

Beberapa saat Aksa berusaha menenangkan dirinya dengan mengecek pekerjaannya. Namun sayangnya sudah 10 menit berlalu Aksa tidak bisa fokus karena matanya terus saja melirik pada bongkahan pantat Aletta yang terlihat sintal dan kenyal.

"Babby... Kau masih bangun?" tanya Aksa berbisik pada Aletta, tidk ada respon, ternyata Aletta bernapas dengan tenang, sepertinya gadis kecil itu benar benar tertidur.

Aksa mengelus bongkahan pantat Aletta dengan penuh kelembutan dan hati hati, takut membangunkan Aletta yang baru saja tertidur.

Lalu tangan Aksa perlahan mengelus hingga ke paha dan merapat ke balik ujung kaos secara perlahan.

"Emhh... Nyamuk!" seru Aletta menggerakkan kakinya kemudian berpindah dari menyamping ke terlentang.

Aksa yang kaget langsung mengambil ipadnya, pura pura kembali bekerja.

Aletta mendesah kecewa dalam hati, Aksa malah sibuk bermain ipad sedangkan ia diabaikan begitu saja.

Sudahlah, Aletta memilih untuk tidur, karena ia sudah menyiapkan kamera micro yang dilengkapi penyadap suara dan telah diletakkan di atas nakas namun cukup terhalang pandangan.

Sehingga apapun yang di katakan dan dilakukan oleh Aksa akan terekam sejak pertama Aletta naik tempat tidur.

***

Setelah mengelus bongkahan pantat Aletta beberapa waktu yang lalu, Aksa malah fokus dengan pekerjaannya selama hampir 20 menit, sebelum akhirnya ia kembali kembali menoleh pada Aletta yang melebarkan kakinya sedikit.

Dari posisi Aksa duduk, ia melihat Payudara Aletta terlihat begitu menggoda, terlihat cukup besar dan kenyal. "Apakah lebih lembut dari squishy?" gumam Aksa menatap Aletta yang terlihat tidur dengan damai.

Saat ini Aletta berbaring sedikit miring menghadap Aksa namun Payudaranya Aletta terlihat mengemaskan dari arah pandang mata Aksa. Aksa tahu bahwa Aletta memiliki tubuh yang bagus, hanya saja aksa tidak membayangkan akan sebagus ini. Semuanya berukuran pas, tidak kekecilan juga tidak kebesaran. Bahkan payudara Aletta terasa sangat pas dalam genggamannya.

Aksa terkejut saat Aletta bergerak secara tiba tiba, sehingga membuat aksa segera merubah posisinya menjadi berbaring. Setelah beberapa saat Aletta kembali tenang yang menandakan Aletta masih tidur. Sepertinya itu hanya gerakan biasanya ketika tidur. Hanya saja berkat gedakan alami itu, aksa bisa melihat aset berharga aletta yang tidak terlindungi dengan baik oleh baju.

Oh ayolah, aku mana bisa menahanya-, batin Aksa mengeluh saat ia bisa melihat celana dalam Aletta tanpa terhalang baju kaos.

"Babby... " Aksa menepuk pelan pipi Aletta, bermaksud membangunkan gadis itu.

Jika Aletta terbangun, maka ia akan mengurungkan niatnya dan memilih mengajak Aletta ngobrol agar ia tidak larut dalam perasaan gila yang mulai menguasai kepalanya.

Siapa yang tidak akan gila jika di hadapkan pada hidangan lezat? Terlebih dirinya dan Aletta tidak punya hubungan darah apapun, sehingga membuat aksa menjadi lebih mudah terpancing. Aku harus akhri ini semua sekarang! -

"By... Babby," Aksa masih berusaha membangunkan Aletta, namun nampaknya usaha Aksa sia sia karena bukannya bangun gadis itu malah mengeluh kesal sambil menepis tangan Aksa.

"Gadis ini!"

Aletta's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang