#12

1.3K 67 5
                                    


"Eunghh..."

Dunk mulai tersadar dari tidurnya. Ia perlahan membuka matanya dan terpekur beberapa saat untuk mengumpulkan nyawanya. Dan saat itulah Dunk menyadari posisi tidurnya. Dia tidur dengan posisi bagian kepalanya menyandar pada dad bidang seseorang. Detak jantungnya berdebar kencang, Dunk mendongak mendapati wajah Joong yang masih terlelap.

"aaaa....."
Dunk menjerit sembari beranjak bangun. Ia beringsut menjauh karena tak sengaja melihat Joong berbaring tanpa menggunakan atasan. Mengingat semalam Dunk tidur diatas tubuh penuh otot itu membuatnya malu bukan main.

Joong tak terlalu terkejut akan reaksi Dunk. Ia hanya memperhatikan pemuda itu merutuki dirinya sendiri sampai tak sadar jika ia memaju-majukan bibirnya hingga membuatnya terlihat lucu.

"Kau malu" ucap Joong sedikit terkekeh.

"T-tidak.. maksudku kenapa harus malu..kita sesama pria kau tau" Ucap Dunk sedikit kesal.

"Apa salahnya kalau kita sesama pria?" Timpal Joong.

"Sudahlah.. aku mau mandi." Ucap Dunk melangkah kearah kamar mandi meninggalkan Joong.

***

Dibawah guyuran shower, Dunk bertelanjang sembari menggosokbagian  depan tubuhnya. Ia melamun memikirkan kapan dia bisa keluar dan bebas dari Joong. Tak bisa dipungkiri Dunk sangat rindu kebebasan.

Terlebih phuwin. Sahabatnya itu pasti kebingungan karena tak bisa menemukannya. Dunk berharap phuwin bisa datang menyelamatkannya.

Saat tengah sibuk memikirkan sahabatnya, Dunk tiba-tiba dikejutkan oleh sosok yang menghidupkan shower lain disebelahnya. Kamar mandi yang Dunk gunakan cukup luas dan ada dua shower di dalamnya. Tapi yang membuat terkejut sosok lain yang menyalakan shower itu adalah Joong dengan kondisi tubuh telanjang sama sepertinya.

"Kau.. kenapa kau masuk!" Teriak Dunk sembari menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Kau tidak mengunci pintu dan aku juga ingin mandi." Jawab Joong datar.

"Seharusnya kau menungguku selesai dulu." Dunk berdecak kesal.

Dengan kesal Dunk mematikan shower hendak kembali ke kamar namun tiba-tiba Joong manarik lengannya dan  memaksa Dunk untuk kembali dengan mengunci punggungnya.

"Yak... kau ini apa-apaan! lepasskan aku." Ucap Dunk marah.

Joong menekan Dunk ke arah dinding hingga Dunk merasakan bagian bawah Joong menggesek bagian depan pantatnya.

"Apa salahnya mandi bersama? Bukankah kita sesama pria?" Bisik Joong ditelinga Dunk yang membuatnya sedikit meremang karena hembusan nafas Joong.

Dunk yang sadar akan posisinya mencoba memberontak tapi usahanya sia-sia karena tenaga Joong  bukan tandingannya.

" Lepaskan Joong"

"Kau takut hmm..?" Joong berhasil menggoda telinga  Dunk dengan helaan nafasnya yang terasa panas.

"Brengsek, lepas". Bentak Dunk yang  membuat Joong tersenyum. Joong melepaskan Dunk seperti yang pemuda inginkan. Dunk berbalik   melayangkan tatapan nyalangnya sebelum keluar dari kamar mandi itu yang hanya dibalas kekehan oleh Joong.

"Sampai detik ini aku masih sanggup menahannya Dunk, tidak tau nanti." Ucap Joong Sembari melanjutkan ritual mandinya.

to be continue....


My Mafia Man // JDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang