12 Malaysia

163 26 1
                                    

Sejak kejadian tadi malam, Kimberly menjadi tak banyak berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kejadian tadi malam, Kimberly menjadi tak banyak berbicara. Dia melaksanakan aktivitas pagi nya dengan diam, begitu juga saat menyiapkan sarapan untuk River, dia sama sekali tidak memandangi wajah suaminya itu. River sadar ini adalah salahnya. River yang biasanya merusuhi Kimberly pun terlihat diam. Selesai sarapan mereka berdua segera menuju bandara, di perjalanan yang cukup panjang pun tak ada obrolan di antara mereka, sampai akhirnya River memberanikan diri untuk bersuara.

Sambil mencengkeram kemudinya, “Hubungi aku kalau ada apa-apa. Kamu punya suami,” katanya dengan lembut, namun dengan perasaan yang berdebar.

“Hmm.” Kimberly terlihat malas menjawabnya.

“Jangan lupa makan, istirahat yang cukup, perhatiin juga cuaca disana.”

Kimberly tak memberikan respon apapun.

Leo sudah datang lebih awal, River mengenggam erat tangan Kimberly satunya lagi menarik koper berisi perlengkapan istrinya. Langkah mereka berhenti.

“Inget, kamu punya suami. Jadi telpon aku kalau ada apa-apa.” River mengusap lembut pucuk kepala istrinya di hadapan Leo.

Kimberly yang sedari tadi hanya diam, bisa merasakan suaminya itu setengah ikhlas melepasnya, terlebih mereka akan berpisah jauh beda negara, walau hanya 2 hari untuk River sangatlah menyiksa, terlebih kesalah pahaman di antara mereka yang belum sempat di selesaikan.

River menatap istrinya yang berjalan berdampingan dengan Leo, tubuh mungil itu semakin jauh dan perlahan hilang dari pandangannya.

Hidden Melody Of Love

Di sela-sela kerjanya, River tak  henti menatap layar ponsel dan berharap Kimberly menghubunginya setelah ia sampai di Malaysia. Wajahnya begitu serius sampai beberapa temannya yang hendak menyapa mengurungkan niatnya.

“Berapa jam dari Jakarta ke Malaysia?” River mengetuk-ngetukan jarinya di meja, ia segera menyambar ponselnya begitu ada yang menelpon, calon nasabah.

“Baik, saya akan segera kesana.” Kata River ramah.

Biasanya dia akan senang dan bahagia begitu mendapatkan nasabah, tapi kali ini ada kabar yang lebih penting dari itu, istrinya.

“Dapet nasabah kok lesu.” Felix teman dekatnya itu menggoda.

“Istri gue belum ngabarin.” River terlihat lesu, ia meraih kunci mobilnya.

Felix mengangguk paham, ia sangat tahu River begitu mencintai istrinya dan wajar jika temannya itu akan terlihat seperti remaja yang sedang kasmaran setiap hari nya.

Di pesawat, Kimberly terlihat menerawang menatap pemandangan dari ketinggian sambil tersenyum dia sangat menikmatinya.

Leo berdeham, “Gimana kamu sama suami kamu, pernah berantem?”

Hidden Melody Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang