3

18 5 0
                                    

" gausah uangnya. mending kita teman aja ya ? " arsa hanya menerima ajakan haydan kerana telah menyelamatkan dirinya. Tapi arsa berfikir kenapa haydan mahu berteman dengannya meskipun orang orang menganggapnya aneh. kerana terlalu tutup dan seperti orang bisu.

Hanya haydan yang tahu betapa gembiranya apabila arsa menerimanya walaupun sekadar ungkapan teman. Biarlah dia mendekati arsa dengan caranya sendiri. Cukup membuat arsa merasa selamat dengan dirinya dan dirinya dipercayai arsa itu sudah cukup bagi haydan.

arsa melihat jam yang sudah ingin senja dengan cepat dirinya meminta diri untuk pulang. tapi haydan sempat meminta numbernya. Dia juga tidak terlalu memikirkan tentang haydan, jadi dia hanya memberikan dan cepat pulang ke pusat asuhan.

benar dugaannya , sudah tentu penjaga yang sering memukulnya itu memarahinya. Kak risa namanya , dia lah menyuruh arsa dan memukul arsa seenaknya.

Kak risa sudah tentu memarahinya dan sempat memukulnya beberapa kali. namun arsa hanya diam dan menerima pukulan yang diberikan risa. Dia tetap menghormati risa walaupun risa melakukan sedemikian rupa.

" lo itu kemana ? lari ? hahha lari kemana ? alih alih ke sini juga , terus lengan lo itu ngapain balut balut ? terpaling sakit ya ? lo itu yang lemah" risa membuka balutan arsa yang barusan dibalut haydan. Arsa mahu marah tapi dia hanya mendiam kan diri sebelum lebih banyak dirinya terkena. risa memukul kembali dibahagian yang luka. Bukan merawat malah menambah luka yang ada.

arsa sudah terbiasa dengan pukulan risa jadi dia tidak begitu merasa sakit seperti pertama kalinya. jam sudah pukul 12 namun arsa masih melakukan kerja yang diberi risa.

" mau chat apa ngak ya hm " haydan menolog sendiri. Dia masih memikirkan apakah dia akan menganggu tidur arsa pada waktu sebegini

 Dia masih memikirkan apakah dia akan menganggu tidur arsa pada waktu sebegini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

arsa terlampau keletihan setelah cuba mengobati luka ditangannya. Jadi dia hanya menjawab singkat , dia harap haydan tidak terlalu mengambil hati dengan cara dirinya menjawab.

- one week later

haydan pun menceritakan semua tentang tadi awalnya pada dika dan mingu. Dika dan mingu hanya mendengar luahan sahabat mereka. Bagi mereka mendengar luahan haydan cukup membuat mereka berasa penting baginya.

" haydan, temanan aja dulu jangan terlalu memaksanya menerima keadaan. Kita juga gak tau kehidupan hariannya gimana gimana. Kita juga gak tau arsa itu hidup dalam keadaan baik apa ngak. setidaknya mendengarkan apa yang ingin dia katakan , cuba menerima apa pun situasi dia. " dika
berkata pada haydan. Dia tidak mahu haydan membuat pilihan yang tidak tepat lagi. Haydan hanya mengangguk dia tahu sahabatnya mengkhawatirkan nya.

" haydan, lo mau negur si arsa gak ? " tanya dika yang menunjuk arsa sedang bersendirian melakukan kerja kerja yang diberi guru. Haydan takut membuat arsa tidak nyaman dengan dirinya. Dia hanya perlahan lahan bergerak ke arah arsa. Dika dan mingu hanya tersenyum melihat gelagat haydan.

arsa yang merasakan ada orang yang berdiri disampingnya. Dia hanya perlahan melihat takut lelaki yang mengacaunya tempoh hari. Cukup membuatnya kembali menggigil setelah mengingati kembali kejadian tersebut.

" arsa..aku ganggu ya ? " setelah beberapa hari haydan tidak menegur arsa kerana takut mengganggunya. Dia juga tidak menghantar massage pada arsa.

" gak kok , kenapa ? " tanya pria kecil itu. Dia melihat perlahan lahan haydan duduk berhadapan dengan dirinya. Dia menatap haydan sehingga haydan menyedari bahawa dirinya ditatap oleh seseorang didepannya.

" kenapa ngeliatin aku kayak gitu ? " arsa yang mendengar perkataan yang barusan haydan katakan kini dia terus berpaling pada buku yang dia tulis. mukanya memerah malu kerana dia juga tidak tahu mengapa dirinya terlalu tertarik dengan gaya haydan.

" boleh aku disini sebentar ? bentar lagi aku ada latihan bola"
arsa hanya mengangguk menandakan dia okay sahaja. Tidak terlalu lama haydan telah ke alam mimpi.

Arsa menatap haydan yang sedang terbuai mimpi. Dia terfikir kenapa pria didepannya ini sangat baik dan tidak menghakiminya seperti orang lain. Mengapa dia ingin tetap mahu berteman denganku ? Dia pasti tahu anak anak lain memanggilku aneh. Arsa monolog sendiri melawan kata otaknya.

setelah selesai arsa mengejut pria didepannya dengan perlahan lahan takut haydan terkejut akibat dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah selesai arsa mengejut pria didepannya dengan perlahan lahan takut haydan terkejut akibat dirinya. Haydan terjaga dari tidurnya.

" kamu udah siap ya? mau balik ? " Haydan bukan malah mengkhawatirkan dirinya yang telah lambat ke latihan dia malah mengkhawatirkan arsa yang kelihatan terburu buru selepas mengejutnya bangun dari tidur.

" iya. Maaf ya respon aku tempoh hari , semangat latihannya ya. Aku pulang duluan " haydan ditinggal arsa dengan yang masih mencerna apa yang barusan arsa katakan padanya. Haydan hanya menatap kepergian arsa yang kian lama menghilang dari pandangannya.

Setelah melihat jam , haydan cepat cepat menyiapkan diri lalu pergi ke tempat latihan mereka.

"𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘥𝘦𝘳𝘩𝘢𝘯𝘢𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘶𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶."

star 💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang