•••
Aku tidak bisa tidur. Ada orang yang ingin kukutuk dan satu lainnya kulempari batu. Kepalaku berat—cenderung pusing, juga bising. Aku lelah berfikir, kepalaku hampir meledak! Aku gusar, gelisah—perlu dibuat sibuk. Perlu untuk tidak diingatkan ulang perihal beberapa penyesalan yang kini betah menetap dikepala—nyaris menyesakan dada.
Hari ini, pandanganku tak luput dari layar phonecell. Gadis favorite-ku itu tak kunjung membalas pesan. Aku menunggu, aku khawatir, aku tak sabar. Hari ini aku telah melakukan kesalahan, Lisaku tidak suka dijejali banyak pertanyaan. Namun hari ini aku cemburu, hari ini aku tak lagi bisa menahan. Aku tidak suka bagian dimana gadis favorite-ku itu terlalu dekat dengan Kim Taehyung.
Hari ini aku mengirimi-nya beberapa pesan. Lalisa urung membalas. Perihal kecemburuanku yang tidak berdasar. Perihal amarahku yang sudah kutahan namun akhirnya meluap. Aku menyesalinya, sangat menyesalinya. Apakah..semoga tidak, namun apakah ia berfikir untuk menghilang?
Lalisaku adalah seorang gadis yang jauh dari kata baik. Ia adalah sosok yang pantas dilabeli si Antagonis dalam drama. Namun, aku menyukainya. Sangat amat menyukainya. Aku suka bagian dimana ia tersenyum—bukan padaku, melainkan pada Kim Taehyung. Ada yang berbeda dari cara ia tersenyum pada pria itu. Aku tahu jelas perihal Lalisaku yang menyukai Kim Taehyung. Aku tahu, dan berparipolah seolah aku tak tahu.
Kim Taehyung mengirimiku pesan, pada pukul empat dini hari cenderung pagi. Ia mengucapkan selamat pagi, dibubuhi emotikon bergambar hati. Ada gambar dirinya sedang melakukan jogging. Kim Taehyung adalah pacarku, Kim Taehyung tahu cara mengambil alih seluruh atensiku. Aku tidak tahu ini sebuah kebetulan atau kesengajaan. Namun, aku jelas melihat sepatu dan tangan Lisa digambar yang Kim Taehyung kirim. Ia sedang bersama Kim Taehyung rupanya? Entah, apa aku harus lega atau marah.
Aku tidak membalas. Aku enggan..aku tak mau membayangkan tentang kencan mereka. Lisa tidak pulang, Lisa memiliki pagi bersama Kim Taehyung. Bukankah itu artinya ia memiliki malam juga bersama Pria itu? Betul bukan? Aku tak ingin memikirkannya. Aku kesal, aku ada dititik tak ingin melakukan apa-apa.
Lisa selalu memiliki roti dengan selai nanas hampir setiap pagi. Namun, Kim Taehyung bilang ia sedang memakan satu mangkuk sundubu jjigae. Akan jadi masalah kalau Lisa sampai tersedak—lisaku tidak terlalu pandai makan pedas. Aish..aku memikirkan Lallisa lagi.
Belum usai satu hari, namun aku sudah merindukannya. Lisa..kapan kau akan kembali? Datanglah, bawalah berita bohongmu, sungguh..sesekali aku merindukannya. Terutama dihari seperti ini, hari dimana kau tidak ada dengan tajuk 'marah'. Lisa..aku merindukanmu..
YOU ARE READING
Wanna Play? {Jenlisa}
FanfictionAku sedang berada dititik terendah. Tiba-tiba aku berada dibagian sisi paling buruk dalam ingatan Lalisa. Aku punya kecenderungan pelik yang sulit berbagi. Entah itu berupa cerita, apalagi seseorang. Perihal aku menyukai Lisa itu mutlak. Selain itu...