06 Tahanan Takdir

160 25 2
                                    

"Kita belum sampe ke inti pembicaraan, Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita belum sampe ke inti pembicaraan, Kim." River menahan tangan Kimberly yang sudah berada di luar Cafe, beruntung ia masih sempat mencegah wanita itu pergi.

"Fuck!" Kimberly malah memaki River dan melepas paksa tangannya, "Bisa makin gila kalau gue nikah sama lo!"

River mengangguk-ngangguk pasrah lantas saat Kimberly tidak fokus, ia menarik wanita tersebut untuk masuk ke dalam mobilnya, dan sekarang meraka berdua sudah berada di dalam mobil milik River. Laki-laki itu mengunci semua pintu agar Kimberly tidak kabur.

"Ngapain lo kunci gue!" Kimberly menggedor-gendor jendela mobil. Sementara itu River langsung menyalakan mesin, membawa wanita itu ke tempat lain dan lebih sepi.

"Lo mau bawa gue ke mana!"

River memilih fokus mengendarai mobilnya dan mengabaikan setiap cacian yang Kimberly lontarkan kepadanya, wanita itu juga memukuli lengannya dengan tas membuat River hampir kehilangan kendali mobilnya.

"Kim!" River protes.

"Lo belum apa-apa udah hina gue, lo sendiri gak ngaca apa, lo juga cuma agen asuransi miskin!" Tangis Kimberly pecah begitu mengucapkan kalimat terakhirnya.

Mobil River berhenti, Kimberly juga berhenti memukulinya. Wanita itu mengusap air matanya lalu menunduk.

River menurunkan kedua tangannya dari kemudi, mereka sudah sampai di tujuan, sebuah parkiran minimarket. Entah kenapa River memilih tempat tersebut.

"Kita sama-sama punya kekurangan, Kim. Aku mau nikahin kamu buat saling melengkapi bukan buat manfaatin kamu," kata River dengan nada rendah.

"Aku minta maaf kalau ucapan ku tadi nyinggung kamu." River meraih tisu dan menyodorkannya kepada Kimberly, ia memiringkan tubuhnya agar dapat menatap wanita di sampingnya.

"Mama udah terus nanyain, kapan gue bakal atur pernikahan sama lo. Gue stres!"

"Kalau gitu dua bulan lagi."

"Dua bulan?!" Mata Kimberly membelalak. "Pas gue atur pernikahan sama Leo aja hampir 6 bulan, lo bilang 2 bulan?"

Kimberly semakin lemas, demi Tuhan. Dia kembali teringat dengan sifat River yang selalu terburu-buru tanpa rencana yang matang.

"Itukan pernikahan orang kaya, jelas butuh persiapan yang lama, Kim. Kita nggak perlu nikah mewah-mewah, undang orang secukupnya aja. Nggak perlu ada prewedding juga."

"Kamu nggak perlu khawatir, aku yang bakalan urus semuanya," tambah River.

"Hah! enteng banget ucapan lo, terus gue harus nurut aja gitu walau nggak sesuai?"

Setelah menarik napas, River mendongak dan kembali menatap Kimberly sambil tersenyum tipis, "Aku sesuain sama uang yang aku punya."

PLAK!

"Gue juga punya duit! Lebih banyak dari lo pastinya, gue nggak mau kalo cuma lo yang atur pernikahan kita dan cuma andelin duit lo yang sedikit itu, gue juga pengen atur pernikahan kita sesuai dengan keinginan gue!"

Hidden Melody Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang