10 Perusak Suasana

168 26 0
                                    

“Harus banget Leo tanya begitu?” River sibuk dengan televisinya, memastikan semua saluran sudah tertangkap, ekspresi wajahnya berubah keras dan datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Harus banget Leo tanya begitu?” River sibuk dengan televisinya, memastikan semua saluran sudah tertangkap, ekspresi wajahnya berubah keras dan datar.

“Kenapa emangnya? dia bos gue. Terserah dia mau nanya apa juga.”

“Kurang kerjaan, gak ada hal lain apa yang bisa dia urus. Dia sendiri punya istri kok. Pernikahannya nggak bahagia?” River kembali menyinggung lalu meninggalkan Kimberly sendirian di ruang tamu. 

Kimberly masih terdiam melihat River yang meninggalkannya sendirian di ruang tamu, tadi Leo menghubunginya dan secara tiba-tiba bertanya soal pernikahannya. Bukan hanya itu, Leo dengan santainya menyuruh Kimberly untuk datang ke apartemennya malam ini juga, katanya ada urusan penting dan harus segera di selesaikan. 

“Kita masih liburan, Kim. Masa bos kamu nyuruh kamu buat kerja.” River meraih kunci mobilnya, Kimberly masuk ke dalam kamar untuk siap-siap.

“Liburan? seharian diem di rumah lo bilang liburan. Mending gue kerja lah,” ucapnya dan merapikan beberapa berkas yang akan ia bawa menuju apartemen Leo.

“Di apartemen ada istrinya juga?” River kembali bertanya, menurunkan emosinya.

Kimberly mengangkat bahu, “Alina orang sibuk, gue nggak yakin dia ada.”

Satu jam kemudian, mereka sudah sampai di apartemen milik Leo. Berada di pusat kota yang tak pernah tidur, gedung itu menjulang tinggi menggapai langit seperti harapan orang-orang yang menempatinya. 

Kimberly merapikan isi tasnya, “Lo kalau mau pulang silakan, gue bisa pesen taksi online.” 

“Aku tunggu disini.”

“Bakalan lama, emangnya gak apa-apa?”

“Suami mana yang bakalan tenang ninggalin istrinya sama cowok lain, sekalipun itu sama bos nya.” Tangan River mengepal di atas pahanya, kapan Kimberly akan mengerti.

“Halah, lebay lo. Gue cuma mau kerja bukan aneh-aneh.”

Kimberly berjalan di lorong apartemen yang sepi dan berhenti melangkah setelah sampai di depan unit milik Leo, ia menekan bel lalu menunggu penghuninya membukakan pintu. 

“Pak.” Kimberly menyapa dengan sopan atasannya itu setelah pintu di buka, ia lalu masuk.

Wanita itu duduk di sofa sambil menyiapkan berkas yang akan mereka bahas malam ini, wajah Leo terlihat kebingungan.

“Ngapain kamu?” tanyanya.

“Loh, Bapak panggil saya kesini bukannya buat bahas proyek kerja yang mau di laksanakan bulan depan?” Kimberly nampak kebingungan, akivitasnya terhenti.

“Kalau saya jujur, suami kamu pasti nggak bakalan ijinin kamu buat datang kesini.” Leo tertawa pelan.

“Maksud Bapak?”

Hidden Melody Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang