0

3 3 2
                                    

Menurut Octo,Mama dan Papa nya itu terasa alay. Bagaimana bisa ia diberi nama October,mentang-mentang ia lahir dibulan Oktober. Dan lebih aneh nya lagi tetangga-sebelah rumahnya,melahirkan anak perempuan dibulan Desember tetapi diberi nama November. Bagaimana bisa demikian?

Menurut yang Octo ketahui,Mama dan Papa nya dulu menikah di bulan oktober lalu bertepatan pula dengan lahirnya ia dibulan yang sama. Karena saking bahagia nya mereka akhirnya ia diberi nama October Fernandes.

Setelah lahir Octo datang lah tetangga baru yang kebetulan juga tengah hamil tua. Yang kemudian melahirkan dan diberi nama Maria November.

"Temannn,ayo main temannn!"

Sebuah teriakan itu seakan ancaman bagi Octo dan dari sana lah hidup Octo penuh kerusuhan.

Dari Tk,Sd,Smp,hingga sekarang kerjaan gadis yang kerap kali dipanggil Nove itu adalah membuntuti octo.

Lalu sejak kapan ia menjadi teman Nove?

"Mama kenapa si, nama Nove harus sama nama bulan di kalender?"tanya Nove dengan nada cadel.

"Karena tetangga sebelah namanya October jadi biar klop. Kan dari Oktober sampai November."

Nove mengernyit,"Jadi Octo teman?"

Mama Nove-Nina mengangguk pasti.

Sedangkan Octo yang akan mengambil bola didepan pagar rumah Nove,bermuka masam dan segera pergi dari situ-tak jadi mengambil bolanya.

Lalu kalian tau keesokan hari setelah hari itu,ketika bangun tidur Octo disuguhkan pemandangan-dimana sofa ruang tamu nya penuh dengan boneka barbie.

Mata Octo melotot tidak terima. Nove yang menyadari ada yang datang,langsung tersenyum lebar. Berharap anak laki-laki itu mau berteman dengan nya.

Nove melambaikan tangan,meminta Octo mendekat,"Teman ayo main teman! Nove punya banyak boneka,nanti janji deh Nove bagi satu,"

Octo tak bergeming dari tempatnya,masih melotot dengan kedua tangan mengepal perlahan.

"Pergi!"Desis Octo.

Nove malah terkikik geli,melihat tampang Octo seakan ingin marah namun tak bisa.

Octo segera beranjak dari tempatnya,menarik kuat boneka barbie dari tangan Nove yang kini melongo bingung. Lalu mengambil gunting yang ada dilaci dibawah televisi,dan mengguntik rambut,baju,serta tangan barbie milik Nove.

Seakan tersadar boneka nya teraniaya oleh Octo,ia segera merebut boneka nya lalu memeluknya.

"Pergi!"desis Octo sambil menunjuk pintu keluar.

Nove terdiam,mukanya sudah merah-menahan tangis.

"Pergi!"ulang Octo.

"Huaaaaaa,,Bundaaa,,,..".

Octo bahkan tidak pernah berteman dengan nya.

Satu hari berlalu,hingga dua hari. Ketika bangun Octo kembali disuguhkan pemandangan ruang tamu nya penuh mainan,tapi kali ini penuh dengan mainan masak-masakan.

Octo menghela napas,memandang sang pembuat onar yang kini menyengir melihat kedatangannya.

"Teman, ayo main teman!"

Octo muak dengan kata itu.

***

Asli sumpah pas awal ngetik udah dapat banget feelnya tapi pas udh dituangin dalam cerita gini hilang semua.ada yg sama ga sih???!"

Jngn lupa vote,komen,follow😎🧐👾

OCTOBER-NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang