Part 5

767 71 6
                                    


Di sebuah perusahaan, tepat nya di ruang kerja, terlihat seorang pria tengah duduk di kursi kerjanya dan mengetikkan sesuatu di laptop nya apalagi jika bukan untuk bekerja sebagai CEO utama di perusahaan itu. Sang CEO utama itu ialah jeon jeongguk itu sendiri.

Hahh.. kepalaku pusing sekali.." jeongguk menghembuskan nafas nya lelah dan memijit pangkal hidung nya setelah pusing mendera kepala nya yang terlalu lama menghadap laptop.

ahh.. jam berapa sekarang ini.. astaga aku lupa.. sekarang waktunya meeting.." jeongguk buru-buru bangkit dari kursi kerjanya setelah melihat jam dan merapikan pakaian nya yang sedikit kusut karena terlalu lama duduk.

Baru saja jeongguk mau membuka pintu, seseorang datang dari balik pintu ruang kerja jeongguk itu.

yaakkk... jeongguk sudah ku tunggu kau di ruang meeting tapi kau tidak datang-datang juga ternyata kau masih di sini.." Seseorang itu datang dan langsung marah-marah pada jeongguk.

hahh... berapa kali ku bilang untuk mengubah jadwal kerja mu yang padat ini, agar kau tidak sering lupa waktu lagi.. aku ini sekertaris mu juga bukan hanya sahabat mu, setidaknya biarkan aku mengatur ulang jadwal mu yang terlalu padat ini sebagai sekertaris mu..." seseorang yang marah-marah itu ternyata sekertaris nya jeongguk yang bernama Min yoongi

Yoon.. kau tau kan aku menyibukkan diri seperti ini untuk apa.."

Aku tau.. tapi ini sudah lama jeongguk... usia jungie juga sudah mulai memasuki usia 8 tahun.. apa kau tidak kasian pada anakmu yang mungkin tidak akan mengenal kasih sayang seorang ibu.. coba kau tanya pada anak mu itu jeongguk.. apakah ia kesepian di tinggal kerja olehmu sampai larut malam dan membiarkan jungie di asuh oleh seorang pembantu sampai ia besar dan hidup mandiri.. sedangkan kau akan hidup sendirian  selamanya dan mengurus perusahaan mu ini.."

Tapi Yoon aku masih belum melupakan nya sampai sekarang.. aku masih terbayang-bayang akan wajahnya yang ingin menyelamatkan nyawa jungie dari pada nyawanya sendiri.. ia ingin memberikan jungie nya sebagai tanda cintanya dia padaku... aku merasa bersalah pada nya karena aku tidak tau apa-apa tentang dirinya.. seharusnya aku tau sebagai suaminya sendiri.."

jeongguk.. itu kan masa lalu.. lagi pula kau tidak mencintai nya kan.. makanya kau memilih abai akan kehamilan istri mu dulu.. dia juga tidak memberi tahu mu itu kan pilihan nya sendiri yang ingin suami nya hidup bahagia bersama anaknya walaupun tanpa diri nya sendiri... seharusnya kau membahagiakan istri mu yang telah meninggal setelah melahirkan jungie dengan mencari ibu untuk anakmu itu dan pasangan untukmu juga.."

Nanti akan ku pikirkan lagi.. tapi Yoon walaupun aku tidak mencintainya tapi aku sudah menganggap ia sebagai sahabat ku sendiri.. makanya aku merasa bersalah sampai sekarang seharusnya ia jangan mempertahankan kandungan nya yang lemah itu.."

ck.. sudahlah jeongguk aku sudah lelah memberitahu mu untuk mencari masa depan mu sendiri dari pada mengingat-ingat masa lalu yang tidak akan terulang lagi, itu akan membuat mu terpuruk sendiri.."

Jeongguk hanya diam setelah ini, membuat yoongi memutar bola matanya malas melihat jeongguk dengan pikiran nya sendiri itu.

oh yaa.. aku Hanya memberi tahu mu jadwal meeting nya dibatalkan dan digantikan untuk besok.. untuk saat ini mungkin acara makan siang dengan klien mu yang lain.." Yoongi bicara setelah hening melanda kedua nya, yoongi langsung menuju pintu ruang kerja jeongguk untuk keluar karena seperti nya sudah tidak lagi yang perlu di bahas.

Acara makan siang pun tiba, yang nyatanya klien nya ini mengajukan perjodohan anaknya sendiri dengan jeongguk untuk mempererat hubungan kerjasama bisnis nya dengan perusahaan jeongguk.

Jelas sekali jeongguk menolak karena ia tidak yakin Menikah karena bisnis lagi setelah masa lalu juga mengingatkan nya akan dirinya yang terpaksa menikah karena dijodohkan ayahnya demi hubungan bisnis nya dengan klien.

panah asmara [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang