star 💫

12

arsa malu bukan kerana malu berhubungan dengan haydan. Tapi sikapnya memang malu jika dapat terlalu banyak perhatian. Sedangkan dirinya tidak pernah dapat perhatian dari kecil.

" sayang , nanti jangan pergi seorang. Ngajak aku kalau gak aku ajak si dika. Dika itu orang yang tuturnya lembut kayak kamu bedanya dia itu active dikit. Lagian pula dia sahabat aku jangan takut ya" haydan bicara dengan lembut cuba memujuk arsa untuk rapat dengan sahabatnya. Takut kalau dia gak ada , dika atau mingu boleh temen sekecil ini.

" ya , sayang " arsa cepat berjalan ke arah kelas setelah nampak guru masuk ke kelas. Arsa mengambil masa yang lama untuk mengatakan itu. Dia jarang membicara tentang apa yang dia mahu katakan. Takut haydan risih dengannya.

" dika , tampar gue. gue rasa gue mimpi" satu tamparan dari pacarnya mingu 😁.

" apaan lo nampar gue , orang gue minta dika bukan pacarnya" haydan sudah tentu membalas kembali walaupun tidak dimuka.

" arsa manggil gue sayang." Ya bagaimana tidak ia terkejut atau memerah apabila teringat arsa manggilnya sayang waktu pertama kalinya. Arsa jarang mengungkap cinta pada haydan tapi haydan tahu arsa mencintainya dari bahasa badan. Dari caranya tersipu apabila haydan menggodanya , memeluk haydan apabila haydan terlibat dalam masalah.

Arsa tidak bercakap tapi dia sentiasa prihatin akan haydan. Dia tahu masalah haydan walaupun haydan lebih ingin tahu tentang masalah arsa. Haydan yang terlahir dari keluarga yang dimanja manja jadi arsa tahu haydan sangat memerlukan dirinya apabila terlibat masalah.

Untuknya dia juga memerlukan haydan tapi dia boleh menahan. Baginya haydan lebih penting dari dirinya walaupun haydan mendahului dirinya.

selesai sesi pelajaran , kini mereka menuju ke arah parking motor haydan.

" mau pulang terus ? atau mau nyinggah dimana mana dulu ? mau aiskrim gak ?" haydan menanyakan pada arsa.

"mau" haydan mula mau menggoda arsa.

" sayangnyaa manaa " arsa menunduk , dia tahu sudah tentu haydan akan menggodanya. Haydan tersenyum , melihat gelagat pacarnya yang lucu.

" lucu bangett pacar akuu" haydan memicit pipi milik arsa. arsa hanya mendegus kecil menandakan dia marah namun dia makin terlihat lucu pada haydan. Haydan cium pipi milik kekasihnya dan cepat cepat menunggang motor miliknya.

arsa ? ga usah ditanya. Dia udah kesal malah dikasih cium sama haydan. Dia tahu haydan selalu curang apabila dia sedang kesal bersama haydan. Arsa kesal dia mudah tersipu dengan haydan.

arsa gak cakap , gak meluk haydan juga pas dijalan. Haydan tahu mesti arsa kesal dengannya. Sesampai di rumah , lagi lagi arsa hanya diam dan perlahan lahan berjalan ke arah biliknya untuk meletakkan barang tanpa memandang haydan sedikit pun.

Haydan perlahan lahan jalan mengekori arsa. melihat dahulu arsa yang meletakkan barangnya lalu duduk disamping katil. Haydan menghampiri kekasihnya.

" kesal yaa sayangg, jangan marah akuu yaaa, sayangg" haydan tahu kelemahan arsa. Arsa sering termakan kata lembut dari haydan.

" sayangg , jangan ngambekk samaa aku lagii " haydan kini berada didepannya. Memandang tepat ke arah arsa. Dia mahu menggoda arsa lagi , dia perlahan bergerak ke arah arsa , arsa sudah tentu ke belakang sehingga ke puncak katil.

" kamu mau ngapain haydan ?" wajah kesalnya kini berubah menjadi merah. Arsa malu dengan posisi mereka yang seperti ini. Seperti mahu menerkam dirinya , arsa takut.

"lucu liat muka kamu merah merah gini." pujian demi pujian yang hanya arsa perolehi dari tadi. Haydan kini kembali duduk diposisi awalnya. Meninggalkan arsa yang terpinga pinga dan pantas bangun dari tempatnya.

" jangan marah lagi ya , sayang nanti aku gak bisa tidur gimana" haydan tertawa. Mereka kembali okay.

— 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪𝘵 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘣𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘦𝘮𝘢𝘴 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯. 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘮𝘶. 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘨𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘮, 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬, 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪𝘬𝘶 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘪𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘪𝘴𝘢 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘬𝘶. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘬𝘶, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘬𝘶.