BAB 5.3

582 87 7
                                    

Pagi telah tiba, dengan seragam tentara lengkap Aera berbaris rapi—memposisikan diri istirahat di tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi telah tiba, dengan seragam tentara lengkap Aera berbaris rapi—memposisikan diri istirahat di tempat. Menyimak tanpa minat celotehan komandan militer pasal bagaimana mereka harus berbangga diri sebab menjadi bagian militer dadakan yang dipaksakan untuk memusnahkan alien ungu.

Bisikan-bisikan suara dari dua lelaki freak dan satu lelaki tampan mulai menyeruak masuk rungunya. Aera memundurkan posisi guna menyimak lebih jelas.

"Hei."

"Apa yang dia inginkan hingga butuh waktu lama?"

"Mungkin melenyapkan."

"Dia mengirim kita pulang."

"Benarkah?"

"Tidak mungkin."

"Pasukan cadangan peleton dua."

Perhatian Aera beralih pada komandan militer di depan ketika suara itu lebih terdengar lantang. Ini saatnya..

"Kelas 3-2 SMA Sungjin."

"Kelas 3-2 SMA Sungjin."

"Akan melaksanakan operasi untuk memusnahkan bola."

"Akan melaksanakan operasi untuk memusnahkan bola."

Jantung Aera berdetak kencang memikirkan pertaruhan nyawa akan dimulai lagi.

"Operasi?"

"Apa?"

"Apa kita akan perang?"

"Omong kosong apa ini?!"

"Kukira kita akan pulang!"

"Diam!"

Suara bising keributan dari peleton dua seketika berhenti. Semua atensi kini tertuju pada letnan Lee yang barusan berteriak.

Aera memandang Letnan Lee yang mulai melangkah maju menatap satu persatu anak kelas 3-2 alias peleton dua.

"Peleton dua akan meninggalkan kamp pukul 7 besok pagi. Bergabung dengan batalion satu dari brigade tiga dan melaksanakan operasi pembersihan."

"Tujuan operasi ini adalah melewati pemukiman terdekat dan menuju Manseong-si. Kita harus melenyapkan sebanyak mungkin bola yang kita temui di sepanjang jalan."

"Seperti yang kalian tahu, ini masa-masa yang sulit. Sebagian besar infrastruktur nasional runtuh dan kita kehilangan banyak tentara. Kita sangat membutuhkan penembak. Ingatlah bahwa kalian saat ini tentara," sambung dari komandan militer yang mengundang decihan sinis dari Aera. Yang benar saja tentara? Mereka bahkan tidak mendapat gaji atau bahkan jaminan keselamatan. Pelantikan tentara saja tidak.

"Bagaimana dengan CSAT? Aku harus mengikuti CSAT," suara dari Youngsoo yang juga mengundang decihan sinis dari Aera. Bahkan beberapa anak juga memandang sinis pemuda gila ujian itu lain lagi dengan kekasihnya yang terus mengeluarkan kepalan tangan.

DAS : VIVA LA VIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang