7. KAPTEN DAPAT BISIKAN

545 75 21
                                    

YIBO bersiap-siap untuk pulang, dia sudah merapikan ruangan yang sebenarnya tidak berantakan sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YIBO bersiap-siap untuk pulang, dia sudah merapikan ruangan yang sebenarnya tidak berantakan sama sekali. Oh, terima kasih pada si Kapten Xiao yang selalu merapikan ruang pribadi sang suami. Kini Yibo akan membuka pintu mobil tapi sadar yang terkasih belum terlihat di mana pun.

"Apa si montok masih di ruangannya, ya? Atau jangan-jangan masih ngelatih. Eh tapi para junior udah disuruh balik ke mass mereka."

Tidak ingin bermonolog seperti tentara sedeng, Yibo lalu bergegas mencari Zhan ke tempat berlatih. Dia merasa isterinya berada di tempat itu. Ini sudah sore jam 5, dan perut Yibo yang malang hanya pernah mengonsumsi sepotong roti pasir alias sandwhich saja.

"Kapten Sersan 2?" Yibo memanggil dengan hati-hati, tidak ingin didengar junior yang kiranya ada bersama Zhan di dalam ruangan. "Waktunya pulang, anda belum mau keluar?"

Sepi. Yibo mendorong pintu pelan-pelan, tidak melihat sang isteri tertidur atau duduk di kursi kerja. Tidak ada seorang pun yang berani masuk lebih dalam di gedung khusus Zhan, jadi Yibo berspekulasi bahwa isterinya ada di ruang utama dan seorang diri. Bergegas pria Wang menemui Zhan ke sana, tapi hati langsung berdenyut nyeri mendapati kekasih hatinya berjongkok menangis.

"Kinci! Astagah, kenapa kamu nggak nelpon aku dari tadi?"

"Kinci! Astagah, kenapa kamu nggak nelpon aku dari tadi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yibo, bukan aku tapi itu aku. Kenapa harus aku, ha? Kenapa aku jadi begini?"

Yibo segera memeluk Zhan yang seperti orang linglung. "Apa, Sayangku? Siapa yang nyalahin kamu? Segala hal terjadi bukan karena kehendak siapapun."

"Tapi itu aku! Meski...hikss...meski emang bukan aku, Yibo. Pembunuhan...hikss... Pembantaiannya aku yang lakukan, iya! Yibo, ayo bilaaaang!" Zhan histeris, dia menyembunyikan wajah di dada suaminya.

Dengan setia, Yibo memeluk sang isteri dengan posisi tubuh ditumpu lutut pada lantai. Sekitar 1 jam berlalu, Zhan tidak berhenti menangis meski berubah pelan. Saat dirasa Zhan lebih tenang, Yibo akan menggendongnya tapi si Kapten Sersan 2 berseru kaget.

"Jangan! Bantu aku jalan aja, nanti ada yang curiga."

"Camp udah sepi, Kinci. Aku bisa menggendongmu di punggung biar nggak terlalu kentara, mau kan?"

SAYANGKU KAPTEN XIAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang